Monday, 10 November 2014

mira nur azizah



PENANGANAN PADA RETENSIO PLASENTA
By. Mira Nur Azizah

Proses penangan pada kasus retensio plasenta diantaranya yaitu melaksanakan penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga pada semua ibu yang melahirkan melalui vagina
a)             Amati adanya gejala dan tanda retensio plasenta (perdarahan yang terjadi sebelum plasenta lahir lengkap, sedangkan uterus tidak berkontraksi, biasanya disebabkan retensio plasenta. Perdarahan sesudah plasenta lahir, sedangkan uterus teraba lembek, juga mungkin disebabkan oleh adanya bagian plasenta/selaput ketuban yang tertinggal di dalam uterus. Jadi plasenta dan selaput ketuban harus diperiksa kembali kelengkapannya)
b)             Bila plasenta tidak lahir dalam 15 menit sesudah bayi lahir, ulangi penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga dengan memberikan oksitosin 10 IU IM dan teruskan penegangan tali pusat terkendali dengan hati-hati. Teruskan melakukan penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga 15 menit atau lebih, dan jika plasenta masih belum lahir, lakukan penegangan tali pusat terkendali untk terakhir kalinya. Jika plasenta masih tetap belum lahir dan ibu tidak mengalami perdarahan hebat, rujuk segera ke rumah sakit atau puskesmas terdekat
c)             Bila terjadi perdarahan, maka plasenta harus segera dilahirkan secara manual. Bila tidak berhasil lakukan rujukan segera
d)            Berikan cairan IV : NaCl 0,9% atau RL dengan tetesan cepat jarum berlubang (16 atau 18G) untuk mengganti cairan yang hilang sampai nadi  dan tekanan darah membaik atau kembali normal
e)             Siapkan peralatan untuk melakukan tekhnik manual, yang harus dilakukan secara aseptik
f)              Baringkan ibu terlentang dengan lutut ditekuk dan kedua kaki ditempat tidur
g)             Jelaskan pada ibu apa yang akan dilakukan dan jika ada berikan diazepam 10 mg IM
h)             Cuci tangan sampai kebagian siku dengan sabun, air bersih yang mengalir dan handuk bersih, gunakan sarung tangan panjang steril/DTT (hal ini untuk melindungi ibu dan bidan terhadap infeksi)
i)               Masukkan tangan kanan dengan hati-hati. Jaga agar jari-jari tetap merapat dan melengkung, mengikuti tali pusat sampai mencapai plasenta (pegang tali pusat dengan tangan kiri untuk membantu)
j)               Ketika tangan kanan sudah mencapai plasenta, letaka tangan kiri diatas fundus agar uterus tidak naik. Dengan tangan kanan yang berada dalam uterus carilah tepi plasenta terlepas, telapak tangan kanan menghadap ke atas lalu lakukan gerakan mengikis ke samping untuk melepaskan plasenta dari dinding uterus
k)             Bila plasenta sudah terlepas dengan lengkap, keluarkan plasenta dengan hati-hati dan perlahan (jangan hanya memegang sebagian dan menarinya keluar)
l)               Bila plasenta sudah lahir, segera lakukan masase uterus
m)           Periksa plasenta dan selaputnya, jika tak lengkap, periksa lagi kavum uteri dan keluarkan potongan plasenta yang tertinggal
n)             Periksa robekan terhadap vagina, jahit robekan bila perlu
o)             Bersihkan ibu agar merasa nyaman
p)             Jika tidak yakin plasenta sudah keluar semua atau jika perdarahan tidak terkendali, maka rujuk ibu ke rumah sakit dengan segera
q)             Buat pencatatan yang akurat

No comments:

Post a Comment