Monday 13 October 2014

asfiksia neonatorum

Asfiksia Neonatorum
1.   Pengertian
a.   Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bayi baru lahir untuk bernapas secara spontan dan teratur sehingga menimbulkan gangguan lebih lanjut, yang mempengaruhi seluruh metabolisme tubuhnya (Manuaba, 2009; h. 131).
b.   Asfiksia neonatorum adalah hipoksia yang progresif, yang meningkatkan CO2 (karbon dioksida) yang dapat mengakibatkan kerusakan otak dan kematian (Prawirohardjo, 2008; h.347).
c.   Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir (Arif dan Kristiyanasari, 2009; h. 15).
Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 menit pertama sesudah lahir. Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan alveoli, selain adanya surfaktan yang dengan menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan merintih sehingga udara tertahan didalam. Respirasi pada neonatus biasanya pernafasan diafragmatik dan abdominal, sedangkan frekuensi dan dalamnya belum teratur. Apabila surfaktan berkurang, maka alveoli akan kolaps dan paru-paru kaku sehingga terjadi atelektasis (pengembangan paru yang tidak lengkap saat lahir) (wafi, 2010; h.12).
2.   Penyebab
Penyebab secara umum dikarenakan adanya gangguan pertukaran gasatau pengangkutan O2 dari ibu ke janin, pada masa kehamilan, persalinan, atau segera setelah lahir (Arif dan Kristiyanasari, 2009; h. 15).

No comments:

Post a Comment