OLEH : Dian Febri .S
Kontrasepsi Implan adalah metode kontrasepsi yang
diinsersikan pada bagian subdermal, yang hanya mengandung progestin dengan masa
kerja panjang, dosis rendah, dan reversibel untuk wanita (Saifuddin, 2008).
Cara Kerja Implan terdiri dari beberapa cara
diantaranya yaitu, Lendir serviks menjadi kental, Mengganggu proses pembentukan
endometrium sehingga sulit terjadi implantasi, Mengurangi transportasi sperma dan Menekan ovulasi. Tempat pemasangan KB implan sedikitnya 8
cm diatas lipat siku,didaerah media lengan (Anggraini, 2010).
Implan juga memiliki keuntungan-keuntungan
diantaranya yaitu Daya guna tinggi Efektivitas penggunaan implant
sangat mendekati efektivitas teoretis. Efektivitas 0,2 – 1 kehamilan per 100
perempuan (Anggraini, 2010). Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun),
Pengembalian kesuburan yang cepat, Tidak memerlukan pemeriksaan dalam karena
implan diinsersikan pada bagian subdermal di bagian dalam lengan atas. Bebas
dari pengaruh estrogen, Tidak mengandung hormon estrogen karena kontrasepsi
implan mengandung hormon progestin dosis rendah. Wanita dengan kontraindikasi
hormon estrogen, sangat tepat dalam penggunaan kontrasepsi implant
(Prawirohardjo, 2009), Tidak mengganggu kegiatan sanggama karena diinsersikan
pada bagian subdermal di bagian dalam lengan atas (Anggraini, 2010), tidak mengganggu ASI, klien hanya kembali ke
klinik bila ada keluhan, dan keuntungan terakhir implan dapat dicabut setiap
saat .
Pemakaian
implan pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting),
hipermenorea, atau meningkatkan jumlah darah haid, serta amenorea.
Sejumlah
perubahan pola haid akan terjadi pada tahun pertama penggunaan, kira-kira 80%
pengguna. Perubahan tersebut meliputi perubahan pada interval antar perdarahan,
durasi dan volume aliran darah, serta spotting (bercak-bercak perdarahan).
Oligomenore dan amenore juga terjadi, tetapi tidak sering, kurang dari 10%
setelah tahun pertama. Perdarahan yang tidak teratur dan memanjang biasanya
terjadi pada tahun pertama. Walaupun terjadi jauh lebih jarang setelah tahun
kedua, masalah perdarahan dapat terjadi pada waktu kapan pun (Prawirohardjo,
2009).
Timbulnya
keluhan-keluhan, seperti :
a.
Nyeri kepala/pusing
b.
Peningkatan/
penurunan berat badan
c.
Nyeri payudara
d.
Perasaan
mual
No comments:
Post a Comment