RUSTER UNTAN RONY HIDAYAH
TUMOR
JINAK PADA VULVA
A. PENGERTIAN
TUMOR
Tumor
adalah benjolan atau suatu pertumbuhan bisa ganas bisa jinak. (Ramli Ahmad,
2003 “Kamus kedokteran, Jakarta Djambatan”).
Tumor
jinak adalah pembengkakan tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri yang
memiliki pertumbuhan lambat dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain.
Sedangkan
Tumor ganas adalah pembengkakan tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri
yang memiliki pertumbuhan cepat, tidak terkendali dan menyebar kebagian tubuh
lain.
B. TUMOR
JINAK PADA VULVA
1.
Tumor Kistik Vulva
a.
Kista Inklusi (Kista
Epidermis)
Terjadi
akibat perlukaan, terutama pada persalinan karena episiotomy atau robekan,
dimana suatu segmen epitel terpendam dan kemudian menjadi kista.Kista ini
terdapat dibawah epitel vulva/perineum maupun vagina berwarna kekuning-kuningan
atau abu-abu biasanya bergaris tengah kurang dari 1 cm dan berisi cairan
kental. Umumnya kista ini tidak menimbulkan keluhan. ( Prawirohardjo ; 1999 ;
329)
b.
Kista Sisa Jaringan
Embrio
Kista
sisa jaringan embrio dibagi menjadi 2, yaitu
a)
Kista Gärtner
Dianggap
berasal dari saluran mesonefridikus Wolffi.Terdapat pada dinding
lateral-anterolateral vagina sampai pada vulva dekat urethra dan klitoris.
Dindingnya terdiri dari epitel torak dan kubus berisi cairan jernih tanpa
musin. Biasanya berukuran kecil dan multiple namun dapat mencapai ukuran kepala
janin dengan konsistensi yang lunak. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 330)
b)
Kista/hidrokele Saluran
Nuck
Berasal
dari sisa prosesus vaginalis peritoneum yang terletak dalam saluran inguinal,
kadang-kadang melanjutkan diri sampai pada labium mayor.Terletak mulai dari
saluran inguinal sampai dinding labium mayor, kadang-kadang terdiri dari
beberapa kista.Kista saluran Nuck berisi cairan jernih dengan dinding selaput
peritoneum.Dengan demikian kista ini harus dibesarkan dengan hernia (burut)
inguinal dan varikokel yang seiring terdapat pada kehamilan. ( Prawirohardjo ;
1999 ; 330)
c.
Kista Kelenjar
a)
Kista Batholini
Kista
bartholini disebabkan oleh suatu bentuk radang menahun pada kelenjar
bartholini.Abses kelenjar bartholini diserap isinya, sehingga tinggal kantong
yang mengandung cairan yang disebut kista bartholini.Pengobatan kista
bartholini dengan mengangkat seluruh kista dan marsivialisasi. ( Prawirohardjo
; 1999 ; 331)
b)
Kista Sebasea
Berasal
dari kelenjar sebasea kulit yang terdapat pada labium mayor, labium minor, dan
mons veneris, terjadi karena penyumbatan saluran kelenjar sehingga terjadilah penimbunan
sebum.Kelenjar ini biasanya terletak dekat di bawah permukaan kulit berwarna
kuning keabu-abuan, dengan batas yang jelas dan konsistensi keras, ukuran kecil
sering multiple.Dindingnya berlapis epitel kelenjar dengan isi sebum yang
mengandung Kristal kolesterol.Kristal ini sering mengalami infeksi. (
Prawirohardjo ; 1999 ; 331)
c)
Hidradenoma
Berasal
dari kelenjar keringat, ada yang mengatakan berasal dari sisa saluran Wolffi. (
Prawirohardjo ; 1999 ; 331)
d) Penyakit
Fox-Fordyce
Disebut
juga apokrin miliria terjadi akibat sumbatan saluran kelenjar keringat sehingga
membentuk banyak kristal kecil dengan diameter 1-3 mm, multiple, terasa gatal.
