Oleh : Sekar Laras Amerli Andriani
Faktor psikososial merupakan faktor
yang mempengaruhi tingkat perkembangan pada anak dan persepsi atau pandangan
anak tentang lingkungan yang dihadapinya, faktor tersebut yaitu:
1) Stimulasi
Stimulasi merupakan hal yang penting
dalam perkembangan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur
akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang/tidak mendapat
stimulasi.
2) Motivasi belajar
Motivasi belajar dapat ditimbulkan
sejak dini dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Misalnya
adanya sekolah yang tidak terlalu jauh, buku-buku, suasana yang tenang, serta
sarana lainnya.
3) Ganjaran ataupun hukuman yang wajar
Bila anak berbuat benar, orang tua
wajib memberi ganjaran. Misalnya pujian, ciuman, belaian, tepuk tangan, dan
sebagainya. Sedangkan menghukum dengan cara-cara yang wajar ketika anak berbuat
salah, masih dibenarkan. Yang penting hukuman harus diberikan secara objektif,
disertai pengertian dan maksud dari hukuman tersebut, bukan hukuman untuk
melampiaskan kebencian dan kejengkelan terhadap anak, sehingga anak mengetahui
mana yang baik dan tidak baik. Ini menimbulkan rasa percaya diri pada anak yang
penting untuk perkembangan kepribadiannya.
4) Kelompok sebaya
Untuk proses sosialisasi dengan
lingkungannya anak memerlukan teman sebaya. Namun, perhatian dari orang tua
tetap dibutuhkan untuk memantau dengan siapa anak tersebut bergaul.
5) Stres
Stres pada anak juga berpengaruh
terhadap perkembangannya. Misalnya anak akan menarik diri, rendah diri,
terlambat bicara, nafsu makan menurun, dan sebagainya.
6) Sekolah
Dengan adanya wajib belajar 9 tahun,
diharapkan setiap anak mendapat kesempatan bersekolah minimal 9 tahun sehingga
dengan mendapat pendidikan yang baik dapat meningkatkan taraf hidup anak-anak
tersebut.
7) Cinta dan kasih sayang
Salah satu hak anak adalah untuk
dicintai dan dilindungi. Anak memerlukan kasih sayang dan perlakuan yang adil
dari orang tuanya sehingga kelak menjadi anak yang tidak sombong dan dapat
memberikan kasih sayangnya pula kepada sesamanya. Sebaliknya, kasih sayang yang
diberikan secara berlebihan yang menjurus ke arah memanjakan akan menghambat
bahkan mematikan perkembangan kepribadian anak. Akibatnya anak akan menjadi
manja, kurang mandiri, pemboros, sombong, dan kurang bisa menerima kenyataan.
8) Kualitas interaksi anak-orang tua
Interaksi timbak balik antara anak dan
orang tua, akan menimbulkan keakraban dalam keluarga. Anak akan terbuka kepada
orang tuanya, sehingga komunikasi bisa dua arah dan segala permasalahan dapat
dipecahkan bersama karena adanya keterdekatan dan kepercayaan antara orang tua
dan anak. Interaksi tidak ditentukan oleh seberapa lama kita bersama anak,
tetapi lebih ditentukan oleh kualitas dari interaksi tersebut yaitu pemahaman
terhadap kebutuhan masing-masing dan upaya optimal untuk memenuhi kebutuhan
tersebut yang dilandasi oleh rasa saling menyayangi.
(Bahiyatun,
2011; h.16; Soetjiningsih, 1995; h.9)
No comments:
Post a Comment