PIJAT BAYI
Oleh : Khusnul Noviatun
Pijat bayi adalah terapi sentuh
tertua dan terpopuler yang dikenal manusia. Pijat bayi telah lama dilakukan
hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia dan diwariskan secara turun
temurun.
Sentuhan dan pijat pada bayi setelah
kelahiran dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat
mempertahankan perasaan aman pada bayi. Sekitar 5000 tahun yang lalu para
dokter di Cina dari Dinasti Tang juga meyakini bahwa pijat adalah salah satu
dari 4 teknik pengobatan penting.
Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, para pakar telah membuktikan bahwa terapi sentuh dan
pijat menghasilkan perubahan fisiologis yang menguntungkan berupa peningkatan
pertumbuhan, peningkatan daya tahan tubuh, dan kecerdasan emosi yang lebih
baik.
Sebelum pijat, bayi ditimbang dan
diukur panjang dan berat badannya terlebih dahulu. Fungsinya untuk melihat
struktur gizi bayi. Selain itu, diukur suhunya dengan thermometer karena tidak
semua bayi boleh dipijat. Ada tiga kondisi bayi yang tidak boleh pijat yaitu
saat demam, alergi bayi dan 1 hari setelah imunisasi.
Ada empat tahapan pijat bayi. Masing
– masing yoga, swim, massage dan bath. Yoga berupa pemanasan yang
meliputi gerakan kaki dan tangan bayi. Agar tidak lemas dan keram. Tahap kedua swim,
bayi berendam air hangat dalam kolam khusus menggunakan nick ring serta
ada gelombang – gelombang oksigen air. Nah tahapan inilah yang merangsang
gerakan motorik bayi. Massage (pijat) berupa pemijatan pada bagian tubuh
bayi, meliputi punggung, kaki, tangan, dan uasapan pada perut. Tujuannya supaya
hormone melatonin pada bayi hilang dan bisa tertidur pulas. Terakhir bath,
bayi dimandikan dengan air hangat dan sabun yang sifatnya hipoalergik.
Di sinilah bayi akan merasa lebih fresh (segar).
Tujuan Pijat Bayi :
- Membuat Bayi Semakin Tenang
- Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi
- Meningkatkan efektivitas istirahat (Tidur) bayi
- Meningkatkan konsentrasi bayi
- Meningkatkan daya tahan tubuh bayi
- Meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan
- Menstimulasi Aktivitas nervus vagus untuk perbaikan pernafasan
- Mengembangkan komunikasi
- Mengurangi rasa sakit dan nyeri
- Meningkatkan percaya diri bayi
No comments:
Post a Comment