KONTRASEPSI SUNTIK PROGESTERON
Oleh : Linda Puspita Jati
1.
Definisi Kontrasepsi Suntik Progesteron
KB suntik (depo
provera) adalah suntikan medroksi progesteron asetat yang biasanya diberikan
pada hari ke-3 sampai 5 pasca persalinan, segera setelah keguguran dan pada
masa interval sebelum hari ke-3 haid (Wiknjosastro, 2007:921).
KB suntik Depot
Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) merupakan suatu progestin yang mekanisme
kerjanya menghambat sekresi hormon pemicu filikes (FSH) dan LH serta lonjakan
LH (Varney, 2007:481).
2.
Jenis Kontrasepsi Suntik Progesteron
Tersedia dua
jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin, yaitu :
1.
Depo provera 150 mg, depo provera berisi progestin,
mengandung 150 mg DMPA (Depo Medroxy Progesterone Asetat).
2.
Noristerat 200 mg, noristerat berisi progesterone 200 mg
norethindrone enanthate (Saifuddin, 2010:MK-41).
3.
Cara Kerja Kontrasepsi Suntik Progesteron
a.
Mencegah ovulasi
b.
Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma
c.
Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
d.
Menghambat transportasi gamet oleh tuba (Saifuddin,
2010).
4.
Keuntungan Kontrasepsi Suntik Progesteron
a.
Sangat efektif
b.
Pencegahan kehamilan jangka panjang
c.
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
d.
Tidak mengandung estrogren
e.
Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
f.
Sedikit efek samping
g.
Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
h.
Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai
perimenopouse
i.
Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan
ektopik
j.
Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
k.
Menurunkan krisis anemia bulan sabit (Saifuddin, 2010 :
MK-42).
5.
Keterbatasan Kontrasepsi Suntik Progesteron
a.
Sering ditemukan gangguan haid seperti:
-
siklus haid yang memendek atau memanjang
-
perdarahan yang banyak atau sedikit
-
perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak
(spotting)
-
tidak haid sama sekali
b.
Klien sangat bergantung pada tempat pelayanan kesehatan
(harus kembali untuk suntikan.
c.
Tidak dapat dihentikan sewaktu – waktu sebelum suntikan
berikutnya
d.
Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
e.
Tidak menjamin terhadap perlindungan penularan IMS, Hep
B/ HIV
f.
Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian
g.
Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi
( jarang ), sakit kepala, jerawat
No comments:
Post a Comment