Monday, 13 October 2014

Kehamilan dengan toksoplasmosis



KEHAMILAN DENGAN TOKSOPLASMOSIS

By. Dewi Maya Sari


          Toksoplasmosis adalah suatu infeksi protozoa yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Infeksi ini ditularkan oleh organisme berkista dengan memakan daging mentah atau kurang matang yang terinfeksi atau kontak dengan kotoran kucing yang terinfeksi. 
Manifestasi Klinis                  
1.   Infeksi pada ibu hamil
a.    Sebagian besar asimtomatik.
b.   Limpadenopati disertai malase, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, nyeri otot, dan kelelahan tanpa disertai demam.
2.   Infeksi pada bayi.
Diagnosis infeksi Toxo congenital biasanya baru dipikirkan bila pada bayi baru lahir tampak hidrosefalus, retardasi mental, choriorentitis,hepatitis, pneumonia, miositis, dan limpadenopati.
Pencegahan :
1)   Pada wanita hamil
Hindari mengonsumsi daging mentah, hindari kontak mata dan mulut saat mengolah daging mentah, hindari kontak barang yang terpapar kotoran kucing yang terinfeksi. Abortus bias dipertimbangkan sebagai satu pilihan.
2)   Pada janin
Identifikasi wanita yang beresiko tinggi melalui skrining serologi. Terapi selama hamil dapat menurunkan infeksi 60%.
Pemeriksaan Laboratorium
1.   Anti Toxoplasma IgM dan IgG, IgG avidity (bila perlu)
2.   Pemeriksaan dilakukan pada setiap trimester sampai akhir kehamilan jika hasil pemeriksaan sebelumnya negatife.
Dan sebagai bidan kita harus mampu menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pengambilan keputusan yang tepat terhadap kliennya untuk :
a)      Memberikan dukungan baik secara fisik maupun emosional kepada ibu dan keluarganya selama persalinan dan kelahiran.
b)      Melakukan pengajian, membuat diagnose, mencegah, menangani komplikasi-komplikasi dengan cara pemantaun ketat dan deteksi dini selama persalinan dan kelahiran.
c)      Melakukan rujukan pada kasus-kasus yang tidak bias ditangani sendiri untuk mendapatkan asuhan spesialis jika perlu.
d)     Memberikan asuhan yang adekuat kepada ibu, dengan intervensi minimal, sesuai dengan tahap persalinannya.
e)      Memperkecil resiko infeksi dengan melaksanakan pencegahan infeksi yang aman.
f)       Selalu memberitahukan kepada ibu dan keluarganya mengenai kemajuan, adanya penyulit maupun intervensi yang akan dilakukan dalam persalinan.
g)      Memberikan asuhan yang tepat untuk bayi segera setelah lahir.

No comments:

Post a Comment