INISIASI MENYUSU DINI
Oleh: Ita
Fijanah Puspita
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah bayi mulai
menyusu sendiri segera setelah lahir. Cara bayi tersebut melakukan inisiasi
menyusu dini dinamakan the breast crawl atau merangkak mencari payudara
(Ambarwati, 2009). Inisiasi menyusu dini (early initiation) atau
permulaan menyusu
dini adalah bayi memulai menyusu sendiri segera setelah
lahir. Jadi, sebenarnya bayi manusia seperti juga bayi mamalia lain mempunyai
kemampuan untuk menyusu sendiri. Asalkan dibiarkan kontak kulit bayi dengan
kulit ibunya, setidaknya selama satu jam segera setelah lahir. Cara bayi
melakukan inisiasi menyusu dini ini dinamakan the breast crawl atau
merangkak mencari payudara (Roesli, U. 2012).
Ada beberapa
intervensi yang dapat mengganggu kemampuan alami bayi untuk mencari dan
menemukan sendiri payudara ibunya. Diantaranya, obat kimiawi yang diberikan
saat ibu melahirkan bisa sampai ke janin melalui ari-ari dan mungkin
menyebabkan bayi sulit menyusu pada payudara ibu. Kelahiran dengan obat-obatan
atau tindakan, seperti operasi caecar, vakum, forcep, bahkan perasaan sakit di
daerah kulit yang digunting saat episiotomi dapat pula mengganggu kemampuan
alamiah ini. Penting untuk menyampaikan informasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
kepada tenaga kesehatan yang belum menerima informasi ini. Dianjurkan juga
kepada tenaga kesehatan untuk menyampaikan informasi IMD pada orang tua dan
keluarga sebelum melakukan IMD. Juga dianjurkan untuk dapat menciptakan suasana
yang tenang, nyaman, dan penuh kesabaran untuk memberi kesempatan bayi
merangkak mencari payudara ibu (Roesli, U. 2012).
Manfaat Inisiasi
Menyusu Dini
Menurut Ambarwati, 2009 manfaat Inisiasi Menyusu Dini adalah :
1) Untuk Bayi
a) Makanan dengan kualitas dan kuantitas yang
paling optimal agar kolostrum segera keluar yang akan disesuaikan dengan
kebutuhab bayi.
b) Memberikan kesehatan bagi bayi dengan kekebalan
pasif yang segera kepada bayi. Kolostrum
adalah imunisasi pertama bagi bayi.
c) Meningkatkan kecerdasan.
d) Membantu bayi mengkoordinasikan hisap,
telan dan nafas.
e) Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi.
f) Mencegah kehilangan panas.
g) Merangsang kolostrum segera keluar.
2) Bagi ibu
a) Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin
b) Meningkatkan keberhasilan produksi ASI
c)
Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi
No comments:
Post a Comment