OLEH : Nur Endah Apriliani
Kanker payudara dalah kanker
pada jaringan payudara.Ini
adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang
kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000. Pengobatan
yang paling lazim adalah dengan pembedahan
dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi
maupun radiasi.Kanker
adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya,
sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.[2]Selain
itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit
neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh World
Health Organization (WHO)
dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD)
dengan kode nomor 17.
Fase promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi
akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan
terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk
terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).
Fase metastasis
Metastasis menuju ke tulang
merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker payudara, beberapa diantaranya
disertai komplikasi lain seperti simtoma hiperkalsemia, pathological fractures
atau spinal cord compression. Metastasis demikian bersifat osteolitik, yang berarti
bahwa osteoklas
hasil induksi sel kanker merupakan mediator osteolisis dan
mempengaruhi diferensiasi dan aktivitas osteoblas
serta osteoklas lain hingga meningkatkan resorpsi tulang.
Tulang merupakan jaringan
unik yang terbuat dari matriks protein yang mengandung kalsium
dengan kristal
hydroxyappatite sehingga mekanisme yang biasa digunakan oleh sel kanker
untuk membuat ruang pada matriks ekstraselular dengan penggunaan enzim metaloproteinase
matriks tidaklah efektif. Oleh sebab itu, resorpsi tulang yang
memungkinkan invasi neoplastik terjadi akibat
interaksi antara sel kanker payudara dengan sel
endotelial yang dimediasi oleh ekspresi VEGF.
VEGF merupakan mitogen
angiogenik positif yang bereaksi dengan sel
endotelial. Tanpa faktor angiogenik negatif seperti angiostatin, sel
endotelial yang berinteraksi dengan VEGF sel kanker melalui pencerap VEGFR-1
dan VEGFR-2, akan meluruhkan matriks ekstraselular, bermigrasi dan membentuk tubulus.
No comments:
Post a Comment