Oleh : Sekar Laras Amerli Andriani
a) Alat-alat yang diperlukan
(1) Alat peraga: benang wol merah,
kerincingan dengan gagang kecil, boneka kecil dengan botol susu, cangkir
plastik dengan pegangan, manik-manik, kubus (8 buah) warna
merah-kuning-hijau-biru masing-masing 2 buah, permainan anak-anak, botol kecil,
kertas dan pensil, dan kertas kosong.
(2) Lembar formulir DDST II.
(3) Ruangan periksa beserta meja, kursi,
meja khusus untuk bayi berbaring.
(Soetjiningsih, 1995; h.72; Adriana, 2011; h.21).
b) Pelaksanaan tes
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut:
(1) Semua item harus diujikan dengan
prosedur yang sudah terstandarisasi.
(2) Perlu kerja sama aktif dari anak sebab
anak harus merasa tenang, aman, senang, dan sehat.
(3) Harus terbina kerja sama yang baik
antara kedua belah pihak.
(4) Tersedianya ruangan yang cukup luas,
ventilasi baik, dan berikan kesan santai dan menyenangkan.
(5) Orang tua harus tau tes ini bukan tes
IQ melainkan tes untuk melihat perkembangan anak secara keseluruhan.
(6) Beri tahu orang tua bahwa anak tidak
selalu dapat melaksanakan semua tugas yang diberikan.
(7) Item yang kurang memerlukan keaktifan
anak sebaiknya didahulukan, misalnya sektor personal sosial, baru dilanjutkan
sektor motorik halus.
(8) Berikan pujian bila anak dapat
menyelesaikan tugas dengan baik/kurang tepat agar tidak segan untuk menjalani
tes berikutnya.
(9) Item dengan alat yang sama dilakukan
secara berurutan agar efisien waktu.
(10) Hanya alat-alat yang akan digunakan
saja yang diletakkan di atas meja.
(11) Pelaksanaan tes untuk semua sektor
dimulai dari item yang terletak di sebelah kiri garis umur lalu dilanjutkan ke
item di sebelah kanan garis umur.
(12) Jumlah item yang dinilai bergantung pada
lama waktu yang tersedia, yang terpenting pelaksanaannya mengacu pada tujuan
tes.
(Adriana, 2011; h.22)
No comments:
Post a Comment