Wednesday, 8 October 2014

Perubahan yang terjadi pada penderita preeklampsia




             Oleh: Nova avianti rahayu

1.   Perubahan anatomi-patologi
      a.    Plasenta
Pada preeklampsia terdapat spasmus arteriola spiralis desidua dengan akibat menurunnya aliran darah ke plasenta. Perubahan plasenta normal sebagai akibat tuanya umur kehamilan, seperti menipisnya sinsitium, menebalnya dinding pembuluh darah dalam filli karena fibrosus, dan konversi mesoderm menjadi jaringan fibrotik, dipercepat prosesnya pada preeklampsia dan hipertensi. Pada preeklampsia yang jelas ialah artrofi sinsitium.
b.    Ginjal
Alat ini besarnya normal atau dapat membengkak. Pada simpai ginjal dan pada pemotongan mungkin ditemukan perdarahan-perdarahan kecil. Penyelidikan biopsi pada ginjal oleh altchek dkk menunjukan pada preeklampsia bahwa terdapat kelainan berupa: kelainan glomerulus, hiperplasia sel-sel jukstaglomeruler, kelainan pada tubulus-tubulus henle, spasme pembuluh darah ke glomerulus. Perubaha-perubahan tersebutlah yang tampaknya menyebabkan proteinuria dan mungkin sekali ada hubungannya dengan retensi garam dan air. Sesudah persalinan berakhir, sebagian besar perubahan yang digambarkan menghilang, hanya kadang-kadang ditemukan sisa-sisa penambahan matriks mesangial.
c.    Hati
Alat ini besarnya normal, pada permukaan dan pembelahan tampak tempat-tempat perdarahan. Pada pemeriksaan mikroskopik dapat ditemukan perdarahan dan nekrosis pada tepi lobulus, disertai trombosit pada penbuluh darah kecil, terutama di sekitar vena porta.
d.    Otak
`       Pada penyakit yang belum lanjut hanya ditemukan edema dan anemia pada korteks serebri, pada keadaan lanjut dapat ditemukan perdarahan.
e.    Retina
Kelainan yang sering ditemukan pada retina ialah spasme pada arteriola-arteriola, teruama yang dekat pada diskus optikus. Vena tampak lekuk pada persimpangan dengan arteriol. Dapat trelihat edema pada diskus optikus dan retina.
f.     Paru-paru
Paru-paru menunjukan berbagai tingkat edema dan perubahan karena bronkopneumonia sebagai akibat aspirasi. Kadang-kadang ditemukan abses paru-paru.
g.    Jantung
Pada sebagian besar penderita yang mati karena eklampsia jantung biasanya mengalami perubahan degeneratif pada miokardium. Sering ditemukan degenerasi lemak dan cloudy swelling serta nekrosis dan perdarahan.
h.    Kelenjar adrenal
Kelenjar adrenal dapat menunjukan kelainan berupa perdarahan dan nekrosis dalam berbagai tingkat.

2.    Perubahan fisiologik patologik
a.    Perubahan plasenta dan uterus
Menurunnya aliran darah ke plasenta mengakibatkan gangguan fungsi plasenta. Pada hipertensi yang agak lama, pertumbuhan janin terganggu, pada hipertensi yang lebih pendek bisa terjadi gawat janin sampai kematiannya karena kekurangan oksigen. Kenaikan tonus terus dan kepekaan terhadap perangsangan sering didapatkan pada preeklampsia dan eklampsia, sehingga mudah terjadi partus prematurus.
b.    Perubahan pada ginjal
Fungsi ginjal pada preeklampsia tampaknya agak menurun bila dilihat dari clearance asam urik. Filtrasi glomerulus dapat turun sampai 50% dari normal, sehingga menyebabkan diuresis turun, pada kedaan lanjut dapat terjadi oliguria atau anuria.
c.    Perubahan pada retina
Pada preeklampsia tampak edema retina, spasme menyeluruh pada satu atau beberapa arteri, jarang terlihat perdarahan. Skotoma, diplopia dan ambliopia pada penderita preeklampsia merupakan gejala yang menunjukan akan terjadinya eklampsi. Keadaan ini disebabkan oleh perubahan aliran darah dalam pusat penglihatan di korteks serebri atau dalam retina.
d.    Perubahan pada paru-paru
Edema paru-paru merupakan sebab utama kematian penderita preeklampsia dan eklampsia. Kompliasi ini biasanya disebabkan oleh dekompensasio kordis kiri.
e.    Perubahan pada otak
Resistensi pembuluh darah dalam otak pada hhipertensi dalam kehamilan lebih meninggi lagi pada eklampsia. Walaupun demikan, aliran darah ke otak dan pemakaian oksigen pada preeklampsia tetap dalam batas normal. Pemakainn oksigen oleh otak hanya menurun pada eklampsia.
f.     Metabolisme air dan elektrolit
Jumlah air dan natrium dalam badan lebih banyak pada penderita preeklampsia daripada wanita hamil biasa atau penderita dengan hipertensi menahun. Penderita preeklampsia tidak dapat mengeluarkan dengan sempuran air dan garam yang diberikan. Hal ini disebabkan oleh filtrasi glomerulus menurun, sedangkan penyerapan kembali tubulus dan tidak berubah.

No comments:

Post a Comment