ABSES
PAYUDARA
By. Mira nur azizah
Abses payudara adalah suatu keadaan medis yang ditandai dengan adanya penumpukan nanah
dibawah kulit payudara akibat dari infeksi bakteri. Abses payudara berbeda
dengan mastitis, mastitis merupakan keadaan medis dimana terjadi pembengkakan
dan kemerahan pada payudara. Abses payudara ini terjadi bila mastitis tidak
tertangani dengan baik sehingga terjadi perluasan infeksi.
Bakteri yang
sering menimbulkan abses payudara adalah bakteri staphyloccus aureus. Selain dari infeksi
bakteri abses payudara juga dapat disebabkan karena peradangan pada saluran air
susu yang
menyusui dimana asi tidak dikeluarkan sepenuhnya waktu menyusui bayinya.
Pada kebanyakan kasus, penderita abses payudara ini dapat menderita
demam. Keadaan seperti ini pada umumnya terjadi pada perempuab yang berusia
antara rentan 18 tahun sampai dengan 50 tahun akan tetapi jarang terjadi pada
wanita yang tidak menghasilkan air susu ibu (ASI). Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa wanita yang menyusui memiliki resiko lebih tinggi untuk
menderita abses payudara. Ketika
air susu ibu tidak dapat dikeluarkan sepenuhnya
sewaktu menyusui, maka
sisa air susu Ibu tersebut terperangkap di dalam
salurannya dan menyebabkan terjadinya peradangan. Kondisi seperti ini dikenal sebagai
mastitis. Peradangan akan meningkatkan resiko infeksi bakteri selanjutnya pada
saluran tersebut. Infeksi bakteri dapat terjadi melalui kulit puting payudara
yang pecah. Ketika bakteri memasuki jaringan payudara, sistem kekebalan tubuh
akan berusaha untuk melawan bakteri tersebut dengan mengirim sel-sel darah
putih ke tempat terjadinya infeksi. Pada proses pembunuhan bakteri ini,
beberapa jaringan dapat mengalami kerusakan, membentuk suatu kantung kecil yang
akan diisi oleh nanah (campuran dari jaringan mati, bakteri dan sel-sel darah
putih), membentuk abses payudara. Komplikasi
yang dapat terjadi karena abses payudara antara lain adalah Mengalami kesulitan dalam
pemberian ASI, Pembentukan
jaringan parut pada jaringan payudara dan Mungkin memiliki resiko yang
lebih tinggi untuk sepsis.
Abses payudara ini dapat dicegah, caranya antara lain melakukan pijat payudara
untuk meningkatkan aliran susu,
pastikan bayi menghisap puting dengan benar saat menyusu dan pastikan bahwa susu di
payudara benar-benar habis setelah menyusui. Selain itu kebersihan payudara harus dijaga karena pada saat
bayi mengisap puting, dapat terjadi lecet yang memudahkan kuman-kuman menembus
kulit dan menyebabkan infeksi dan perhatikan posisi menyusui yang benar.
Penanganan untuk abses payudara
antara lain dapat diberikan pareasetanol 500 mg tiap 4 jam, sebaiknya dilakukan
pemijatan dan pemompaan air susu pada payudara yang terkena untuk meringankan
pembengkakan.
No comments:
Post a Comment