Tuesday, 11 November 2014

ARTIKEL PERUBAHAN PSIKOLOGIS DAN ADAPTASI PADA MASA KEHAMILAN



PERUBAHAN PSIKOLOGIS DAN ADAPTASI PADA MASA KEHAMILAN

 oleh: AL-Afifka Feviansyah

 
PERUBAHAN PERAN SELAMA KEHAMILAN
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan psikologis dan pada saat ini pula wanita akan mencoba untuk beradaptasi terhadap peran barunya melalui tahapan seagai berikut.
     1.    Tahap antisipasi
Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dalam dengan merubah peran sosialnya melalui latian formal (misalnya kelas-kelas khusus kehamilan) dan informal melalui model peran (role model). Meningkatnya interaksi dengan wanita hamil dan ibu muda lainnya akan mempercepat proses adaptasi untuk mencapai penerimaan peran barunya sebagai seorang ibu.
2.    Tahap honeymoon
Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara mencoba menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan merubah posisinya sebagai penerima kasih sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih saying terhadap bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih saying, wanita akan menuntut dari pasangannya. Ia akan coba menggambarkan figure ibunya di masa kcilnya dan membuat suau daftar hal-hal yang positif dari ibunya untuk kemudian ia adaptasi dan terapkan pada bayinya nanti. Aspek lain yang berpengaruh dalam tahap ini adalah seiring dengan sudah mapannya beberapa persiapan yang berhubungan dengan kelahiran bayi, termasuk dukungan semangat dari orang-orang terdekatnya.
3.    Tahap stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)
Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu titik stabil dalam penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan aktivitas-aktivitas yang bersifat posistif dan berfokus untuk kehamilannya, seperti mencari tahu tentang informasi seputar persiapan kelahiran, cara mendidik dan merawat anak, serta hal yang berguna untuk menjaga kondisi kesehatan keluarga.
4.    Tahap akhir (perjanjian)
Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap mengadakan “perjanjian” dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin “menepati janji” mengenai kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat berkaitan dengan apa yang akan ia perankan sejak saat ini sampai bayinya lahir kelak.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS TRIMESTER I (PERIODE PENYESUAIAN)
1.    Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya.
2.    Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
3.    Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
4.    Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan saksama.
5.    Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkin dirahasiakannya.
6.    Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS TRIMESTER II (PERIODE KESEHATAN YANG BAIK)
1.    Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi.
2.    Ibu sudah bias menerima kehamilannya.
3.    Merasakan gerakan anak.
4.    Merasa lepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
5.    Libido meningkat.
6.    Menuntut perhatian dan cinta.
7.    Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya.
8.    Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu.
9.    Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran baru.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS TRIMESTER III (PERIODE PENANTIAN DENGAN PENUH KEWASPADAAN)
1.    Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.
2.    Merasa tidak menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat waktu.
3.    Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya.
4.    Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
5.    Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.
6.    Merasa kehilangan perhatian.
7.    Perasaan mudah terluka (sensitif).
8.    Libido menurun.

No comments:

Post a Comment