oleh Linda Shaliha Afzagi
INDIKASI Pemakaian AKDR
a. USIA Prodiktif
b. Keadaan Nulipiara
c. Menginginkan menggunakan kontasepsi jangka lama
d. Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
e. Setelah melahirkan
f. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
g. Resiko rendah IMS
h. Tidak menghendaki metode hormonal
i. Tidak menyukai mengingat- ingat minum pil setiap hari
j. Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama
k. Gemuk ataupun kurus
KONTRAINDIKASI Pemakaian AKDR
a. Belum pernah melahirkan
b. Adanya perkiraan hamil
c. Kelaian alat-alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim dan kanker rahim
d. Perdarahan vagina yang tidak diketahui
e. Sedang menderita infeksi alat genetalia (vaginitis, servisitis)
f. Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septic
g. Kelaian bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri
h. Penyakit trofoblas yang ganas
i. Diketahui menderita TBC pelvic dan menderita kanker genetalia
j. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
KEUNTUNGAN
A. AKDR non Hormonal
1. Sangat efektif 0,6-0,8 kehamilan /100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan). Pencegahan kehamilan jangka panjang yang ampuh, paling tidak 10 tahun
2. AKDR sangat efektif segera setelah pemasangan
3. Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih nyaman karena rasa aman terhadap resiko kehamilan
4. Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
5. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu menyusui, tidak menggangu kualitas dan kwantitas ASI
6. Dapat dipasang setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
7. Dapat digunakan sampai menaupause
8. Tidak ada interaksi dengan obat- obatan
9. Membantu mencegah kehamilan ektopik
10. Setelah pencabuatan AKDR, ibu langsung subur
B. AKDR Hormonal
1. Menguranggi volume darah haid dan mengurangi dismenore
2. Untuk mencegah adhesi dinding-dinding uterus oleh synechiae (Asherman’s Syndrom).
No comments:
Post a Comment