Oleh_Luh Resmi
D-IV Transfer 2014
Banyak yang bilang masa remaja adalah masa yang paling indah karena di masa
remaja banyak perubahan yang kita alami, mulai dari perubahan fisik sampai
psikologi. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti lingkungan dan masyarakat.
Masa remaja diwarnai dengan masa pertumbuhan, perkembangan, perubahan, rasa
ingin tahu, masa mencari jati diri dan masa pubertas. sehingga munculnya
berbagai kesempatan dan harus sering sekali menghadapi resiko-resiko Kesehatan
Reproduksi Masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja-remaja perempuan
di Indonesia yang masih masih sangat terabaikan, hal ini terlihat dari banyaknya
kasus kehamilan di luar nikah, kekerasan masa pacaran dan aborsi dengan cara
yang tidak benar dan obat-obatan yang beresiko tinggi.
Kesehatan
reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara
utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya.
Mengapa Remaja Perlu Mengetahui Kesehatan Reproduksi?
Mengapa remaja harus menjaga kesehatan reproduksinya?
Agar terhindar dari penyakit-penyakit seks yang tidak kita inginkan. Karena pelayanan kesehatan yang terkait dengan kesehatan reproduksi sering diabaikan. Bukan hanya terhadap perempuan saja, tetapi juga terhadap laki-laki dan lebih khusus lagi di kalangan remaja. Kesadaran terhadap kesehatan reproduksi pada remaja masih sangat rendah. Selain karena biaya berobat yang dinilai mahal, adanya kekhawatiran identitas atau rahasianya akan dibeberkan. Lebih ironisnya lagi para remaja tidak memiliki alasan mendasar yang membuat mereka jarang bahkan tidak pernah sama sekali memperhatikan kesehatan reproduksinya karena mereka tidak mengetahui sama sekali apa yang harus mereka periksa dan ke mana mereka dapat memeriksa kesehatannya.
Resiko-resiko apa terkait dengan kesehatan reproduksi??
Jenis-jenis resiko kesehatan reproduksi yang harus dihadapi dan diwaspadai oleh remaja antara lain adalah penyakit menular seksual (PMS), kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), kekerasan seksual, aborsi, serta masalah-masalah keterbatasan akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan. Resiko ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, yaitu tuntutan untuk kawin muda dan hubungan seksual, akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, ketidaksetaraan jender, kekerasan seksual dan pengaruh media massa maupun gaya hidup.
Mari kita wujudkan remaja Indonesia yang sahat, cerdas dan berkualitas.
No comments:
Post a Comment