Sunday 9 November 2014

RUSTER UNTAN RONY HIDAYAH - TUMOR JINAK PADA VULVA


RUSTER UNTAN RONY HIDAYAH

TUMOR JINAK PADA VULVA

A.    PENGERTIAN TUMOR
Tumor adalah benjolan atau suatu pertumbuhan bisa ganas bisa jinak. (Ramli Ahmad, 2003 “Kamus kedokteran, Jakarta Djambatan”).
Tumor jinak adalah pembengkakan tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri yang memiliki pertumbuhan lambat dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain.
Sedangkan Tumor ganas adalah pembengkakan tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri yang memiliki pertumbuhan cepat, tidak terkendali dan menyebar kebagian tubuh lain.

B.     TUMOR JINAK PADA VULVA
1.         Tumor Kistik Vulva
a.         Kista Inklusi (Kista Epidermis)
Terjadi akibat perlukaan, terutama pada persalinan karena episiotomy atau robekan, dimana suatu segmen epitel terpendam dan kemudian menjadi kista.Kista ini terdapat dibawah epitel vulva/perineum maupun vagina berwarna kekuning-kuningan atau abu-abu biasanya bergaris tengah kurang dari 1 cm dan berisi cairan kental. Umumnya kista ini tidak menimbulkan keluhan. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 329)
b.        Kista Sisa Jaringan Embrio
Kista sisa jaringan embrio dibagi menjadi 2, yaitu
a)        Kista Gärtner
Dianggap berasal dari saluran mesonefridikus Wolffi.Terdapat pada dinding lateral-anterolateral vagina sampai pada vulva dekat urethra dan klitoris. Dindingnya terdiri dari epitel torak dan kubus berisi cairan jernih tanpa musin. Biasanya berukuran kecil dan multiple namun dapat mencapai ukuran kepala janin dengan konsistensi yang lunak. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 330)
b)        Kista/hidrokele Saluran Nuck
Berasal dari sisa prosesus vaginalis peritoneum yang terletak dalam saluran inguinal, kadang-kadang melanjutkan diri sampai pada labium mayor.Terletak mulai dari saluran inguinal sampai dinding labium mayor, kadang-kadang terdiri dari beberapa kista.Kista saluran Nuck berisi cairan jernih dengan dinding selaput peritoneum.Dengan demikian kista ini harus dibesarkan dengan hernia (burut) inguinal dan varikokel yang seiring terdapat pada kehamilan. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 330)
c.         Kista Kelenjar
a)        Kista Batholini
Kista bartholini disebabkan oleh suatu bentuk radang menahun pada kelenjar bartholini.Abses kelenjar bartholini diserap isinya, sehingga tinggal kantong yang mengandung cairan yang disebut kista bartholini.Pengobatan kista bartholini dengan mengangkat seluruh kista dan marsivialisasi. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 331)
b)        Kista Sebasea
Berasal dari kelenjar sebasea kulit yang terdapat pada labium mayor, labium minor, dan mons veneris, terjadi karena penyumbatan saluran kelenjar sehingga terjadilah penimbunan sebum.Kelenjar ini biasanya terletak dekat di bawah permukaan kulit berwarna kuning keabu-abuan, dengan batas yang jelas dan konsistensi keras, ukuran kecil sering multiple.Dindingnya berlapis epitel kelenjar dengan isi sebum yang mengandung Kristal kolesterol.Kristal ini sering mengalami infeksi. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 331)
c)        Hidradenoma
Berasal dari kelenjar keringat, ada yang mengatakan berasal dari sisa saluran Wolffi. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 331)
d)       Penyakit Fox-Fordyce
Disebut juga apokrin miliria terjadi akibat sumbatan saluran kelenjar keringat sehingga membentuk banyak kristal kecil dengan diameter 1-3 mm, multiple, terasa gatal. Kelainan ini dapat juga terjadi di ketiak dan gelanggang susu. Dapat  mengalami kekambuhan apabila terjadi gangguan emosi antara lain rangsangan seksual. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 331).
e)        Kista Paraurethra (Skene)
Terjadi karena saluran kelenjar ini tertutup oleh infeksi. Kista ini biasa menonjol pada dinding depan vagina, dan seiring mengalami infeksi. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 332)
f)         Kista Endometriosis
Walaupun jarang sekali terjadi, dapat tumbuh pada vulva maupun vagina.Kista pada vulva ini umum hanya memerlukan pengangkatan kalau mengganggu saja.Pada kista yang mengalami infeksi dapat dilakukan insisi. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 332)
2.      Tumor Solid Vulva
a.       Tumor Epitel
1)        Kondiloma Akuminatum
Penyakit ini disebabkan oleh virus HPV type 6 dan II, dan akhir-akhir ini juga dimasukan kedalam golongan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.Gambar histologik adalah suatu papiloma yang sekali-sekali setelah lama dapat menjadi ganas.Gambaran makroskopik adalah seperti jengger ayam.Kondiloma akuminatum dapat tumbuh pada vulva dan sekitar anus sampai vagina dan serviks. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 332)
2)        Karunkula Urethra
Karunkula Urethra terdapat 2 macam, yaitu


