Oleh : Sekar Laras Amerli Andriani
1) Gangguan perkembangan motorik
Perkembangan motorik yang lambat dapat
disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu penyebabnya adalah kelainan tonus otot atau penyakit neuromuskuler (Adriana, 2011; h.13).
Kelemahan tendon dan kelainan sumsum tulang belakang juga sering disertai
dengan keterlambatan perkembangan motorik. Penyakit neuromuskuler, pada anak yang menderita penyakit Duchenne muscular dystrophy sering
terlambat berjalan (Narenda; dkk; h.90).
Faktor lingkungan serta kepribadian
anak juga dapat memengaruhi keterlambatan dalam perkembangan motorik. Anak yang
tidak mempunyai kesempatan belajar seperti sering digendong atau diletakkan di baby walker dapat mengalami
keterlambatan dalam mencapai kemampuan motorik (Adriana, 2011; h.13).
2) Gangguan perkembangan bahasa
Gangguan perkembangan bahasa pada anak
dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, yaitu faktor genetik, gangguan
pendengaran, intelegensia rendah, kurangnya interaksi anak dengan lingkungan, maturasi yang terlambat, dan faktor
keluarga.
Selain itu, gangguan bicara juga dapat
disebabkan karena adanya kelainan fisik seperti bibir sumbing dan serebral palsi. Gangguan bicara juga
termasuk salah satu gangguan perkembangan bahasa yang dapat disebabkan karena
adanya tekanan dari orang tua agar anak bicara jelas (Soetjiningsih, 2003 dalam
Adriana, 2011; h.14).
3) Gangguan emosi dan perilaku
Selama tahap perkembangan, anak juga
dapat mengalami berbagai gangguan yang terkait dengan psikiatri. Kecemasan adalah salah satu gangguan yang muncul pada
anak dan memerlukan suatu intervensi khusus apabila mempengaruhi interaksi
sosial dan perkembangan anak. Contoh kecemasan yang dapat dialami anak adalah
fobia sekolah, kecemasan berpisah, fobia sosial, dan kecemasan setelah
mengalami trauma. Selain itu anak juga dapat mengalami gangguan perkembangan
pervasif meliputi autisme, serta
gangguan perilaku dan interaksi sosial (Adriana, 2011; h.14).
No comments:
Post a Comment