Oleh; SITI NUR HIDAYATI
Inversio
uterus adalah keadaan dimana lapisan dalam uterus (endometrium) turun dan
keluar lewat ostium uteri eksternum yang dapat bersifat inkomplit sampai
komplit. Inversio uteri biasanya terjadi jika seorang pembantu tenaga medis
yang kurang berpengalaman terlalu banyak menekan puncak rahim atau terlalu
keras menarik tali pusar dari ari-ari yang belum terlepas, keadaan ini bisa
menyebabakan terjadinya syok, infeksi dan kematian.
Penyebab inversio uteri dapat secara spontan atau
karena tindakan. Faktor yang memudahkan terjadinya adalah uterus yang lembek,
lemah, tipis dindingnya, adanya atonia uteri dan adanya kekuatan yang menarik
fundus kebawah. sedangkan yang spontan dapat terjadi pada grandemultipara,
atonia uteri, kelemahan alat kandungan (tonus otot rahim yang lemah, kanalis
servikalis yang longgar).
Tanda
dan gejala inversio uteri yang selalu ada yaitu :
1.
Uterus
terlihat.
2.
Uterus bias
terlihat sebagai tonjolan mengilat, merah lembayung di vagina.
3.
Plasenta
mungkin masih melekat (tampak tali pusat).
4.
Perdarahan.
Tanda paling sering inversio
uteri adalah perdarahan,tetapi cepatnya ibu mengalami kolaps dengan jumlah kehilangan darahnya.
a) Syok berat
b) Nyeri abdomen bawah berat,
disebabkan oleh penarikan pada ovarium dan peritoneum serta bias
disertai rasa ingin defekasi.
c) Lumen vagina terisi massa
Diagnosis inversio uterus biasanya tidak sulit, terutama apabila timbul
perdarahan banyak dalam waktu pendek. Tetapi bila perdarahan sedikit dalam
jangka waktu lama, tanpa disadari pasien telah kehilangan banyak darah sebelum
ia tampak pucat. Nadi serta pernafasan menjadi lebih cepat dan tekanan darah
menurun Diagnosis
Perdarahan Pascapersalinan.
1. Palpasi
uterus: bagaimana kontraksi uterus dan tinggi fundus uteri
2.
Memeriksa
plasenta dan ketuban apakah lengkap atau tidak
3. Lakukan
eksplorasi cavum uteri untuk mencari sisa plasenta atau selaput ketuban
4.
Robekan
rahim
5. Plasenta
suksenturiata
6.
Inspekulo:
untuk melihat robekan pada serviks, vagina, dan varises yang pecah
7.
Pemeriksaan
Laboratorium periksa darah yaitu Hb, COT (Clot Observation Test), dl
Penangannya
yaitu apabila terjadi inversio uteri dengan gejala-gejala syok, yang pertama
dilakukan adalah memperbaiki keadaan umumnya, dengan memberikan oksigen, infus
intravena cairan elektrolit dan transfusi darah. Segera sesudah itu dilakukan
reposisi dengan anestesi umum. Caranya yaitu dengan memasukkan satu tangan
seluruhnya ke dalam vagina sedangkan jari-jari tangan dimasukkan ke dalam kavum
uteri melalui serviks uteri, telapak tangan menekan korpus perlahan-lahan
tetapi terus menerus ke arah atas agak ke depan sampai korpus uteri melewati serviks
dan inversio ditiadakan, suntikkan intravena 0,2 mg ergomitrin atau uterotonika
(oksitosin, methergin, atau prostaglandin) jika dianggap masih perlu. Kemudian
dilakukan tamponade vagina. Apabila reposisi pervaginam gagal, dapat dilakukan
tindakan pembedahan (Laparatomi).
No comments:
Post a Comment