Monday, 13 October 2014

HIV/AIDS

Marheni Shofira Mufidah


                      
HIV/AIDS
Human Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah sindrom kekebalan tubuh oleh infeksi HIV. Perjalanan penyakit ini lambat dan gejala-gejala AIDS rata-rata timbul 10 tahun sesudah terjadinya infeksi, bahkan dapat lebih lama lagi. Virus ini masuk kedalam tubuh manusia terutama melalui perantara darah, semen, dan secret vagina. Sebagian besar (75%) penularan terjadi melalui hubungan seksual (Noviana,2013).
Penyebabnya ada 2 tipe HIV yang dapat menyebabkan AIDS: HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 bermutasi lebih cepat karena mampu bereplikasi lebih cepat. Berbagai macam subtipe dari HIV-1 telah ditemukan dalam area geografis yang spesifik dan kelompok spesifik resiko tinggi.

stadium HIV – AIDS terbagi atas :
1)    Stadium pertama : HIV
Infeksi dimulai dengan masuknya HIV dan diikuti terjadinya perubahan serologis ketika antibodi terhadap virus tersebut berubah dari negatif menjadi positif. Rentang waktu sejak HIV masuk ke dalam tubuh sampai tes antibodi terhadap HIV menjadi positif disebut window period. Lama window period antara satu sampai tiga bulan, bahkan ada yang berlangsung sampai enam bulan.
2)    Stadium kedua : Asimptomatik (tanpa gejala)
Asimptomatik berarti bahwa di dalam organ tubuh terdapat HIV tetapi tubuh tidak menunjukkan gejala-gejala. Keadaan ini dapat berlangsung rerata selama 5-10 tahun. Cairan tubuh pasien HIV - AIDS yang tampak sehat ini sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain.
3)    Stadium ketiga : pembesaran kelenjar limfe secara menetap dan merata, tidak hanya muncul pada satu tempat saja, dan berlangsung lebih satu bulan.
4)    Stadium keempat : AIDS
Keadaan ini disertai adanya bermacam-macam penyakit, antara lain penyakit konstutisional, penyakit syaraf, dan penyakit infeksi sekunder.
Pencegahan HIV/AIDS dapat dilakukan dengan cara
a)    Abstine (tidak melakukan hubungan seksual)
b)    Befaithful (setia pada satu pasangan)
c)    Condom (menggunakan kondom jika terpaksa melakukan hubungan seksual dengan bukan pasangannya)
d)    Drug (tidak memakai jarum suntik/tindik secara bergantian)


No comments:

Post a Comment