Wednesday, 1 October 2014

Makanan Pendamping ASI



 
Menurut Depkes RI 2006, MakananPendamping ASI (MP ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan pada bayi atau anak yang berumur 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya. (Setiawan, 2009).
Makanan tambahan adalah makanan yang dapat menutupi kekurangan zat gizi yang tidak terkandung dalam ASI. Makanan tambahan dibutuhkan untuk melengkapi atau mendampingi ASI. (Aryani, 2010; h. 46-47).
Makanan tambahan yang diberikan pada bayi setelah usia 6 bulan disebut Makanan Pendamping ASI (MP ASI). MP ASI ini diberikan kepada bayi karena cadangan vitamin dan mineral dalam tubuhnya diperoleh semasa dalam kandungan mulai menurun, sehingga perlu makanan tambahan selain ASI. (Indiarti, 2013; h. 47 ).
Tujuan pemberian makanan Pendamping ASI
Tujuan pemberian makanan pendamping ASI bagi bayi adalah
1)    Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.
2) Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai bentuk.
3)    Mengembangkan bayi untuk mengunyah dan menelan.
4)    Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.
(Marmi, 2013; h. 265).
Selain itu, tujuan pemberian makanan tambahan bagi bayi adalah untuk menambah energi dan zat-zat yang diperlukan oleh bayi karena ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi terus-menerus meningkat dikarenakan faktor umur dan berat badan bayi. (Aryani, 2010; h. 48).
Kapan Bayi Siap Diberikan Makanan Pendamping ASI ?
Kesiapan bayi dalam menerima makanan pendamping ASI berbeda satu sama lain. Namun, pada usia pasca enam bulan bayi mulai siap diperkenalkan dengan makanan selain ASI. Apalagi pada usia ini, enzim amilase pada bayi mulai mencapai persentase yang cukup untuk mencerna makanan.
Tanda-tanda bayi mulai siap menerima makanan pendamping ASI atau makanan padat, yaitu:
1)   Minimal berusia enam bulan.
2)   Dapat duduk sendiri dengan baik sekalipun tanpa bantuan.
3)   Tumbuh gigi.
4)  Berat badannya sudah mencapai dua kali lipat dari beratnya saat lahir.
5)  Mengalami kenaikan berat badan lebih lambat dibandingkan sebelumnya.
6)  Sering rewel karena lapar atau terlihat tidak puas dengan ASI yang diberikan.
7)  Mudah terbangun pada malam hari setelah tidur nyenyak.
8)  Dapat mengendalikan lidahnya dengan baik.
9)  Sering memasukan sesuatu kedalam mulut untuk dikunyah.
10)   Mulai gerakan mengunyah keatas dan kebawah.
11)   Menunjukan ketertarikan pada makanan, misalnya ketika anda  
   sedang makan, ia sangat bersemangat untuk ikut makan.
12)   Dapat menahan makanan cair dalam mulutnya. Refleks ekstruksi  
    atau refleks mengeluarkan makanan bayi mulai menghilang  
    sehingga ia tidak secara otomatis mendorong makanan padat
    keluar dari mulutnya lidah.
  (Indiarti, 2013; hal 50-51) .
                                                                            Oleh: Nova avianti rahayu

No comments:

Post a Comment