oleh Candra Tariska Fajar Romlani (tariskapurnomo@gmail.com)
Plasenta merupakan organ penghubung antara ibu dan janin, yang juga tumbuh
dan berkembang bersama janin. Bahkan, asal usul plasenta sama dengan janin,
yakni terbentuk dari zigot. Fungsi Plasenta, yaitu :
a) Mengolah
serta memberikan makan dan oksigen dari ibu kepada janin. Ibu adalah pemasok bahan baku yang dibutuhkan untuk
proses tumbuh kembang janin. Sebelum semua bahan baku dari ibu mengalir ke
janin, akan diproses terlebih dahulu oleh plasenta.
b) Membuang
sampah dari tubuh janin. Sampah yang terkandung dalam darah janin kebanyakan gas karbondioksida
(CO2). Oleh jantung janin, darah kotor itu akan dipompa sehingga mengalir kearah
tali pusat, kemudian masuk dalam aliran darah ibu untuk diproses menjadi darah
bersih kembali.
c) Penyaring
zat-zat berbahaya. Partikel-partikel
seperti protein dan bakteri akan ditahan oleh plasenta. Sementara partikel yang
lebih kecil akan diizinkan masuk ke dalam aliran darah menuju janin. Namun,
terkadang partikel berhaya lolos dari plasenta, sehingga ibuhamil disarankan untuk tetap
memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Struktur
Plasenta
Plasenta manusia memiliki diameter rata-rata 22 cm, berat rata-rata 470 gram, dan rata-rata tebal (pada bagian tengah
plasenta) 2,5 cm. Plasenta mempunyai dua
komponen yaitu bagian ibu yang dibentuk oleh desidua basalis dan bagian janin yang dibentuk
oleh korion frondosum.
Macam – macam Plasenta
a. Berdasarkan bentuknya
1)
plasenta normal
2)
plasenta membranasea
3)
plasenta suksenturiata
4)
plasenta spuria
5)
plasenta bilobus
6)
plasenta trilobus
b. Berdasarkan dinding rahim
1)
plasenta adhesiva
2)
plasenta akreta
3)
plasenta inkreta
4)
plasenta perkreta
No comments:
Post a Comment