a)      Karunkula urethra neoplasma
Terdiri dari polip merah muda dengan tangkai tepi dorsal muara uretra, mikroskopik sebagai papiloma urethra yang ditutup oleh epitel transisional yang tersusun sebagai lipatan dengan tipe yang sering menyerupai pertumbuhan ganas.Tumor ini mempunyai kecenderungan untuk kambuh local. Gangguan yang ditimbulkan antara lain adalah nyeri pada waktu berjalan dan duduk, dispareunia, disuria, perdarahan dan pembengkakan. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 332)
b)      Karunkula urethra granulomatosa
Penonjolan ini terdiri dari jaringan granulomatosa pada muara urethra terutama bagian belakang yang meluas kesamping juga, dengan demikian lubang muara urethra ini menonjol akan tetapi tidak mempunyai tangkai, berwarna merah kusam dan tidak menimbulkan nyeri seperti pada karunkula urethra neoplasma. Gambaran mikroskopik adalah reaksi garanulomatosa jaringan terhadap infeksi kronik pada urethra.Karunkula ini sering terdapat pada wanita pasca menopause, kebanyakan merupakan penampilan infestasi Trikomonas vaginalis.Apabila etiologi infeksi tidak diobati maka karunkula ini sering kambuh. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 332)
c)      Nevus Pigmentosus
Walaupun kullit vulva hanya 3% seluruh kulit badan, melanoma maligna terjadi pada vulva dan vagina 7-10%.Nevus ini tampak sebagai lesi berwarna kehitam-hitaman pada permukaan vulva berdiameter 1-2 mm. pemeriksaan mikroskopik menunjukkan sel nevus yang khas dengan inti biru tua dan terletak di bawah lapisan epitel.Menurut masson sel nevus berasal dari melanosit dalam epidermis atau dari sel Schwann dari serabut saraf yang menuju ke kulit.Yang berbahaya ialah lesi yang berpigmen dan tak meluas sehingga sebainya diperiksa secara histogik. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 332)
b.      Tumor Jaringan Mesodermal
1)        Fibroma
Fibroma vulva merupakan tumor jinak yang berasal dari jaringan ikat  di sekitar labium mayor,bertangkai,dapat tumbuh besar dengan konsistensi lunak dan berwarna putih keabu-abuan. Pengobatan hal ini dengan cara memotong tangkai serta menjahit kembali sehingga tidak terjadi perdarahan. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 333)
2)        Lipoma
Berasal dari jaringan lemak di sekitar labium mayor dengan konsistensi lunak, dapat bertangkai dan mencapai ukuran besar. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 334)



3)        Leiomioma
Berasal dari otot-otot polos ligamentum rotundum dekat pada labium mayor tersusun seperti pasukan air. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 334)
4)        Neurofibroma
Berasal dri sarung serabut saraf, biasanya kecil saja, lunak, berbentuk polipoid dan berwarna daging. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 334)
5)        Hemangioma
Yang berasal congenital biasanya akan menghilang sendiri pada pertumbuhan anak. Pada wanita pascamenopause biasanya terjadi karena adanya varises yang kecil-kecil dan dapat menyebabkan perdarahan pascamenopause.Angiokeratoma adalah jenis hemangioma dengan kapiler membesar pada korium dan dengan hyperkeratosis pada epidermis.Hemangioma kavernosum mempunyai ruangan yang luas dengan permukaan yang tidak rata, berisi darah dengan dinding sel endotel, tumor ini kadang-kadang masuk ke jaringan bawahnya. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 334)
6)        Limfangioma
Berasal dari jaringan pembuluh limfe, jarang sekali di jumpai.Mikroskopik tampak seperti limfangioma namun tidak berwarna. ( Prawirohardjo ; 1999 ; 334)



No comments:

Post a Comment