Sunday, 12 October 2014

kumpulan artikel kesehatan



HIPEREMESIS GRAVIDARUM
oleh : Liana Putri Medirisa

            HiperemesisGravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita sampai menganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi.                                                                                                               
Etiologi Hiperemesis Gravidarum                                                                                             
Sebab pasti belum diketahui. Frekuesi kejadian adalah 2 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan:                                                                        
1.      Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes, dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG.
2.      Faktor Organik, karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic.
3.      Factor Psikologik: keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadp kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab, dan sebagainya.
4.      Factor endokrin lainya: hipertiroid, diabetes, dan lain-lain.
Gejala dan Tingakt Hiperemesis Gravidarum
Batas mual muntah berapa banyak yang disebut hiperemesis gravidarum tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan, bias lebih dari 10 kali muntah, akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh diangap hiperemesis.
1.    Tingkat I: Ringan
Mual muntah terus menerus menyebabkan penderita lemah, tidak mau makan, berat badan turun dan rasa nyeri di epigastrium, nadi sekitar 100 kali permenit, tekanan darah turun, turgor kulit kurang, lidah kering, mata cekung.
2.      Tingkat II: Sedang
Mual muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih parah: lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi keil dan cepat, sushu badan naik (dehidrasi), ikterus ringan, berat badan turun, mata cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Dapat pula terjadi asetonuria, dan dari nafas keluar bau aseton.
3.        Tingkat III: Berat
Keadaan umum jelek, kesadaran sangatmenurun, samnolen samapi koma, nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi hebat, suhu badannaik, tensi turun sekali, ikterus. Komplikasi yang dapat berakibat fatal terjadi pada susunan syaraf pusat (ensefalopati Wernicke) dengan adanya nistagmus, diplopis, peubahan mental.
Penanganan  Hiperemesis Gravidarum
1.      Pencegahan dengan memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan kepad ibu-ibu dengan maksud menghilangkan factor psikis rasa takut. Juga tentang diit ibu hamil, makan jangan sekaligus banyak, tapi dalam porsi sedikit namun sering. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, akan teras oyong, mula dan muntah. Defekasi hendaknya diusahakan teratur.
2.      Terapi obat menggunakan sedatifa (Luminal, Stesolid), vitamin (B1 dan B6), anti muntah (Mediameter B6, Drammamin, Avopreg, Anvomin Torecan), antasida, dan anti mulas
3.      Hiperemesis Gravidarum tingakt II dan III harus dirawap inap di rumah sakit.
a.       Kadang-kadang pada beberapawanita, hanya tidur dirumah sakit saja, telah banyak mengurangi mual muntahnya.
b.      Isolasi. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanyaperawat dan dokter saja yang boleh masuk. Kadang kala hal ini saja, tanpa pengobatan khusus telah mengurangi mual dan muntah.
c.       Penambahan cairan. Berikan infuse dekstrosa atau glukusa 5% sebanyak 2-3 liter dalam 24 jam


Sumber: Mochtar, Rustam. 2012. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC
           



No comments:

Post a Comment