MASA
NIFAS
Oleh : Khusnul Noviatun
Masa nifas (postpartum / puerperium)
berasal dari bahasa Latin,yaitu dari kata “puer”yang artinya bayi dan” parious”
yang berarti melahirkan. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih
kembali,mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali sebelum hamil, lamanya yaitu 6-8 minggu. Proses
ini dimulai setelah selesainnya persalinan dan berakhir setelah alat-alat
reproduksi kembali keadaan sebelum hamil/ tidak hamil sebagai akibat dari
adannya perubahan fisiologis dan fsikologi karena proses persalinan.
Didalam masa nifas terdapat tiga
periode yaitu: peurperium Dini (yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan-jalan), eurperium intermedial (yaitu kepulihan menyeluruh
alat-alat genitalis yang lamanya 6-8 minggu), remote peurperium (yaitu waktu
yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau
waktu persalinan mempunyai komplikasi).
Pada masa nifas dilakukan paling sedikit 4 kali kunjungan,
hal ini dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk
mencegah mendeteksi dan menangani masalah – masalah yang terjadi.
Kunjungan pertama, dilakukan pada 6-8 jam setelah
persalinan. Kunjungan ini dilakukan dengan tujuan mencegah perdarahan masa
nifas karena atonia uteri. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, dan
merujuk bila perdarahan berlanjut. Memberikan konseling kepada ibu atau salah
satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri. Pemberian ASI awal,
membantu melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir, juga menjaga bayi
tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.
Kunjungan kedua, dilakukan pada 6 hari setelah persalinan.
Kunjungan ini dilakukan
dengan tujuan untuk memastikan
involusi uterus berjalan normal, yaitu uterus berkontraksi dan
fundus di bawah umbilikus. Menilai
adanya tanda-tanda infeksi atau perdarahan abnormal. Memastikan ibu mendapat
cukup makanan, cairan dan istirahat. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit. Memberikan konseling pada ibu mengenai
asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari. Kunjungan ketiga dilakukan pada dua minggu setelah persalinan,
yang mana kunjungan ini tujuannya sama
dengan kunjungan yang kedua. kunjungan keempat dilakukan untuk menanyakan pada
ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi alami, juga memberikan
konseling untuk mendapatkan pelayanan KB secara dini.
No comments:
Post a Comment