Sunday 9 November 2014

RUSTER UNTAN RONY HIDAYAH - KARSINOMA VULVA


RUSTER UNTAN RONY HIDAYAH

KARSINOMA VULVA
A.    Karsinoma vulva
1.      Epidemiologi
80-85% terdapat pada wanita pasca menopause., 30% wanita kelompok umur 50-70 tahun, merupakan 3-4% dari semua keganasan ginekologik.
Karsinoma vulva jarang ditemukan pada golongan umur < 45 tahun dan jauh lebih jarang lagi pada wanita hamil (dalam kepustakaan pernah dilaporkan pada wanita hamil berusia 29 tahun).Umumnya ditemukan pada golongan sosial ekonomi rendah dengan hygiene seksual yang kurang mendapat perhatian, obesitas dan hipertensi (> 50%).Paritas dan suku/ras tidak mempunyai peran. Iritasi menahun seperti pada limfogranuloma inguinale, kondiloma akuminata, kondiloma lata, kondisi dsitrophia kulit vulva seperti pada lichen sclerosus et atrophicus, leukoplakia dan kraurosis diduga sebagai pemicu timbulnya karsinoma vulva (lesi pra-neoplastik).
2.         Etiologi
Tidak banyak diketahui mengenai factor etiologi jenis tumor ganas ini, meskipun disebut tentang lambatnya menarche (15-17 tahun) dan awalnya menopause (40 tahun) dalam riwayat penyakitnya.
3.         Patologi
Lesi primer berupa ulkus dengan tepi induratif atau sebagai tumbuhan eksofitik (wart/kutil) dengan tempat predileksi terutama di labia mayora, labia minora, klitoris, dan komisura posterior.Lesi bilateral tidaklah jarang, bahkan kedua labia mayora dapat simetris terkena (kissing). Histologik lebih dari 80 % adalah epidermoid dengan diferensiasi baik, sedang sisanya yang 10% karsinoma basoelulare, adenokarsinoma, fibrosarkoma atau miosarkoma, tumo campuran yang merupakan 1-2% dari semua karsinoma vulva.
4.         Diagnosa dini
Diagnosis akan lebih mudah dibuat bila ditemukan benjolan, ulkus atau lesi yang berdarah. Nyeri biasa dikeluhkan bila lesinya terdapat dekat klitoris atau uretra, karena pedih saat BAK.Superinfeksi dari lesi ganas juga menimbulkan rasa sakit dan lebih banyak iritasi akibat keputihan yang terus menerus.Perasaan gatal atau terbakar di vulva harus mendapat perhatian, untukmencari area yang mencurigakan akan keganasan. Daerah tersebut dapat berupa kutil, benjolan kecil yang berwarna kemerahan, keputihan, atau berpigmen, agak meninggi atau ulkus datar yang mudah berdarah dengan tepi induratif.Kalaupun prosesnya sudah agak lanjut, mungkin ditemukan luka yang dalam yang telah mengalami infeksi dan nekrotik atau tampak seperti bunga kobis/kol. Pada karsinoma kelenjar bartholini memiliki gejala seperti pembesaran pada labia mayora, keluarnya pus (nanah), perubahan warna kulit dan sekitarnya, terasa sangat nyeri karena infeksi serta fungsiolaesa (mengalami kesulitan berjalan)
5.         Penanganan
a)      Pada tingkat klinik 0 : dikerjakan vulvektomi dengan mengangkat kedua labia mayora, labia minora, sebagian mons veneis dan hymen.
b)      Pada tingkat klinik I dan II : dilakukan vulvektomi radikal dengan limfadenektomi bilateral kelenjar inguinal luar dan dalam, dalam satu tahap. Bila kondisi penderita tidak memungkinkan dalam satu tahap, limfadenektomi inguinal bilateral dapat ditunda pelaksanaannya 5-7 hari kemudian.
c)      Pada tingkat klinik III dan IV : diberikan sitostatika seperti MMC, 5FU, Bleosin, Endoxan, Doxorubisin secara sitematik baik sebagai obat tunggal /dalam kombinasi, intra-tumor, atau perfusi jaringan melalui infuse saluran getah bening di kaki penderita.
6.      Stadium
1.      Kriteria 0
Karsinoma in situ, karsinoma intraepitel seperti pada penyakit Bowen, penyakit Paget yang noninvasif
2.      Kriteria I
Tumor terbatas pada vulva dengan diameter terbesar 2 cm / kurang kelenjar di lipat paha tak teraba, atau teraba tidak membesar dan mudah digerakan (mobil), klinis tidak mencurigakan adanya anak sebar di situ.
3.      Kriteria II
Tumor terbatas pada vulva dengan diameter > 2 c, kelejar di lipat paha ( inguinal )tidak teraba bilateral, tidak membesar dan mobil, klinis tidak mencurigakan adanya anak sebar di situ.
4.        III
Tumor dari setiap ukuran dengan :
a)      Perluasan ke urethra, atau vagina, perineum dan anus
b)      Pembesaran kelenjar lipat pada uni/ bilateral, mobil tapi klinis mencurigakan telah terinfiltrasi oleh sel tumor.
5.      Kriteria IV
Tumor dari setiap ukuran yang :
a)      Telah menginfiltrasi kandung kemih, mukosa rektum, atau ke dua-duanya termasuk bagian proksimal dari urethra
b)      Telah menyebar ke tulang atau metastasis jauh. (Prawirohardjo;1999;367)


No comments:

Post a Comment