Oleh : Ika Rizki Chasanahwati
Kehamilan anggur (mola
hidatidosa) adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi
sebagai akibat dari kegagalan pembentukan bakal janin sehingga terbentuklah
jaringan permukaan membran (vili) yang mirip gerombolan anggur. Hamil
anggur adalah tumor jinak yang
terbentuk dari trofoblas (sel bagian tepi sel telur) yang telah dibuahi. Tumor
ini melekat di dinding rahim dan menjadi plasenta serta membran yang memberi
makan hasil pembuahan. Jenis tumor ini dapat menjadi ganas.
Faktor langsung penyebab hamil anggur ini
hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti. Diperkirakan bahwa beberapa
faktor yang sering dikaitkan sebagai penyebab hamil anggur ini diantaranya
yaitu mutasi genetik (buruknya kualitas sperma atau gangguan pada sel telur)
yang mengakibatkan pada kehamilan dimana janin akan mati dan tak berkembang,
kekurangan vitamin A, darah tinggi, serta faktor gizi yang kurang baik. Wanita
dengan usia dibawah 20 tahun atau diatas 40 tahun juga berada dalam risiko
tinggi. Seringkali ditemukan pada masyarakat dengan kondisi sosial ekonomi yang
rendah, kekurangan gizi pada ibu hamil, ibu yang sering hamil, gangguan
peredaran darah dalam rahim dan kelainan rahim berhubungan dengan peningkatan
angka kejadian mola. Mengkonsumsi makanan rendah protein, asam folat, dan
karoten juga meningkatkan risiko terjadinya mola.
Penanggulangan hamil
anggur dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan mola (evakuasi), kemudian
dilakukan pengawasan lanjutan (follow up). Pada perempuan yang subur dan
masih menginginkan anak, pengeluaran mola dapat dilakukan dengan cara kuret
atau kuret hisap. Seminggu setelah kuret pertama, kembali dilakukan kuret
ulangan untuk memastikan rahim sudah benar-benar bersih. Sedangkan pada
perempuan usia lanjut atau yang sudah tidak menginginkan anak, dapat dilakukan
pengangkatan rahim (histerektomi).
Pada pengawasan
lanjutan (follow up) dilakukan untuk memonitor dan mengevaluasi kondisi
pasca evakuasi, baik secara klinis, laboratorium maupun radiologis. Pengawasan lanjutan dengan pemeriksaan HCG
dilakukan satu minggu sekali sehingga kadar HCG menjadi negatif. Jika kadar HCG
sudah negatif, masih diperlukan pemeriksaan selama tiga minggu berturut-turut
untuk memastikan kadar HCG tetap negatif. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan
kadar HCG satu bulan sekali selama enam bulan. Jika pemeriksaan lanjutan
menunjukkan kadar HCG yang masih tetap atau justru meningkat, maka harus
dilakukan kemoterapi.
Penderita hamil
anggur dianjurkan untuk tidak hamil dulu hingga pengawasan lanjutan selesai
dilakukan. Bagi perempuan yang belum memiliki anak, dianjurkan memakai alat
kontrasepsi untuk menunda kehamilan selama satu tahun, sedangkan untuk tidak
hamil selama dua tahun.
Untuk memastikan
apakah kehamilan anda normal ataukan mengalami kelainan, dalam hal ini
misalnyanya hamil anggur, kenali tanda-tandanya dan sebaiknya anda memeriksakan
kehamilan secara teratur ke bidan atau dokter kandungan
No comments:
Post a Comment