Monday, 10 November 2014

Spons Kontrasepsi



Spons Kontrasepsi (contraceptive sponge)
Oleh : Siti Fatimah

 
Spons kontrasepsi adalah bentuk modifikasi dari agen spermisidal. Macamnya seperti sponge kecil berbentuk bantal. Spons ini mengandung cakram poliuretan nonoxynol-9 yang dipasang  24 jam sebelum senggama. Setelah dibasahi, spons ditempatkan di serviks.
Spons ini dapat digunakan dalam beberapa kali senggama tanpa harus diganti. Spons ini sebaiknya baru dilepas 6 jam setelah senggama. Walaupun lebih nyaman dibandingkan diafragma atau kondom, namun efektifitas spons untuk kontrasepsi lebih rendah. Tidak dianjurkan untuk melakukan pembilasan (douching).
Ø  Cara Kerja
1.      Melepaskan spermiside yang terkandung didalamnya.
2.      Merupakan barrier antara spermatozoa dan spermiside.
3.      Menjebak/menangkap spermatozoa ke dalam spons.
Ø  Efektifitas
Secara teori 5-8 kehamilan/100 wanita per tahun. Namun, dalam praktik nya 9-27/100 wanita per tahun.
Ø  Insersi spons
1.    Mula mula spons dibasahi dengan air ledeng sebanyak kira-kira 2 sendok makan, lalu diperas secukupnya untuk menghilangkan air yang berlebihan
2.    Sponge kemudian dimasukkan ke dalam vagina sampai mencapai serviks
Ø  Kontraindikasi
1.    Riwayat TSS atau alergi terhadap polyurethane atau spermisidenya
2.    Ketidakmampuan wanita untuk melakukan insersi dengan benar
3. Kelainan anatomis dari vagina seperti prolaps uteri, sistokel, rektokel,retrofleks yang ekstrim, septum vagina
Ø  Efek samping dan komplikasi
1.  Iritasi atau reaksi alergi yang umumnya disebabkan oleh spermisidenya
2.  Kemungkinan infeksi vagina oleh jamur bertambah besar
3.  Kemungkinan timbulnya TSS

No comments:

Post a Comment