Saturday 11 October 2014

HIPERTENSI GESTASIONAL



HIPERTENSI GESTASIONAL



Oleh : Fita Fitriani


Hipertensi gestasional adalah hipertensi yang terjadi kemudian dalam kehamilan (tanpa bukti adanya preeklamsia) dan menghilang setelah melahirkan (Harrison, 1999). Hipertensi gestasional terjadi karena mekanisme imunologis, predisposisi genetic, defisiensi diet, keberadaan senyawa vasoaktif, dan disfungsi endothelial. Patofisiologi hipertensi gestasional adalah retensi vascular perifer meningkat, menyebabkan tekanan darah meningkat. Curah jantung agak menurun dari input parasimpatik. Hipertensi menyebabkan peningkatan reaktivitas vascular terhadap presor.

Tanda gejala dari hipertensi gestasional adalah sakit kepala/pusing, bengkak pada ekstremitas, nyeri epigastrium dan trombositopenia. Komplikasi yang sering terjadi pada hipertensi gestasional adalah kematian ibu, perdarahan pascapartum atau perdarahan, solusio plasenta, kegagalan total organ vital, pada bayi bisa terjadi IUFD, IUGR, asfiksia dan BBLR. Dikatakan hipertensi gestasional jika tekanan darah  140/90 mmHg untuk pertama kali selama kehamilan, tidak ada proteinuria, tekanan darah kembali normal  12 minggu pascapartum, mungkin memperlihatkan tanda-tanda lain preeklamsia, misalnya keluhan epigastrium atau trombositopenia.

Penatalaksanaan dari hipertensi gestasional adalah Informasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga, anjurkan ibu untuk tidak banyak pikiran dan beri dukungan sosial/moral oleh keluarga, anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup jangan terlalu banyak aktifitas agar kerja jantung tidak berat, anjurkan ibu untuk mengurangi asupan natrium seperti asin – asinan garam karena mengontrol diri dalam mengkonsumsi yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, anjurkan ibu untuk memperbanyak asupan kalium seperti buah – buahan (semangka, alpukat, melon) dan sayuran (buah pare, labu siam, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang putih) karena dapat membantu penurunan tekanan darah, anjurkan ibu untuk bedrest total karena akan membantu penurunan tekanan darah, beritahu ibu tentang tanda – tanda bahaya kehamilan lanjut seperti pandangan mata kabur, ada oedem ekstremitas dan wajah, pusing yang berat, keluar darah dari jalan lahir, air ketuban pecah/merembes sebelum ada tanda-tanda persalinan, pantau tekanan darah untuk memantau perkembangan ibu, beri obat anti hipertensi (metildopa, dopamet) atau bila perlu bisa diberikan MgSO4 lewat infus atau suntikan pada bokong, lakukan pemeriksaan protein urin

No comments:

Post a Comment