by : luh resmi
Penyakit diare dapat menyerang siapa saja, baik itu
anak-anak maupun orang dewasa. Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita
mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses
memiliki kandungan air yang berlebihan.
Penyebab Diare
Diare bukanlah penyakit yang datang dengan sendirinya.
Biasanya ada yang menjadi pemicu terjadinya diare. Secara umum, berikut ini
beberapa penyebab diare, yaitu:
- Infeksi oleh bakteri, virus (sebagian besar diare pada bayi dan anak disebabkan oleh infeksi rotavirus) atau parasit.
- Alergi terhadap makanan atau obat tertentu terutama antibiotik.
- Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti: Campak, Infeksi telinga, Infeksi tenggorokan, Malaria, dll.
- Pemanis buatan.
- Pada bayi saat dikenalkam MPASI seringkali memiliki efeksamping diare karena perut kaget dengan makanan dan minuman yang baru dikenal lambungnya.
Diare selain disebabkan oleh
beberapa infeksi virus dan juga akibat dari racun bakteria, juga
bisa disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal.
Lingkungan yang kumuh dan kotor menjadi tempat berkembang bakteri (E.coli),
virus dan parasit (jamur, cacing, protozoa), dan juga lalat yang turut
berperan dalam membantu penyebaran kuman penyakit diare.
Istilah Diare dibagi menjadi
berbagai macam bentuk diantaranya:
- Diare akut : kurang dari 2 minggu
- Diare Persisten : lebih dari 2 minggu
- Disentri : diare disertai darah dengan ataupun tanpa lender
- Kholera : diare dimana tinjanya terdapat bakteri Cholera
Diare jarang membahayakan, namun
dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan nyeri kejang pada bagian perut. Meskipun
tidak membutuhkan perawatan khusus, penyakit diare perlu mendapatkan perhatian
serius, karena dapat menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan
tubuh). Dehidrasi dapat ditengarai dengan gejala fisik seperti bibir terasa
kering, kulit menjadi keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung, serta
menyebabkan syok. Untuk mencegah dehidrasi dengan meminum larutan oralit.
Karena itu, penderita diare harus banyak minum air dan diberi obat anti
diare.
Jika diare tidak segera diobati akan menimbulkan
kematian karena menurut data badan Kesehatan Dunia (WHO—World Healt
Organitation ) Penyakit mencret atau diare adalah penyebab nomor satu kematian
balita diseluruh dunia. Yang membunuh lebih dari 1,5 juta orang pertahun .
Gejala Diare
Beberapa gejala penyakit diare dapat
langsung dikenali atau dirasakan oleh penderita. Di antara gejala tersebut
adalah:
- Buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan
- Tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam sehari
- Pegal pada punggung, dan perut sering berbunyi
- Mengalami dehidrasi (kekurangan cairan tubuh)
- Diare yang disebabkan oleh virus dapat menimbulkan mual dan muntah-muntah
- Badan lesu atau lemah
- Panas
- Tidak nafsu makan
- Darah dan lendir dalam kotoran
Salah satu gejala lainnya dari
penyakit diare adalah gastroenteritis. Gastroenteritis adalah
peradangan pada saluran pencernaan yang diakibatkan oleh infeksi atau keracunan
makanan.
Beberapa cara penggulangan diare
antara lain :
- Meminum oralit atau dapat membuatnya sendiri dengan melarutkan 1 sendok teh garam dan 8 sendok teh gula dalam 1 liter air matang.
- Jaga hidrasi dengan elektrolit yang seimbang. Ini merupakan cara paling sesuai di kebanyakan kasus diare, bahkan disentri. Mengkonsumsi sejumlah besar air yang tidak diseimbangi dengan elektrolit yang dapat dimakan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit yang berbahaya dan berakibat fatal
- Mencoba makan lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit, frekuensi teratur, dan jangan makan atau minum terlalu cepat.
- Menjaga kebersihan dan isolasi: Kebersihan tubuh merupakan faktor utama dalam membatasi penyebaran penyakit
Adapun diare yang disertai dengan
keluarnya darah bersama tinja, dimungkinkan karena ada peradangan atau infeksi
di sekitar usus (Ulceratif Colitis). Jika terbukti mengidap
Ulceratif colitis, penderita harus menjalani diet ringan dan mendapat obat
antiperadangan. Apabila keadaan penderita belum membaik dalam waktu 48 jam,
sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang
lebih intensif.
No comments:
Post a Comment