Oleh: Nova avianti rahayu
1.
Perubahan
anatomi-patologi
a.
Plasenta
Pada preeklampsia terdapat spasmus
arteriola spiralis desidua dengan akibat menurunnya aliran darah ke plasenta.
Perubahan plasenta normal sebagai akibat tuanya umur kehamilan, seperti
menipisnya sinsitium, menebalnya dinding pembuluh darah dalam filli karena
fibrosus, dan konversi mesoderm menjadi jaringan fibrotik, dipercepat prosesnya
pada preeklampsia dan hipertensi. Pada preeklampsia yang jelas ialah artrofi
sinsitium.
b.
Ginjal
Alat ini besarnya normal atau dapat
membengkak. Pada simpai ginjal
dan pada pemotongan mungkin ditemukan perdarahan-perdarahan kecil. Penyelidikan
biopsi pada ginjal oleh altchek dkk menunjukan pada preeklampsia bahwa terdapat
kelainan berupa: kelainan glomerulus, hiperplasia sel-sel jukstaglomeruler,
kelainan pada tubulus-tubulus henle, spasme pembuluh darah ke glomerulus.
Perubaha-perubahan tersebutlah yang tampaknya menyebabkan proteinuria dan
mungkin sekali ada hubungannya dengan retensi garam dan air. Sesudah persalinan
berakhir, sebagian besar perubahan yang digambarkan menghilang, hanya kadang-kadang
ditemukan sisa-sisa penambahan matriks mesangial.
c.
Hati
Alat ini besarnya normal, pada
permukaan dan pembelahan tampak tempat-tempat perdarahan. Pada pemeriksaan
mikroskopik dapat ditemukan perdarahan dan nekrosis pada tepi lobulus, disertai
trombosit pada penbuluh darah kecil, terutama di sekitar vena porta.
d.
Otak
` Pada penyakit yang belum lanjut hanya
ditemukan edema dan anemia pada korteks serebri, pada keadaan lanjut dapat
ditemukan perdarahan.
e.
Retina
Kelainan yang sering ditemukan pada retina
ialah spasme pada arteriola-arteriola, teruama yang dekat pada diskus optikus.
Vena tampak lekuk pada persimpangan dengan arteriol. Dapat trelihat edema pada
diskus optikus dan retina.
f.
Paru-paru
Paru-paru menunjukan berbagai tingkat
edema dan perubahan karena bronkopneumonia sebagai akibat aspirasi.
Kadang-kadang ditemukan abses paru-paru.
g.
Jantung
Pada sebagian besar penderita yang
mati karena eklampsia jantung biasanya mengalami perubahan degeneratif pada
miokardium. Sering ditemukan degenerasi lemak dan cloudy swelling serta
nekrosis dan perdarahan.
h.
Kelenjar
adrenal
Kelenjar adrenal dapat menunjukan
kelainan berupa perdarahan dan nekrosis dalam berbagai tingkat.
2.
Perubahan
fisiologik patologik
a.
Perubahan
plasenta dan uterus
Menurunnya aliran darah ke plasenta
mengakibatkan gangguan fungsi plasenta. Pada hipertensi yang agak lama,
pertumbuhan janin terganggu, pada hipertensi yang lebih pendek bisa terjadi
gawat janin sampai kematiannya karena kekurangan oksigen. Kenaikan tonus terus
dan kepekaan terhadap perangsangan sering didapatkan pada preeklampsia dan
eklampsia, sehingga mudah terjadi partus prematurus.
b.
Perubahan
pada ginjal
Fungsi ginjal pada preeklampsia
tampaknya agak menurun bila dilihat dari clearance asam urik. Filtrasi
glomerulus dapat turun sampai 50% dari normal, sehingga menyebabkan diuresis
turun, pada kedaan lanjut dapat terjadi oliguria atau anuria.
c.
Perubahan
pada retina
Pada preeklampsia tampak edema retina,
spasme menyeluruh pada satu atau beberapa arteri, jarang terlihat perdarahan.
Skotoma, diplopia dan ambliopia pada penderita preeklampsia merupakan gejala
yang menunjukan akan terjadinya eklampsi. Keadaan ini disebabkan oleh perubahan
aliran darah dalam pusat penglihatan di korteks serebri atau dalam retina.
d.
Perubahan
pada paru-paru
Edema paru-paru merupakan sebab utama
kematian penderita preeklampsia dan eklampsia. Kompliasi ini biasanya
disebabkan oleh dekompensasio kordis kiri.
e.
Perubahan
pada otak
Resistensi pembuluh darah dalam otak
pada hhipertensi dalam kehamilan lebih meninggi lagi pada eklampsia. Walaupun
demikan, aliran darah ke otak dan pemakaian oksigen pada preeklampsia tetap
dalam batas normal. Pemakainn oksigen oleh otak hanya menurun pada eklampsia.
f.
Metabolisme
air dan elektrolit
Jumlah air dan natrium dalam badan lebih banyak pada
penderita preeklampsia daripada wanita hamil biasa atau penderita dengan
hipertensi menahun. Penderita preeklampsia tidak dapat mengeluarkan dengan
sempuran air dan garam yang diberikan. Hal ini disebabkan oleh filtrasi
glomerulus menurun, sedangkan penyerapan kembali tubulus dan tidak berubah.
No comments:
Post a Comment