PENANGANAN PADA RETENSIO PLASENTA
By. Mira Nur Azizah
Proses penangan pada kasus retensio plasenta diantaranya yaitu melaksanakan
penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga pada semua ibu yang melahirkan
melalui vagina
a)
Amati adanya
gejala dan tanda retensio plasenta (perdarahan yang terjadi sebelum plasenta
lahir lengkap, sedangkan uterus tidak berkontraksi, biasanya disebabkan
retensio plasenta. Perdarahan sesudah plasenta lahir, sedangkan uterus teraba
lembek, juga mungkin disebabkan oleh adanya bagian plasenta/selaput ketuban
yang tertinggal di dalam uterus. Jadi plasenta dan selaput ketuban harus
diperiksa kembali kelengkapannya)
b)
Bila plasenta
tidak lahir dalam 15 menit sesudah bayi lahir, ulangi penatalaksanaan aktif
persalinan kala tiga dengan memberikan oksitosin 10 IU IM dan teruskan
penegangan tali pusat terkendali dengan hati-hati. Teruskan melakukan
penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga 15 menit atau lebih, dan jika
plasenta masih belum lahir, lakukan penegangan tali pusat terkendali untk
terakhir kalinya. Jika plasenta masih tetap belum lahir dan ibu tidak mengalami
perdarahan hebat, rujuk segera ke rumah sakit atau puskesmas terdekat
c)
Bila terjadi
perdarahan, maka plasenta harus segera dilahirkan secara manual. Bila tidak
berhasil lakukan rujukan segera
d)
Berikan cairan
IV : NaCl 0,9% atau RL dengan tetesan cepat jarum berlubang (16 atau 18G) untuk
mengganti cairan yang hilang sampai nadi
dan tekanan darah membaik atau kembali normal
e)
Siapkan
peralatan untuk melakukan tekhnik manual, yang harus dilakukan secara aseptik
f)
Baringkan ibu
terlentang dengan lutut ditekuk dan kedua kaki ditempat tidur
g)
Jelaskan pada
ibu apa yang akan dilakukan dan jika ada berikan diazepam 10 mg IM
h)
Cuci tangan
sampai kebagian siku dengan sabun, air bersih yang mengalir dan handuk bersih,
gunakan sarung tangan panjang steril/DTT (hal ini untuk melindungi ibu dan
bidan terhadap infeksi)
i)
Masukkan
tangan kanan dengan hati-hati. Jaga agar jari-jari tetap merapat dan
melengkung, mengikuti tali pusat sampai mencapai plasenta (pegang tali pusat
dengan tangan kiri untuk membantu)
j)
Ketika tangan
kanan sudah mencapai plasenta, letaka tangan kiri diatas fundus agar uterus
tidak naik. Dengan tangan kanan yang berada dalam uterus carilah tepi plasenta
terlepas, telapak tangan kanan menghadap ke atas lalu lakukan gerakan mengikis
ke samping untuk melepaskan plasenta dari dinding uterus
k)
Bila plasenta
sudah terlepas dengan lengkap, keluarkan plasenta dengan hati-hati dan perlahan
(jangan hanya memegang sebagian dan menarinya keluar)
l)
Bila plasenta
sudah lahir, segera lakukan masase uterus
m)
Periksa
plasenta dan selaputnya, jika tak lengkap, periksa lagi kavum uteri dan
keluarkan potongan plasenta yang tertinggal
n)
Periksa
robekan terhadap vagina, jahit robekan bila perlu
o)
Bersihkan ibu
agar merasa nyaman
p)
Jika tidak
yakin plasenta sudah keluar semua atau jika perdarahan tidak terkendali, maka
rujuk ibu ke rumah sakit dengan segera
q)
Buat
pencatatan yang akurat
No comments:
Post a Comment