Tuesday, 11 November 2014

KONSEP DASAR MANAJEMEN KEBIDANAN








By : Linda Puspita Jati

 
1.      Pengertian
Manajemen kebidanan adalah pendekatan pemecahan masalah klien secara sistematis mulai dari pengkajian, analisa, diagnosa, perencanaan tindakan pelaksanaan sampai dengan evaluasi.
Asuhan kebidanan adalah aktifitas dan intervensi yang dilaksanakan bidan kepada klien yang mempunyai kebutuhan dan permasalahan dalam bidang kesehatan ibu dan anak dalam keluarga berencana.
2.      Tujuan
Memberikan pemecahan bagi klien dengan baik, menggunakan metode yang terorganisir sistematis serta komprehensif.
3.      Manfaat Manajemen Kebidanan
Memberikan pengertian untuk menyatukan pengetahuan hasil temuan dan penilaian yang terpisah menjadi satu kesatuan yang terfokus dalam melaksanakan manajemen kebidanan kepada klien.
4.      Langkah – langkah Manajemen Kebidanan
Mengumpulkan data adalah menghimpun informasi tentang klien / orang yang, meminta asuhan. Memilih informasi data yang tepat diperlukan analisa. Data yang tepat adalah data yang relevan dengan situasi yang ditinjau. (Asri H, 2009)
Menurut Nur M (2009) yang merupakan bagian dari data dasar adalah :
a.       Langkah I Pengumpulan Data Dasar
1)      Data Subyetif
a)      Biodata / Identitas
(1)   Nama jelas dengan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari – hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan.
(2)   Umur
Dicatat apakan ada resiko seperti kurang dari 20 tahun, alat – alat reproduksi belum matang, mental, dan psikis belum siap sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi perdarahan dalam masa persalinan.
(3)   Jenis Kelamin
Untuk menentukan bagaimana cara memberikan asuhan kebidanan pada ibu.
(4)   No. Register
Perlu dicatat agar dapat memudahkan petugas kesehatan mencari riwayat kesehatan terdahulu.
b)      Biodata / Identitas Penanggung Jawab
Nama, umur, agama, suku / bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat, nomor telepon sangat diperlukan untuk didata. Apabila ada tindakan medik pada ibu penanggung jawab dapat mendampingi dan menjadi pengmbilan keputusan.
c)      Keluhan Utama
Untuk mengetahui alasan ibu mendatangi tenaga kesehatan.
d)     Riwayat Kesehatan
(1)   Riwayat Kesehatan Sekarang
Data – data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat atau penyakit akut, kronik seperti jantung, DM, hipertensi asma yang dapat mempengaruhi penggunaan alat kontrasepsinya.
(2)   Riwayat kesehatan yang Lalu
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat atau penyakit akut, kronik seperti jantung, DM, hipertensi asma yang dapat mempengaruhi penggunaan alat kontrasepsinya.
(3)   Riwayat Kesehatan Keluarga
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga terhadap penggunaan kontrasepsi, yaitu apabila ada penyakit keluarga yang menyertainya.
e)      Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Sehari – hari
(1)   Nutrisi
Menggambarkan tentang pola makan dan minum, frekuensi, banyaknya, jenis makanan, makan pantangan.
(2)   Eliminasi
Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan buang air besar meliputi frekuensi, jumlah, konsistensi, dan bau serta kebiasaan buang air kecil meliputi frekuensi, warna, jumlah.
(3)   Istirahat
Menggambarkan pola istirahat dan tidur pasien, berapa jam pasien tidur, kebiasaan tidur siang, penggunaan waktu luang.
(4)   Personal Hygiene
Dikaji untuk mengetahui bagaimana kebersihan tubuh ibu pada daerah genetalia, meliputi mandi, keramas, sikat gigi, dan ganti pakaian.
(5)   Aktivitas
Menggambarkan pola aktivitas pasien sehari – hari, pada pola ini perlu dikaji pengaruh aktivitas terhadap kesehatannya.
2)      Data Obyektif
Dalam kehamilan seorang klien, seorang bidan harus mengumpulkan data untuk memastikan bahwa keadaan klien dalam keadaan stabil yang termasuk dalam komponen – komponen pengkajian data obyektif adalah sebagai berikut :
a)      Pemeriksaan Umum
Pada pemeriksaan umum ini untuk mengetahui keadaan umum ibu, apakah keadaan umumnya baik, periang, pemalu, tampak sakit sedang maupun sakit berat. Kesadarannya apakah compos mentis, apatis, somnolens, sopor, soporo comatus, coma, serta mengetahui tanda – tanda vital ibu.
b)      Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan dari ujung kepala, leher, dada, abdomen, anus dan rectum, genetalia, tulang belakang, ekstremitas neurologi, kuku dan turgor kulit untuk mengetahui keadaan umum ibu, apakah terdapat kelainan atau dalam batas normal.
c)      Pemeriksaan Penunjang
Untuk melengkapi data – data yang dibutuhkan. Misalnya pemeriksaan laboratorium.
b.      Langkah II Interpretasi Data Diagnosis Masalah dan Kebutuhan
1)      Diagnosa Kebidanan
Adalah diagnosa dapat ditegakkan yang berkaitan dengan gravida, para, abortus, umur ibu dan keadaan ibu.
2)      Masalah
Permasalahan yang muncul berdasarkan keluhan ibu.
3)      Kebutuhan
Apakah ada kebutuhan, yang perlu diberikan pada ibu, namun ibu belum mengetahuinya.
 c.       Langkah III Diagnosis, Kebutuhan Masalah Potensial
Mengidentifikasikan diagnosa atau masalah potensial yang mungkin akan terjadi. Pada langkah ini diidentifikasi masalah atau diagnosis potensial berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis, hal ini membutuhkan antisipasi, pencegahan, bila memungkinkan menunggu mengamati dan bersiap – siap apabila hal tersebut benar – benar terjadi. Melakukan asuhan yang aman penting sekali dalam hal ini.
d.      Langkah IV Kebutuhan Tindakan Segera
Langkah ini memerlukan kesinambungan dari manajemen kebidanan. Identifikasi dan menetap perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan kondisi klien.
 e.       Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Langkah – langkah ini ditentukan oleh langkah – langkah sebelumnya yang merupakan dari masalah atau diagnose yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah berkaitan dengan kerangka pedoman antisipasi bagi wanita tersebut yaitu apa yang akan terjadi berikutnya. Penyuluhan, konseling dari rujukan untuk masalah – masalah sosial, ekonomi atau masalah psikososial.
f.       Langkah VI Implementasi
Langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan penyuluhan kepada klien dan keluarga. Mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara efisien dan aman.
 g.      Langkah VII Evaluasi
Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa yang telah dilakukan bidan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang diberikan ulangi kembali proses manajemen yang benar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau merencanakan kembali yang belum terlaksana.

No comments:

Post a Comment