Tuesday, 14 October 2014

Hiperemesis Gravidarun (HEG)



 
Hiperemesis Gravidarun (heg)
oleh: saraswati putri permatasari
Hiperemisis gravidarun (HEG) adalah mual dan muntah yang hebat dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan atau gangguan elektrolit sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan janin dalam kandungan. Pada umumnya terjadi pada minggu ke 16-20 masa kehamilan. Penyebabnya adanya peningkatan hormonal pada kehamilan, terutama pada kehamilan ganda dan mola, usia dibawah 24 tahun, perubahan metabolik dalam kehamilan, alergi dan faktor psikososial, wanita dengan riwayat mual pada kehamilan sebelumnya dan wanita yang mengalami obesitas juga mengalami peningkatan resiko hiperemesis gravidarum (HEG).
Dari anamnesis hiperemesis gravidarum (HEG) didapatkan amenorhae, tanda kehamilan muda, dan muntah terus menerus. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan pasien lemah apatis sampai koma, nadi meningkat sampai 100x/mnt, suhu meningkat, TD turun, atau ada tanda dehidrasi lain. Pada pemeriksaan elektrolit darah ditemukan kadar natrium dan klorida turun. Pada pemeriksaan urin kadar klorida dan dapat ditemukan keton. Adapun diagnosis banding hiperemesis gravidarum (HEG) adalah muntah karena gastritis, ulkus peptikum, hepatitis, kolesistitis, pielonerfritis.
Klasisfikasi hiperemesis gravidarum derajat 1 : Muntah terus menerus ( > 3 – 4 x sehari, dan mencegah masuknya makanan atau minuman selama 24 jam ) yang menyebabkan ibu menjadi lemah, tidak ada nafsu makan, berat badan turun ( 2- 3 kg dalam 1 minggu ), nyeri ulu hati, nadi meningkat sampai 100x/menit, tekanan darah sistolik menurun, tekanan kulit menurun dan mata cekung. Selanjutnya hiperemesis gravidarum derajat 2 : Penderita tampak lebih lemah dan ridak peduli pada sekitarnya, nadi kecil dan cepat, suhu kadang naik, mata cekung dan sedikit kuning, berat badan turun, tekanan darah turun, pengentalan darah, urin berkurang, sulit BAB dan pada nafas tercium bau aseton. Dan untuk hiperemesis gravidarum derajat 3 : Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun, sampaikoma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tekanan darah menurun. Pada janin terjadi ensefalopati wernicke dengan gejala : nistagmus, penglihatan ganda, dan perubahan mental. Keadaan ini akibat kekurangan zat makanan termasuk vitamin B kompleks. Jika sampai ditemukan kuning berarti sudah ada gangguan hati.
Penatalaksanaan pada kasus hiperemesis gravidarum (HEG) adalah menganjurkan ibu hamil untuk mengubah pola makan menjadi lebih sering dengan porsi sedikit ; menganjurkan untuk makan roti kering / biskuit dan teh hangat dan menghindari makanan berminyak serta berbau lemak ; jika dengan cara diatas tiak ada perbaikan maka ibu hamil tersebut diberi obat penenang, vitamin B1 dan B6 dan antimuntah ; perawatan Rumah Sakit bila keadaan semakin memburuk ; cairan infus yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein. Bila perlu ditambahkan vitamin B kompleks, vitamin C dan kalium.
Apabila ditangani dengan baik prognosis sangat memuaskan, namun pada tingkat berat dapat menyebabkan kematian ibu dan janin, jadi cegah dan obati segera hiperemesis gravidarum (HEG).

No comments:

Post a Comment