ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Pengertian anemia adalah kondisi ibu
dengan kadar Hb dalam darahnya kurang dari 12 gr% (Winknjosastro, 2005: 448),
sedangkan anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11
gr% pada trimester I dan III atau kadarnya kurang dari 10,5 gr% pada trimester
II (Syaifuddin, 2002: 281) sedangkan anemia pada ibu hamil adalah anemia karena
kekurangan zat besi. Anemia hamil disebut juga “potential danger to matter and
child (potensial membahayakan ibu dan anak)”.Etiologi anemia
bisa disebabkan karena rendahnya produksi hemoglobin dan sel-sel darah merah
atau tubuh kehilangan sel darah merah dalam jumlah lebih dari biasanya.
Penyebab pada
umumnya bisa disebabkan oleh kurang gizi (malnutrisi), kekurangan zat besi, kehilangan
darah yang banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain, penyakit-penyakit
seperti TBC paru, cacing tambang, malaria dan lain-lain
Klasifikasi anemia
menurut Manuaba (1998) bisa debedakan berdasarkan kadar hemoglobin wanita hamil
menjadi 4 kategori, yaitu :
a.
Anemia
ringan, kadar Hb antara 9-10 gr%
b.
Anemia
sedang, kadar Hb antara 7-8 gr%
c.
Anemia
berat, kadar Hb kurang dari 7 gr%
d.
Tidak
anemia, kadar Hb 11 gr%
Tanda-tanda anemia
dapat kita lihat dari kulit pucat, terutama di ujung jari, bibir, sekeliling
mata dan lidah, lesu, lemah, sesak nafas selesai melaksanakan aktifitas, pusing,
nadi meningkat, palpitasi yaitu suatu keadaan dimana denyut jantung menjadi cepat
dan kuat secara luar biasa dan berkurangnya selera makan dan kehilangan berat
badan, sukar untuk berjalan dan mental yang disebabkan oleh kekurangan vitamin
B12.
Oleh : Anita Bastari
No comments:
Post a Comment