Menurut Depkes RI 2006, MakananPendamping ASI (MP ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi
diberikan pada bayi atau anak yang berumur 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan
gizinya. (Setiawan, 2009).
Makanan tambahan adalah makanan yang
dapat menutupi kekurangan zat gizi yang tidak terkandung dalam ASI. Makanan
tambahan dibutuhkan untuk melengkapi atau mendampingi ASI. (Aryani, 2010; h. 46-47).
Makanan tambahan yang diberikan pada
bayi setelah usia 6 bulan disebut Makanan Pendamping ASI (MP ASI). MP ASI ini
diberikan kepada bayi karena cadangan vitamin dan mineral dalam tubuhnya
diperoleh semasa dalam kandungan mulai menurun, sehingga perlu makanan tambahan
selain ASI. (Indiarti, 2013; h. 47 ).
Tujuan
pemberian makanan Pendamping ASI
Tujuan pemberian makanan pendamping
ASI bagi bayi adalah
1)
Melengkapi
zat gizi ASI yang sudah berkurang.
2) Mengembangkan
kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai bentuk.
3)
Mengembangkan
bayi untuk mengunyah dan menelan.
4)
Mencoba
adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.
(Marmi, 2013; h. 265).
Selain itu, tujuan pemberian makanan tambahan
bagi bayi adalah untuk menambah energi dan zat-zat yang diperlukan oleh bayi
karena ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi terus-menerus
meningkat dikarenakan faktor umur dan berat badan bayi. (Aryani, 2010; h. 48).
Kapan
Bayi Siap Diberikan Makanan Pendamping ASI ?
Kesiapan bayi dalam menerima makanan
pendamping ASI berbeda satu sama lain. Namun, pada usia pasca enam bulan bayi
mulai siap diperkenalkan dengan makanan selain ASI. Apalagi pada usia ini,
enzim amilase pada bayi mulai mencapai
persentase yang cukup untuk mencerna makanan.
Tanda-tanda bayi mulai siap menerima
makanan pendamping ASI atau makanan padat, yaitu:
1)
Minimal
berusia enam bulan.
2)
Dapat
duduk sendiri dengan baik sekalipun tanpa bantuan.
3)
Tumbuh
gigi.
4) Berat badannya sudah mencapai
dua kali lipat dari beratnya saat lahir.
5) Mengalami kenaikan berat badan
lebih lambat dibandingkan sebelumnya.
6) Sering rewel karena lapar atau
terlihat tidak puas dengan ASI yang diberikan.
7) Mudah terbangun pada malam
hari setelah tidur nyenyak.
8) Dapat mengendalikan lidahnya
dengan baik.
9) Sering memasukan sesuatu
kedalam mulut untuk dikunyah.
10)
Mulai
gerakan mengunyah keatas dan kebawah.
11) Menunjukan ketertarikan pada
makanan, misalnya ketika anda
sedang makan, ia sangat bersemangat untuk ikut makan.
12) Dapat menahan makanan cair dalam
mulutnya. Refleks ekstruksi
atau refleks mengeluarkan makanan bayi mulai menghilang
sehingga ia tidak secara otomatis mendorong makanan padat
keluar dari mulutnya lidah.
(Indiarti, 2013; hal 50-51) .
Oleh: Nova avianti rahayu
No comments:
Post a Comment