Saturday 11 October 2014

ALAT KONTRASEPSI IMPLANT



ALAT KONTRASEPSI IMPLANT
By : Fita Fitriani
 
Pengertian :.Alat kontrasepsi implant adalah alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik berisi hormone progesterone (progesterone sintetik) yang ditanamkan dibawah kulit (Manuaba, 2000). Jenis – Jenis Implant : 1. Norplant : Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun. 2. Implanon : Terdiri dari 1 satu batang putih lentur dengan panjang kira – kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang berisi dengan 68 mg 3-keto-desogesrel dan lama kerjanya 3 tahun. 3. Jadena dan Indoplant : Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mh Levovorgestrel dengan lama kerja 3 tahun. Mekanisme Kerja : Seperti kontrasepsi lain yang hanya berisi progestin saja, implant mencegah terjadinya kehamilan melalui beberapa cara : mencegah ovulasi, perubahan lendir serviks menjadi kental dan sedikit, sehingga menghambat pergerakan spermatozoa, menghambat perkembangan siklis dari endometrium. Efektivitas : angka kegagalan Norplant : < 1 per 100 wanita per tahun dalam 5 tahun pertama. Ini lebih rendah dibandingkan kontrasepsi oral, IUD dan metode barier. efektivitas Norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun, dan pada tahun ke 6 kira – kira 2,5 - 3% akseptor menjadi hamil, norplant-2 sama efektifnya seperti Norplant, untuk waktu 3 tahun pertama. Semula di harapkan Norplant-2 juga akan efektif untuk 5 tahun, tetapi ternyata setelah pemakaian 3 tahun terjadi kehamilan dalam jumlah besar yang tidak diduga sebelumnya, yaitu sebesar 5 – 6%. Penyebabnya belum jelas, disangka terjadi penurunan dalam pelepasan hormonnya. Keuntungan : 1. Keuntungan Kontrasepsi : Daya guna tinggi, Perlindungan jangka panjang norplant sampai 5 tahun, implanon dan jadena sampai 3 tahun, Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan, Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, Bebas dari pengaruh estrogen, Tidak mengganggu kegiatan senggama, Tidak mengganggu ASI, Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan, Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan. 2. Keuntungan Nonkontrasepsi : Mengurangi nyeri haid, Mengurangi jumlah darah haid, Mengurangi/memperbaiki anemia, Melindungi terjadinya kanker endometrium, Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara, Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul, Menurunkan angka kejadian endometriosis. Kerugian : Perubahan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea, amenorea, Nyeri kepala, Peningkatan/penurunan berat badan, Nyeri payudara, Perasaan mual, Pening/pusing kepala, Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan (nervousness), Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan, Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS, Klien tidak dapat menghentikan sender pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik pencabutan, Efektivitasnya menurun bila menggunakan obat – obat tuberculosis (rifampisin) atau obat epilepsi (fenitoin dan barbiturat), Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan per tahun). Indikasi : Usia produktif, Telah memiliki anak ataupun yang belum, Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektivitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang, Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi, Pasca persalinan dan tidak menyusui , Pascakeguguran, Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi, Riwayat kehamilan ektopik, Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau anemia bulan sabit (sickle cell), Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen, Sering lupa menggunakan pil. Kontraindikasi: Hamil atau diduga hamil, Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya, Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara, Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi, Miom uterus dan kanker payudara, Gangguan toleransi glukosa

No comments:

Post a Comment