By : Linda Puspita Jati
1.
Pengertian
Manajemen
kebidanan adalah pendekatan pemecahan masalah klien secara sistematis mulai
dari pengkajian, analisa, diagnosa, perencanaan tindakan pelaksanaan sampai
dengan evaluasi.
Asuhan
kebidanan adalah aktifitas dan intervensi yang dilaksanakan bidan kepada klien
yang mempunyai kebutuhan dan permasalahan dalam bidang kesehatan ibu dan anak
dalam keluarga berencana.
2.
Tujuan
Memberikan
pemecahan bagi klien dengan baik, menggunakan metode yang terorganisir
sistematis serta komprehensif.
3.
Manfaat Manajemen Kebidanan
Memberikan
pengertian untuk menyatukan pengetahuan hasil temuan dan penilaian yang
terpisah menjadi satu kesatuan yang terfokus dalam melaksanakan manajemen
kebidanan kepada klien.
4.
Langkah – langkah Manajemen Kebidanan
Mengumpulkan
data adalah menghimpun informasi tentang klien / orang yang, meminta asuhan.
Memilih informasi data yang tepat diperlukan analisa. Data yang tepat adalah
data yang relevan dengan situasi yang ditinjau. (Asri H, 2009)
Menurut
Nur M (2009) yang merupakan bagian dari data dasar adalah :
a.
Langkah I Pengumpulan Data Dasar
1)
Data Subyetif
a)
Biodata / Identitas
(1)
Nama jelas dengan lengkap, bila perlu
nama panggilan sehari – hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan.
(2)
Umur
Dicatat
apakan ada resiko seperti kurang dari 20 tahun, alat – alat reproduksi belum
matang, mental, dan psikis belum siap sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan
sekali untuk terjadi perdarahan dalam masa persalinan.
(3)
Jenis Kelamin
Untuk
menentukan bagaimana cara memberikan asuhan kebidanan pada ibu.
(4)
No. Register
Perlu
dicatat agar dapat memudahkan petugas kesehatan mencari riwayat kesehatan
terdahulu.
b)
Biodata / Identitas Penanggung Jawab
Nama,
umur, agama, suku / bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat, nomor telepon sangat
diperlukan untuk didata. Apabila ada tindakan medik pada ibu penanggung jawab
dapat mendampingi dan menjadi pengmbilan keputusan.
c)
Keluhan Utama
Untuk
mengetahui alasan ibu mendatangi tenaga kesehatan.
d)
Riwayat Kesehatan
(1)
Riwayat Kesehatan Sekarang
Data
– data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat atau penyakit
akut, kronik seperti jantung, DM, hipertensi asma yang dapat mempengaruhi penggunaan
alat kontrasepsinya.
(2)
Riwayat kesehatan yang Lalu
Data
ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat atau penyakit akut,
kronik seperti jantung, DM, hipertensi asma yang dapat mempengaruhi penggunaan
alat kontrasepsinya.
(3)
Riwayat Kesehatan Keluarga
Data
ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga
terhadap penggunaan kontrasepsi, yaitu apabila ada penyakit keluarga yang
menyertainya.
e)
Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Sehari –
hari
(1)
Nutrisi
Menggambarkan
tentang pola makan dan minum, frekuensi, banyaknya, jenis makanan, makan
pantangan.
(2)
Eliminasi
Menggambarkan
pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan buang air besar meliputi frekuensi, jumlah,
konsistensi, dan bau serta kebiasaan buang air kecil meliputi frekuensi, warna,
jumlah.
(3)
Istirahat
Menggambarkan
pola istirahat dan tidur pasien, berapa jam pasien tidur, kebiasaan tidur
siang, penggunaan waktu luang.
(4)
Personal Hygiene
Dikaji
untuk mengetahui bagaimana kebersihan tubuh ibu pada daerah genetalia, meliputi
mandi, keramas, sikat gigi, dan ganti pakaian.
(5)
Aktivitas
Menggambarkan
pola aktivitas pasien sehari – hari, pada pola ini perlu dikaji pengaruh
aktivitas terhadap kesehatannya.
2)
Data Obyektif
Dalam
kehamilan seorang klien, seorang bidan harus mengumpulkan data untuk memastikan
bahwa keadaan klien dalam keadaan stabil yang termasuk dalam komponen –
komponen pengkajian data obyektif adalah sebagai berikut :
a)
Pemeriksaan Umum
Pada
pemeriksaan umum ini untuk mengetahui keadaan umum ibu, apakah keadaan umumnya
baik, periang, pemalu, tampak sakit sedang maupun sakit berat. Kesadarannya
apakah compos mentis, apatis, somnolens, sopor, soporo comatus, coma, serta
mengetahui tanda – tanda vital ibu.
b)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
fisik dilakukan dari ujung kepala, leher, dada, abdomen, anus dan rectum,
genetalia, tulang belakang, ekstremitas neurologi, kuku dan turgor kulit untuk
mengetahui keadaan umum ibu, apakah terdapat kelainan atau dalam batas normal.
c)
Pemeriksaan Penunjang
Untuk
melengkapi data – data yang dibutuhkan. Misalnya pemeriksaan laboratorium.
b.
Langkah II Interpretasi Data Diagnosis
Masalah dan Kebutuhan
1)
Diagnosa Kebidanan
Adalah
diagnosa dapat ditegakkan yang berkaitan dengan gravida, para, abortus, umur
ibu dan keadaan ibu.
2)
Masalah
Permasalahan
yang muncul berdasarkan keluhan ibu.
3)
Kebutuhan
Apakah
ada kebutuhan, yang perlu diberikan pada ibu, namun ibu belum mengetahuinya.
c.
Langkah III Diagnosis, Kebutuhan Masalah
Potensial
Mengidentifikasikan
diagnosa atau masalah potensial yang mungkin akan terjadi. Pada langkah ini
diidentifikasi masalah atau diagnosis potensial berdasarkan rangkaian masalah
dan diagnosis, hal ini membutuhkan antisipasi, pencegahan, bila memungkinkan
menunggu mengamati dan bersiap – siap apabila hal tersebut benar – benar
terjadi. Melakukan asuhan yang aman penting sekali dalam hal ini.
d.
Langkah IV Kebutuhan Tindakan Segera
Langkah
ini memerlukan kesinambungan dari manajemen kebidanan. Identifikasi dan menetap
perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan kondisi klien.
e.
Langkah V Merencanakan Asuhan yang
Menyeluruh
Langkah
– langkah ini ditentukan oleh langkah – langkah sebelumnya yang merupakan dari
masalah atau diagnose yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Rencana
asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah berkaitan dengan
kerangka pedoman antisipasi bagi wanita tersebut yaitu apa yang akan terjadi
berikutnya. Penyuluhan, konseling dari rujukan untuk masalah – masalah sosial,
ekonomi atau masalah psikososial.
f.
Langkah VI Implementasi
Langkah
ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan penyuluhan kepada klien dan keluarga.
Mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara efisien dan aman.
g.
Langkah VII Evaluasi
Langkah
ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa yang telah dilakukan bidan.
Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang diberikan ulangi kembali proses
manajemen yang benar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi
belum efektif atau merencanakan kembali yang belum terlaksana.
No comments:
Post a Comment