Thursday 9 October 2014

Bahaya Main Ponsel Jelang Tidur

Oleh : NILUH PUSPA ANTARI

Foto: :: Bahaya Main Ponsel Jelang Tidur ::
Kebiasaan mengecek notifikasi dan chatting sesaat jelang tidur ternyata membawa pengaruh yang tidak baik. Mengapa demikian? Kebiasaan menggunakan ponsel sebelum tidur ternyata dapat mengganggu siklus tidur dan membahayakan kesehatan. Selain dapat mengganggu penglihatan, ponsel juga membuat anda lebih sulit tidur di malam hari. Pada ahli dari Ofcom mendapati 8 dari 10 orang kerap membawa perangkat ponsel mereka saat hendak tidur. Kebiasaan ini disebut mengkhawatirkan karena dapat memberikan pengaruh yang tidak baik. Selain dapat mengganggu, keberadaan ponsel membuat seseorang kerap merasa waswas dan ingin selalu mengecek notifikasi masuk dalam ponsel mereka. Hal ini dapat mengganggu kualitas tidur hingga membuat seseorang menderita insomnia.

Dr Guy Meadows, spesialis insomnia dari The Sleep School, London menyabut akan lebih baik jika sesaat setelah tidur orang tidak lagi menggunakan ponsel. Bahkan Dr Meadows menyebut ia biasa meletakkan ponselnya di kasur saat malam hari. Yang menjadi kontroversi, banyak yang merasakan pusing dan sakit kepala tiap kali menggunakan ponsel sesaat sebelum tidur. Hal ini tidak terlepas dari cahaya ponsel yang terlalu terang sehingga membuat mata bekerja ekstra. Dr Charles Czeisler, seorang profesor kedokteran di Harvard University menyebut cahaya ponsel dapat merangsang sel-sel di retina, daerah di belakang mata yang mentransmisikan pesan ke otak untuk bekerja lebih keras. Sel-sel peka cahaya menginformasikan tubuh kita untuk tetap merespons cahaya.

"Kebiasaan ini dapat membuat pelepasan hormon melatonin yang membuat Anda merasa mengantuk, dan hormon cortisol yang membuat anda mengantuk. Semua cahaya buatan, baik dari bola lampu, neon, hingga cahaya ponsel diperkirakan menghambat pelepasan melatonin sehingga membuat seseorang terjaga lebih lama," ucap Dr Meadows seperti dilansir Dailymail. Cahaya dari ponsel kemungkinan memiliki efek yang lebih besar.

Cahaya yang dihasilkan ponsel, tablet dan alat elektronik banyak mengandung unsur warna biru - yang memiliki kemampuan lebih besar dalam menstimulasi otak. "Pigmen melanopsis, saraf yang terdapat di retina mata sangat sensitif terhadap paparan warna biru," ucap Profesor Debra Skene, seorang ahli neuroendocrinologist dari University of Surrey. Hal inilah yang membuat kita lebih tertarik mengecek pemberitahuan di ponsel dibandingkan membaca buku. Sebenarnya layar TV dan laptop juga mengandung unsur warna biru yang dominan, meski pengaruhnya tidak sedahsyat cahaya dari layar ponsel.

Like & share!
Sumber : dream.co.idKebiasaan mengecek notifikasi dan chatting sesaat jelang tidur ternyata membawa pengaruh yang tidak baik. Mengapa demikian? Kebiasaan menggunakan ponsel sebelum tidur ternyata dapat mengganggu siklus tidur dan membahayakan kesehatan. Selain dapat mengganggu penglihatan, ponsel juga membuat anda lebih sulit tidur di malam hari. Pada ahli dari Ofcom mendapati 8 dari 10 orang kerap membawa perangkat ponsel mereka saat hendak tidur. Kebiasaan ini disebut mengkhawatirkan karena dapat memberikan pengaruh yang tidak baik. Selain dapat mengganggu, keberadaan ponsel membuat seseorang kerap merasa waswas dan ingin selalu mengecek notifikasi masuk dalam ponsel mereka. Hal ini dapat mengganggu kualitas tidur hingga membuat seseorang menderita insomnia.

Dr Guy Meadows, spesialis insomnia dari The Sleep School, London menyabut akan lebih baik jika sesaat setelah tidur orang tidak lagi menggunakan ponsel. Bahkan Dr Meadows menyebut ia biasa meletakkan ponselnya di kasur saat malam hari. Yang menjadi kontroversi, banyak yang merasakan pusing dan sakit kepala tiap kali menggunakan ponsel sesaat sebelum tidur. Hal ini tidak terlepas dari cahaya ponsel yang terlalu terang sehingga membuat mata bekerja ekstra. Dr Charles Czeisler, seorang profesor kedokteran di Harvard University menyebut cahaya ponsel dapat merangsang sel-sel di retina, daerah di belakang mata yang mentransmisikan pesan ke otak untuk bekerja lebih keras. Sel-sel peka cahaya menginformasikan tubuh kita untuk tetap merespons cahaya.

"Kebiasaan ini dapat membuat pelepasan hormon melatonin yang membuat Anda merasa mengantuk, dan hormon cortisol yang membuat anda mengantuk. Semua cahaya buatan, baik dari bola lampu, neon, hingga cahaya ponsel diperkirakan menghambat pelepasan melatonin sehingga membuat seseorang terjaga lebih lama," ucap Dr Meadows seperti dilansir Dailymail. Cahaya dari ponsel kemungkinan memiliki efek yang lebih besar.

Cahaya yang dihasilkan ponsel, tablet dan alat elektronik banyak mengandung unsur warna biru - yang memiliki kemampuan lebih besar dalam menstimulasi otak. "Pigmen melanopsis, saraf yang terdapat di retina mata sangat sensitif terhadap paparan warna biru," ucap Profesor Debra Skene, seorang ahli neuroendocrinologist dari University of Surrey. Hal inilah yang membuat kita lebih tertarik mengecek pemberitahuan di ponsel dibandingkan membaca buku. Sebenarnya layar TV dan laptop juga mengandung unsur warna biru yang dominan, meski pengaruhnya tidak sedahsyat cahaya dari layar ponsel.

No comments:

Post a Comment