CAIRAN
KETUBAN
Cairan
ketuban adalah salah satu bagian dari sistem pendukung kehidupan bayi yang
terbentuk sekitar 12 hari setelah pembuahan. Cairan ini bisa melindungi bayi
dan membantu pertumbuhan dan perkembangan otot, kaki, paru-paru dan sistem
pencernaan bayi, menjadi bantalan untuk melindungi janin terhadap trauma dari
luar, menstabilkan perubahan suhu, pertukaran cairan, sarana yang memungkinkan
janin bergerak bebas, sampai mengatur tekanan dalam rahim. Tak hanya itu air
ketuban juga berfungsi melindungi janin dari infeksi.
Pada awalnya
cairan ketuban berisi air yang berasal dari ibunya, tapi pada usia kehamilan 20
minggu cairan ketuban berisi urin janin. Cairan ketuban ini bisa terlalu rendah
atau terlalu tinggi, jika terlalu rendah disebut dengan oligohidramnion dan
jika terlalu tinggi disebut dengan polihidramnion. Cairan ketuban ini tidak
boleh sedikit, tapi beberapa komplikasi bisa menyebabkan cairan ketuban ibu
hamil habis yang bisa membahayakan ibu hamil dan bayinya. Saat usia kehamilan
25-26 minggu, jumlahnya rata-rata 239 ml. Lalu meningkat jadi+ 984 ml pada usia
kehamilan 33-34 minggu dan turun jadi 836 ml saat janin siap lahir.
Air ketuban juga merupakan perangkat
diagnosis yang hebat karena dia memberi kita isyarat-isyarat tentang
perkembangan yang sedang terjadi di dalam rahim. Selain terendam di dalam air
ketuban, yang membantu melatih janin untuk menyeimbangkan dirinya dalam ruang,
layaknya seorang pesenam, janin juga secara konstan menghisap dan mengembuskan
cairan tersebut, kira-kira 340 ml perhari, atau kurang dari 500 ml. Sang janin
memuntahkan kembali kira-kira setengah dari jumlah itu dan sisanya dikeluarkan
dalam bentuk air seni. Air ketuban diperbarui seluruhnya setiap tiga hari, jadi
bukan cairan yang sama sepanjang kehamilan.
No comments:
Post a Comment