Monday 10 November 2014

Ika Rizki C-POST PARTUM BLUES




Oleh : Ika Rizki Chasanahwati
Perubahan tersebut merupakan perubahan psikologi yang normal terjadi pada seorang ibu yang baru melahirkan. Namun, kadang-kadang terjadi perubahan psikologi yang abnormal. Gangguan psikologi pascapartum dibagi menjadi tiga kategori yaitu postpartum blues atau kesedihan pascapartum, depresi pascapartum nonpsikosis, dan psikosis pascapartum.
Postpartum blues dapat terjadi sejak hari pertama pascapersalinan atau pada saat fase taking in, cenderung akan memburuk pada hari ketiga sampai kelima dan berlangsung dalam rentang waktu 14 hari atau dua minggu pasca persalinan. Postpartum blues merupakan gangguan suasana hati pascapersalinan yang bisa berdampak pada perkembangan anak karena stres dan sikap ibu yang tidak tulus terus-menerus bisa membuat bayi tumbuh menjadi anak yang mudah menangis, cenderung rewel, pencemas, pemurung dan mudah sakit. Keadaan ini sering disebut puerperium atau trimester keempat kehamilan yang bila tidak segera diatasi bisa berlanjut pada depresi pascapartum yang biasanya terjadi pada bulan pertama setelah persalinan. Saat ini postpartum blues yang sering juga disebut maternity blues atau baby blues diketahui sebagai suatu sindrom gangguan afek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan.
Ibu merasakan kesedihan karena kebebasan, otonomi, interaksi sosial, kurang kemandirian. Hal ini akan mengakibatkan depresi pasca persalinan (depresi post partum). Depresi masa nifas merupakan gangguan afeksi yang sering terjadi pada masa nifas, dan tampak dalam minggu pertama pasca persalinan. Insiden depresi post partum sekitar 10-15 persen. Post partum blues disebut juga maternity blues atau sindrom ibu baru. Keadaan ini merupakan hal yang serius, sehingga ibu memerlukan dukungan dan banyak istirahat. Adapun gejala dari depresi post partum adalah:
1.      Sering menangis
2.      Sulit tidur
3.      Nafsu makan hilang
4.      Gelisah
5.      Perasaan tidak berdaya atau hilang kontrol
6.      Cemas atau kurang perhatian pada bayi
7.      Tidak menyukai atau takut menyentuh bayi
8.      Pikiran menakutkan mengenai bayi
9.      Kurang perhatian terhadap penampilan dirinya sendiri
10.  Perasaan bersalah dan putus harapan (hopeless)
Penurunan atau peningkatan berat badan

No comments:

Post a Comment