Friday, 10 October 2014

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak



Oleh : Sekar Laras Amerli Andriani
 
Faktor psikososial merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat perkembangan pada anak dan persepsi atau pandangan anak tentang lingkungan yang dihadapinya, faktor tersebut yaitu:
1)  Stimulasi
Stimulasi merupakan hal yang penting dalam perkembangan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang/tidak mendapat stimulasi.
2)  Motivasi belajar
Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Misalnya adanya sekolah yang tidak terlalu jauh, buku-buku, suasana yang tenang, serta sarana lainnya.
3)  Ganjaran ataupun hukuman yang wajar
Bila anak berbuat benar, orang tua wajib memberi ganjaran. Misalnya pujian, ciuman, belaian, tepuk tangan, dan sebagainya. Sedangkan menghukum dengan cara-cara yang wajar ketika anak berbuat salah, masih dibenarkan. Yang penting hukuman harus diberikan secara objektif, disertai pengertian dan maksud dari hukuman tersebut, bukan hukuman untuk melampiaskan kebencian dan kejengkelan terhadap anak, sehingga anak mengetahui mana yang baik dan tidak baik. Ini menimbulkan rasa percaya diri pada anak yang penting untuk perkembangan kepribadiannya.
4)  Kelompok sebaya
Untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya. Namun, perhatian dari orang tua tetap dibutuhkan untuk memantau dengan siapa anak tersebut bergaul.
5)  Stres
Stres pada anak juga berpengaruh terhadap perkembangannya. Misalnya anak akan menarik diri, rendah diri, terlambat bicara, nafsu makan menurun, dan sebagainya.
6)  Sekolah
Dengan adanya wajib belajar 9 tahun, diharapkan setiap anak mendapat kesempatan bersekolah minimal 9 tahun sehingga dengan mendapat pendidikan yang baik dapat meningkatkan taraf hidup anak-anak tersebut.
7)  Cinta dan kasih sayang
Salah satu hak anak adalah untuk dicintai dan dilindungi. Anak memerlukan kasih sayang dan perlakuan yang adil dari orang tuanya sehingga kelak menjadi anak yang tidak sombong dan dapat memberikan kasih sayangnya pula kepada sesamanya. Sebaliknya, kasih sayang yang diberikan secara berlebihan yang menjurus ke arah memanjakan akan menghambat bahkan mematikan perkembangan kepribadian anak. Akibatnya anak akan menjadi manja, kurang mandiri, pemboros, sombong, dan kurang bisa menerima kenyataan.
8)  Kualitas interaksi anak-orang tua
Interaksi timbak balik antara anak dan orang tua, akan menimbulkan keakraban dalam keluarga. Anak akan terbuka kepada orang tuanya, sehingga komunikasi bisa dua arah dan segala permasalahan dapat dipecahkan bersama karena adanya keterdekatan dan kepercayaan antara orang tua dan anak. Interaksi tidak ditentukan oleh seberapa lama kita bersama anak, tetapi lebih ditentukan oleh kualitas dari interaksi tersebut yaitu pemahaman terhadap kebutuhan masing-masing dan upaya optimal untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang dilandasi oleh rasa saling menyayangi.
(Bahiyatun, 2011; h.16; Soetjiningsih, 1995; h.9)

No comments:

Post a Comment