Kelainan ini dapat juga terjadi di ketiak dan gelanggang susu. Dapat mengalami kekambuhan apabila terjadi gangguan
emosi antara lain rangsangan seksual. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 331).
e)
Kista Paraurethra
(Skene)
Terjadi
karena saluran kelenjar ini tertutup oleh infeksi. Kista ini biasa menonjol
pada dinding depan vagina, dan seiring mengalami infeksi. ( Prawirohardjo ;
1999 ; 332)
f)
Kista Endometriosis
Walaupun
jarang sekali terjadi, dapat tumbuh pada vulva maupun vagina.Kista pada vulva
ini umum hanya memerlukan pengangkatan kalau mengganggu saja.Pada kista yang
mengalami infeksi dapat dilakukan insisi. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 332)
2. Tumor
Solid Vulva
a. Tumor
Epitel
1)
Kondiloma Akuminatum
Penyakit
ini disebabkan oleh virus HPV type 6 dan II, dan akhir-akhir ini juga dimasukan
kedalam golongan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.Gambar
histologik adalah suatu papiloma yang sekali-sekali setelah lama dapat menjadi
ganas.Gambaran makroskopik adalah seperti jengger ayam.Kondiloma akuminatum
dapat tumbuh pada vulva dan sekitar anus sampai vagina dan serviks. (
Prawirohardjo ; 1999 ; 332)
2)
Karunkula Urethra
Karunkula
Urethra terdapat 2 macam, yaitu
a) Karunkula
urethra neoplasma
Terdiri
dari polip merah muda dengan tangkai tepi dorsal muara uretra, mikroskopik
sebagai papiloma urethra yang ditutup oleh epitel transisional yang tersusun
sebagai lipatan dengan tipe yang sering menyerupai pertumbuhan ganas.Tumor ini
mempunyai kecenderungan untuk kambuh local. Gangguan yang ditimbulkan antara
lain adalah nyeri pada waktu berjalan dan duduk, dispareunia, disuria,
perdarahan dan pembengkakan. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 332)
b) Karunkula
urethra granulomatosa
Penonjolan
ini terdiri dari jaringan granulomatosa pada muara urethra terutama bagian
belakang yang meluas kesamping juga, dengan demikian lubang muara urethra ini
menonjol akan tetapi tidak mempunyai tangkai, berwarna merah kusam dan tidak
menimbulkan nyeri seperti pada karunkula urethra neoplasma. Gambaran
mikroskopik adalah reaksi garanulomatosa jaringan terhadap infeksi kronik pada
urethra.Karunkula ini sering terdapat pada wanita pasca menopause, kebanyakan
merupakan penampilan infestasi Trikomonas vaginalis.Apabila etiologi infeksi
tidak diobati maka karunkula ini sering kambuh. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 332)
c) Nevus
Pigmentosus
Walaupun
kullit vulva hanya 3% seluruh kulit badan, melanoma maligna terjadi pada vulva
dan vagina 7-10%.Nevus ini tampak sebagai lesi berwarna kehitam-hitaman pada
permukaan vulva berdiameter 1-2 mm. pemeriksaan mikroskopik menunjukkan sel
nevus yang khas dengan inti biru tua dan terletak di bawah lapisan
epitel.Menurut masson sel nevus berasal dari melanosit dalam epidermis atau
dari sel Schwann dari serabut saraf yang menuju ke kulit.Yang berbahaya ialah
lesi yang berpigmen dan tak meluas sehingga sebainya diperiksa secara histogik.
( Prawirohardjo ; 1999 ; 332)
b. Tumor
Jaringan Mesodermal
1)
Fibroma
Fibroma
vulva merupakan tumor jinak yang berasal dari jaringan ikat di sekitar labium mayor,bertangkai,dapat
tumbuh besar dengan konsistensi lunak dan berwarna putih keabu-abuan.
Pengobatan hal ini dengan cara memotong tangkai serta menjahit kembali sehingga
tidak terjadi perdarahan. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 333)
2)
Lipoma
Berasal
dari jaringan lemak di sekitar labium mayor dengan konsistensi lunak, dapat
bertangkai dan mencapai ukuran besar. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 334)
3)
Leiomioma
Berasal
dari otot-otot polos ligamentum rotundum dekat pada labium mayor tersusun
seperti pasukan air. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 334)
4)
Neurofibroma
Berasal
dri sarung serabut saraf, biasanya kecil saja, lunak, berbentuk polipoid dan
berwarna daging. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 334)
5)
Hemangioma
Yang
berasal congenital biasanya akan menghilang sendiri pada pertumbuhan anak. Pada
wanita pascamenopause biasanya terjadi karena adanya varises yang kecil-kecil
dan dapat menyebabkan perdarahan pascamenopause.Angiokeratoma adalah jenis
hemangioma dengan kapiler membesar pada korium dan dengan hyperkeratosis pada
epidermis.Hemangioma kavernosum mempunyai ruangan yang luas dengan permukaan
yang tidak rata, berisi darah dengan dinding sel endotel, tumor ini
kadang-kadang masuk ke jaringan bawahnya. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 334)
6)
Limfangioma
Berasal
dari jaringan pembuluh limfe, jarang sekali di jumpai.Mikroskopik tampak
seperti limfangioma namun tidak berwarna. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 334)
No comments:
Post a Comment