Hiperemesis Gravidarun (heg)
oleh: saraswati putri permatasari
Hiperemisis
gravidarun (HEG) adalah mual dan muntah yang hebat dalam masa kehamilan yang
dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan atau gangguan
elektrolit sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan janin
dalam kandungan. Pada umumnya terjadi pada minggu ke 16-20 masa kehamilan.
Penyebabnya adanya peningkatan hormonal pada kehamilan, terutama pada kehamilan
ganda dan mola, usia dibawah 24 tahun, perubahan metabolik dalam kehamilan,
alergi dan faktor psikososial, wanita dengan riwayat mual pada kehamilan
sebelumnya dan wanita yang mengalami obesitas juga mengalami peningkatan resiko
hiperemesis gravidarum (HEG).
Dari
anamnesis hiperemesis gravidarum (HEG) didapatkan amenorhae, tanda kehamilan
muda, dan muntah terus menerus. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan
pasien lemah apatis sampai koma, nadi meningkat sampai 100x/mnt, suhu
meningkat, TD turun, atau ada tanda dehidrasi lain. Pada pemeriksaan elektrolit
darah ditemukan kadar natrium dan klorida turun. Pada pemeriksaan urin kadar
klorida dan dapat ditemukan keton. Adapun diagnosis banding hiperemesis
gravidarum (HEG) adalah muntah karena gastritis, ulkus peptikum, hepatitis,
kolesistitis, pielonerfritis.
Klasisfikasi
hiperemesis gravidarum derajat 1 : Muntah terus menerus ( > 3 – 4 x sehari,
dan mencegah masuknya makanan atau minuman selama 24 jam ) yang menyebabkan ibu
menjadi lemah, tidak ada nafsu makan, berat badan turun ( 2- 3 kg dalam 1
minggu ), nyeri ulu hati, nadi meningkat sampai 100x/menit, tekanan darah
sistolik menurun, tekanan kulit menurun dan mata cekung. Selanjutnya
hiperemesis gravidarum derajat 2 : Penderita tampak lebih lemah dan ridak
peduli pada sekitarnya, nadi kecil dan cepat, suhu kadang naik, mata cekung dan
sedikit kuning, berat badan turun, tekanan darah turun, pengentalan darah, urin
berkurang, sulit BAB dan pada nafas tercium bau aseton. Dan untuk hiperemesis
gravidarum derajat 3 : Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran
menurun, sampaikoma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tekanan darah
menurun. Pada janin terjadi ensefalopati wernicke dengan gejala : nistagmus,
penglihatan ganda, dan perubahan mental. Keadaan ini akibat kekurangan zat
makanan termasuk vitamin B kompleks. Jika sampai ditemukan kuning berarti sudah
ada gangguan hati.
Penatalaksanaan
pada kasus hiperemesis gravidarum (HEG) adalah menganjurkan ibu hamil untuk
mengubah pola makan menjadi lebih sering dengan porsi sedikit ; menganjurkan
untuk makan roti kering / biskuit dan teh hangat dan menghindari makanan
berminyak serta berbau lemak ; jika dengan cara diatas tiak ada perbaikan maka
ibu hamil tersebut diberi obat penenang, vitamin B1 dan B6 dan antimuntah ; perawatan
Rumah Sakit bila keadaan semakin memburuk ; cairan infus yang cukup elektrolit,
karbohidrat dan protein. Bila perlu ditambahkan vitamin B kompleks, vitamin C
dan kalium.
Apabila
ditangani dengan baik prognosis sangat memuaskan, namun pada tingkat berat
dapat menyebabkan kematian ibu dan janin, jadi cegah dan obati segera
hiperemesis gravidarum (HEG).
No comments:
Post a Comment