HIPERTENSI
GESTASIONAL
Oleh : Fita
Fitriani
Hipertensi
gestasional adalah hipertensi yang terjadi kemudian dalam kehamilan (tanpa
bukti adanya preeklamsia) dan menghilang setelah melahirkan (Harrison, 1999).
Hipertensi gestasional terjadi karena mekanisme imunologis, predisposisi
genetic, defisiensi diet, keberadaan senyawa vasoaktif, dan disfungsi
endothelial. Patofisiologi hipertensi gestasional adalah retensi vascular
perifer meningkat, menyebabkan tekanan darah meningkat. Curah jantung agak menurun
dari input parasimpatik. Hipertensi menyebabkan peningkatan reaktivitas
vascular terhadap presor.
Tanda gejala
dari hipertensi gestasional adalah sakit kepala/pusing, bengkak pada
ekstremitas, nyeri epigastrium dan trombositopenia. Komplikasi yang sering
terjadi pada hipertensi gestasional adalah kematian ibu, perdarahan pascapartum
atau perdarahan, solusio plasenta, kegagalan total organ vital, pada bayi bisa
terjadi IUFD, IUGR, asfiksia dan BBLR. Dikatakan hipertensi gestasional jika
tekanan darah 140/90 mmHg untuk pertama kali selama
kehamilan, tidak ada proteinuria, tekanan darah kembali normal 12
minggu pascapartum,
mungkin
memperlihatkan tanda-tanda lain preeklamsia, misalnya keluhan epigastrium atau
trombositopenia.
Penatalaksanaan dari hipertensi
gestasional adalah Informasikan hasil pemeriksaan
kepada ibu dan keluarga, anjurkan ibu untuk tidak banyak pikiran dan beri
dukungan sosial/moral oleh keluarga, anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
jangan terlalu banyak aktifitas agar kerja jantung tidak berat, anjurkan ibu
untuk mengurangi asupan natrium seperti asin – asinan garam karena mengontrol
diri dalam mengkonsumsi yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, anjurkan
ibu untuk memperbanyak asupan kalium seperti buah – buahan (semangka, alpukat,
melon) dan sayuran (buah pare, labu siam, mentimun, lidah buaya, seledri,
bawang putih) karena dapat membantu penurunan tekanan darah, anjurkan ibu untuk
bedrest total karena akan membantu penurunan tekanan darah, beritahu ibu
tentang tanda – tanda bahaya kehamilan lanjut seperti pandangan mata kabur, ada
oedem ekstremitas dan wajah, pusing yang berat, keluar darah dari jalan lahir,
air ketuban pecah/merembes sebelum ada tanda-tanda persalinan, pantau tekanan
darah untuk memantau perkembangan ibu, beri obat anti hipertensi (metildopa,
dopamet) atau bila perlu bisa diberikan MgSO4 lewat infus atau
suntikan pada bokong, lakukan pemeriksaan protein urin
No comments:
Post a Comment