Monday, 13 October 2014

Masa Nifas



MASA NIFAS
Oleh : Khusnul Noviatun


Masa nifas (postpartum / puerperium) berasal dari bahasa Latin,yaitu dari kata “puer”yang artinya bayi dan” parious” yang berarti melahirkan. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali,mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali  sebelum hamil, lamanya yaitu 6-8 minggu. Proses ini dimulai setelah selesainnya persalinan dan berakhir setelah alat-alat reproduksi kembali keadaan sebelum hamil/ tidak hamil sebagai akibat dari adannya perubahan fisiologis dan fsikologi karena proses persalinan.
Didalam masa nifas terdapat tiga periode yaitu: peurperium Dini (yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan), eurperium intermedial (yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalis yang lamanya 6-8 minggu), remote peurperium (yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi).
Pada masa nifas dilakukan paling sedikit 4 kali kunjungan, hal ini dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah mendeteksi dan menangani masalah – masalah yang terjadi.
Kunjungan pertama, dilakukan pada 6-8 jam setelah persalinan. Kunjungan ini dilakukan dengan tujuan mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, dan merujuk bila perdarahan berlanjut. Memberikan konseling kepada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa  nifas karena atonia uteri. Pemberian ASI awal, membantu melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir, juga menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.
Kunjungan kedua, dilakukan pada 6 hari setelah persalinan. Kunjungan ini dilakukan
dengan tujuan untuk memastikan involusi uterus berjalan normal, yaitu uterus berkontraksi dan
fundus di bawah umbilikus. Menilai adanya tanda-tanda infeksi atau perdarahan abnormal. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari. Kunjungan ketiga dilakukan pada dua minggu setelah persalinan, yang mana kunjungan  ini tujuannya sama dengan kunjungan yang kedua. kunjungan keempat dilakukan untuk menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi alami, juga memberikan konseling untuk mendapatkan pelayanan KB secara dini.

No comments:

Post a Comment