Kondisi-Kondisi Yang Menyebabkan Kegawatdaruratan
Neonatus
Hipotermia
Hipotermia adalah kondisi dimana suhu
tubuh < 360C atau kedua kaki dan tangan teraba dingin.
Untuk mengukur suhu tubuh pada
hipotermia diperlukan termometer ukuran rendah (low reading termometer) sampai
250C. Disamping sebagai suatu gejala, hipotermia dapat merupakan
awal penyakit yang berakhir dengan kematian.
Akibat hipotermia adalah meningkatnya
konsumsi oksigen (terjadi hipoksia), terjadinya metabolik asidosis sebagai
konsekuensi glikolisis anaerobik, dan menurunnya simpanan glikogen dengan
akibat hipoglikemia. Hilangnya kalori tampak dengan turunnya berat badan yang
dapat ditanggulangi dengan meningkatkan intake kalori.
Etiologi dan factor presipitasi dari
hipotermia antara lain : prematuritas, asfiksia, sepsis, kondisi neurologik
seperti meningitis dan perdarahan cerebral, pengeringan yang tidak adekuat
setelah kelahiran dan eksposure suhu lingkungan yang dingin.
Penanganan hipotermia ditujukan
pada:
1) Mencegah hipotermia,
2) Mengenal bayi dengan hipotermia,
3) Mengenal resiko hipotermia,
4) Tindakan pada hipotermia.
Tanda-tanda klinis hipotermia:
a) Hipotermia
sedang (suhu tubuh 320C - <360C ), tanda-tandanya
antara lain : kaki teraba dingin, kemampuan menghisap lemah, tangisan lemah dan
kulit berwarna tidak rata atau disebut kutis marmorata.
b) Hipotermia
berat (suhu tubuh < 320C ), tanda-tandanya antara lain : sama
dengan hipotermia sedang, dan disertai dengan pernafasan lambat tidak teratur,
bunyi jantung lambat, terkadang disertai hipoglikemi dan asidosisi metabolik.
c)
Stadium
lanjut hipotermia, tanda-tandanya antara lain : muka, ujung kaki dan tangan
berwarna merah terang, bagian tubuh lainnya pucat, kulit mengeras, merah dan
timbul edema terutama pada punggung, kaki dan tangan (sklerema).
Hipertermia
Hipertermia adalah kondisi suhu tubuh tinggi karena kegagalan termoregulasi.
Hipertermia terjadi ketika tubuh menghasilkan atau menyerap lebih banyak panas
daripada mengeluarkan panas. Ketika suhu tubuh cukup tinggi, hipertermia
menjadi keadaan darurat medis dan membutuhkan perawatan segera untuk mencegah
kecacatan dan kematian.
Penyebab paling umum adalah heat stroke dan reaksi negatif obat. Heat stroke
adalah kondisi akut hipertermia yang disebabkan oleh kontak yang terlalu lama
dengan benda yang mempunyai panas berlebihan. Sehingga mekanisme penganturan
panas tubuh menjadi tidak terkendali dan menyebabkan suhu tubuh naik tak
terkendali. Hipertermia karena reaksi negative obat jarang terjadi. Salah satu
hipertermia karena reaksi negatif obat yaitu hipertensi maligna yang merupakan
komplikasi yang terjadi karena beberapa jenis anestesi umum.
Tanda dan gejala : panas, kulit kering, kulit menjadi merah dan teraba panas,
pelebaran pembuluh darah dalam upaya untuk meningkatkan pembuangan panas, bibir
bengkak. Tanda-tanda dan gejala bervariasi tergantung pada penyebabnya.
Dehidrasi yang terkait dengan serangan panas dapat menghasilkan mual, muntah,
sakit kepala, dan tekanan darah rendah. Hal ini dapat menyebabkan pingsan atau
pusing, terutama jika orang berdiri tiba-tiba. Tachycardia dan tachypnea dapat
juga muncul sebagai akibat penurunan tekanan darah dan jantung. Penurunan
tekanan darah dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, mengakibatkan kulit
pucat atau warna kebiru-biruan dalam kasus-kasus lanjutan stroke panas.
Beberapa korban, terutama anak-anak kecil, mungkin kejang-kejang. Akhirnya,
sebagai organ tubuh mulai gagal, ketidaksadaran dan koma akan menghasilkan.
Hiperglikemia
Hiperglikemia
atau gula darah tinggi adalah suatu kondisi dimana jumlah glukosa dalam plasma
darah berlebihan.
Hiperglikemia
disebabkan oleh diabetes mellitus. Pada diabetes melitus, hiperglikemia
biasanya disebabkan karena kadar insulin yang rendah dan / atau oleh resistensi
insulin pada sel. Kadar insulin rendah dan / atau resistensi insulin tubuh
disebabkan karena kegagalan tubuh mengkonversi glukosa menjadi glikogen, pada
akhirnyanya membuat sulit atau tidak mungkin untuk menghilangkan kelebihan
glukosa dari darah.
Gejala hiperglikemia antara lain : polifagi (sering kelaparan), polidipsi (sering haus), poliuri (sering buang air kecil), penglihatan kabur, kelelahan, berat badan menurun, sulit terjadi penyembuhan luka, mulut kering, kulit kering atau gatal, impotensi (pria), infeksi berulang, kussmaul hiperventilasi, arrhythmia, pingsan, koma.
Gejala hiperglikemia antara lain : polifagi (sering kelaparan), polidipsi (sering haus), poliuri (sering buang air kecil), penglihatan kabur, kelelahan, berat badan menurun, sulit terjadi penyembuhan luka, mulut kering, kulit kering atau gatal, impotensi (pria), infeksi berulang, kussmaul hiperventilasi, arrhythmia, pingsan, koma.
Tetanus neonaturum
Tetanus
neonaturum adalah penyakit tetanus yang diderita oleh bayi baru lahir yang
disebabkan karena basil klostridium tetani.
Tanda-tanda
klinis antara laian : bayi tiba-tiba panas dan tidak mau minum, mulut mencucu
seperti mulut ikan, mudah terangsang, gelisah (kadang-kadang menangis) dan
sering kejang disertai sianosis, kaku kuduk sampai opistotonus, ekstremitas
terulur dan kaku, dahi berkerut, alis mata terangkat, sudut mulut tertarik ke
bawah, muka rhisus sardonikus.
Penatalaksanaan yang dapat diberikan :
ü bersihkan jalan napas,
ü longgarkan atau buka pakaian bayi,
ü masukkan sendok atau tong spatel yang dibungkus kasa ke
dalam mulut bayi,
ü ciptakan lingkungan yang tenang dan
ü berikan ASI sedikit demi sedikit saat bayi tidak kejang.
No comments:
Post a Comment