Monday, 10 November 2014

ABORTUS IMINENS

ABORTUS IMINENS
Nama : Fita Fitriani

1.      Pengertian
Abortus iminens adalah abortus yang terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan (Sarwono, 2006). Abortus iminen adalah perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi ini kehamilan masih bisa berlanjut atau dipertahankan (Saifudin, 2000).
2.      Etiologi
a.    Faktor Janin
Faktor janin penyebab keguguran adalah kelainan genetic, dan ini terjadi pada 50% - 60 % kasus keguguran
b.   Faktor Ibu
1)      Kelainan endokrin (hormonal) misalnya kekurangan tiroid, DM
2)      Faktor kekebalan (imunologi), misalnya pada penyakit lupus
3)      Infeksi, diduga akibat beberapa virus seperti cacar air, campak, herpes dan klamidia
4)      Kelemahan otot leher rahim
5)      Kelainan bentuk rahim
c.    Faktor Ayah
Kelainan kromosom dan infeksi sperma diduga dapat menyebabkan abortus
3.      Patofisiologi
Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis kemudian diikuti dengan adanya nekrosis jaringan yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap sebagai benda asing didalam uterus, kemudian uterus berkontrtaksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Pada kehamilan 8 minggu hasil konsepsi biasanya dikeluarkan seluruhnya karena villi korialis belum menembus desidua secara mendalam. Pada kehamilan 8 – 14 minggu villikorialis menembus desidua secara mendalam, sehingga umumnya plasenta tidak dapat dikeluarkan dengan sempurna dan perdarahan lebih banyak. Pada kehamilan lebih 14 minggu biasanya abortus didahului dengan ketuban pecah, diikuti dengan keluarnya hasil konsepsi, kemudian disusul dengan plasenta.
4.      Diagnosis Dan Gambaran Klinis
a.       Terlambat haid
b.      Perdarahan pervaginam sedikit
c.       Nyeri perut sedikit atau tidak ada
d.      Belum ada pembukaan serviks
e.       Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim sama dengan umur kehamilan dan terjadi kontraksi otot rahim
f.       Hasil pemeriksaan tes kehamilan masih positif
5.      Komplikasi
Menurut Benson (2008), komplikasi yang dapat terjadi pada kasus abortus iminens adalah :
a.       Perdarahan
b.      Infeksi
6.      Prognosis
Pencitraan dengan USG berguna untuk kesejahteraan janin. Jelas bahwa penentu utama prognosis adalah janin yang hidup dan struktur janin yang normal (Benson, 2008).
7.      Penatalaksanaan
Menurut Sarwono (2006), penatalaksanaan untuk abortus iminens adalah:
a.       Tidak diperlukan pengobatan medik yang khusus atau tirah baring secara total
b.      Anjurkan untuk tidak melakukan aktifitas fisik secara berlebihan atau melakukan hubungan seksual
c.       Bila perdarahan :
1)      Berhenti : lakukan asuhan antenatal terjadwal dan penilaian ulang bila terjadi perdarahan lagi
2)      Terus berlangsung : nilai kondisi janin (uji kehamilan/USG). Lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain (hamil ektopik atau mola)
3)      Pada fasilitas kesehatan dengan sarana terbatas, pemantauan hanya dilakukan melalui gejala klinik dan hasil pemeriksaan ginekologik


No comments:

Post a Comment