Oleh : NILUH PUSPA ANTARI
Kehamilan
bukan penghalang aktivitas seksual. Senggama boleh dilakukan selama kehamilan
dalam keadaan sehat. Konon, wanita hamil lebih mudah mencapai orgasme ganda.
Hal ini terjadi karena hormon wanita dan hormon kehamilan mengalami
peningkatan. ini menyebabkan perubahan pada sejumlah orgon tubuh antara lain,
payudara dan organ reproduksi, termasuk vagina sehingga menjadi lebih sensitive
dan responsive. Libido (hasrat seksual) dan keinginan untuk menikmati hubungan
intim selama masa kehamilan sangat bervariasi. Umumnya dorongan seksual agak
menurun di triwulan pertama. Maklumlah, perubahan hormone yang menimbulkan
mual-mual membuat ibu enggan berhubungan intim. Tapi memasuki triwulan kedua,
dorongan seksual wanita hamil akan kembali meningkat, sejalan dengan hilangnya
keluhan mual. Libido ini turun kembali di triwulan ke-3 akibat ukuran dan berat
janin yang semakin meningkat.
Tidak
ada batasan waktu kapan saat tepat untuk bersenggama selama hamil. Asalkan
kehamilan dinyatakan tidak memiliki resiko apapun, lakukanlah senggama kapanpun
menginginkannya, bahkan sampai menjelang persalinan. Dengan tetap menikmati
aktivitas yang satu ini bersama suami, ibu dapat saling berbagi rasa takut
maupun kekhawatiran, serta stress yang mungkin muncul selama masa kehamilan. Jika
kehamilan berisiko, misalnya letah plasenta tidak pada posisi yang seharusnya
(Plasenta Previa), lebih baik berkonsultasi dulu dengan dokter. Begitu juga
apabila ibu mengalami perdarahan ringan, seperti keluarnya flek-flek pada
kehamilan triwulan pertama, tunda dulu keinginan untuk melakukan hubungan
intim.
Hubungan
seksual selama kehamilan juga bermanfaat sebagai persiapan bagi otot-otot
panggul untuk menghadapi proses persalinan letak. Setelah melahirkan sebaiknya
senggama dilakukan setelah masa nifas (40 hari).
No comments:
Post a Comment