Jalan
Pagi untuk Ibu Hamil?
By. Mira Nur Azizah
Penting bagi seorang Ibu hamil
untuk menjaga kesehatan tubuhnya dengan cara berjalan-jalan dipagi hari.
Ibu hamil banyak dianjurkan untuk
jalan-jalan waktu pagi hari agar mendapatkan ketenangan dan mendapatkan udara
segar. Jalan-jalan saat hamil terutama pagi hari mempunyai arti yang sangat
penting untuk dapat menghirup udara pagi yang bersih dan segar, menguatkan otot
dasar panggul, dapat mempercepat turunnya kepala janin ke dalam posisi optimal
atau normal, dan mempersiapkan mental menghadapi persalinan.
Agar latihan fisik pada ibu hamil
tidak dapat menimbulkan masalah sebaiknya :
(a)
Konsultasilah
dengan tenaga kesehatan mengenai latihan fisik yang anda ingin teruskan
sepanjang masa hamil
(b)
Cari
bantuan untuk menentukan latihan fisik rutin, yang sesuai dengan kemampuan
terutama jika melakukan latihan fisik secara teratur sebelumnya
(c)
Hindari
aktivitas dan latihan beresiko, dan membutuhkan kekuatan seperti berselancar,
mendaki gunung, berlari, dll. Aktivitas yang membutuhkan keseimbangan dan
koordinasi prima bisa membahayakan.
(d)
Berlatih
secara teratur, sekurang-kurangnya tiga kali seminggu selama anda sehat, untuk
meningkatkan tonus otot dan meningkatkan atau mempertahankan stamina anda.
Latihan yang sporadik tidak baik untuk otot anda.
(e)
Batasi
waktu aktivitas dan kurangi tingkat latihan. Latihan selama 10 menit sampai 15
menit, istirahat dua sampai tiga menit kemudian latihan selama 10 menit sampai 15 menit. Latihan
berat untuk waktu yang lama dapat menimbulkan stress fisiologis.
(f)
Hitung
denyut nadi setiap 10 menit sampai 15
menit sewaktu melakukan latihan fisik. Apabila denyut nadi melampaui 40
kali/menit, kurangi latihan sampai denyut nadi mencapai 90 kali/menit. Anda
harus tetap bercakap-cakap dengan mudah selama latihan, bila tidak mampu,
kurangi latihan.
(g)
Hindari
lingkungan yang terlalu panas dan berendam dalam air panas dan sauna. Sebaiknya
anda tidak melakukan latihan lebih dari 35 menit, terutama dalam kondisi udara
panas dan lembab. Seiring peningkatan suhu tubuh anda, panas akan ditransmisi
ke janin. Peningkatan suhu pada janin untuk waktu yang lama dan berulang dapat
menimbulkan defek kelahiran terutama selama tiga bulan pertama. Suhu tubuh anda
tidak boleh melampaui 380C.
(h)
Latihan
pemanasan dan peregangan menyiapkan sendi-sendi untuk latihan yang lebih berat
dan mengurangi kemungkinan cidera pada sendi. Setelah bulan keempat, jangan
lagi melakukan latihan fisik yang mengharuskan anda berdiri telentang.
(i)
Periode
pendingan setelah latihan dengan melakukan aktivitas ringan yang melibatkan
tungkai bawah dapat membuat pernafasan, denyut jantung, dan tingkat metabolism
kembali normal dan menghindari akumulasi darah di otot-otot yang banyak bekerja
dalam latihan tersebut.
(j)
Istirahat
selama 10 menit setelah melakukan latihan, berbaring dan miring kiri.
Peningkatan ukuran rahim akan menekan vena besar disisi kanan perut, yang
membawa darah kembali ke jantung. Hal ini memperbaiki aliran darah ke plasenta
dan janin. Saat bangun dari posisi berbaring lakukan secara bertahap agar tidak
merasa pusing atau pingsan.
(k)
Minum
dua atau tiga gelas setelah melakukan latihan fisik untuk mengganti cairantubuh
yang hilang lewat pernafasan, selagi malakukan latihan fisik.
(l)
Tambah
asupan kalori, untuk mengganti kalori yang terbakar saat latihan dan untuk
menyediakan energi tambahan yang dibutuhkan pada masa hamil. Pilih makanan yang
berprotein tinggi seperti ikan, keju, telur, dan daging.
(m)
Bersantai.
Ini bukan saatnya melakukan aktivitas yang membutuhkan ketahanan fisik yang
lama.
(n)
Kenakan
bra penopang. Peningkatan berat payudara dapat menyebabkan perubahan postur dan
menekan saraf ulnaris.
(o)
Kenakan
sepatu penopang. Karena uterus bertambah besar, pusat berat bergeser dan anda
mengeimbanginya dengan melengkungkan punggung. Perubahan normal ini bisa
membuat anda kehilangan keseimbangan dan mudah jatuh.
Segera berhenti berlatih dan
kunjungi tenaga kesehatan jika anda mengalami sesak nafas, pusing, nyeri
kontraksi lebih dari empat kali dalam satu jam, aktivitas janin berkurang atau
terjadi perdarahan pervaginam.
No comments:
Post a Comment