BAYI TABUNG
BAGIAN II oleh linda shaliha afzagi
Proses
Bayi Tabung
Prosesnya mula-mula dengan suatu alat khusus semacam alat untuk laporoskopi dilakukan pengambilan sel telur dari wanita
yang baru saja mengalami ovulasi .Kemudian sel telur yang diambil,
di buahi dengan sperma yang sudah dipersiapkan dalam tabung yang
suasananya dibuat persis seperti didalam Rahim
Setelah pembuahan hasil konsepsi tersebut dipelihara beberapa saat dalam tabung sampai pada suatu saat tertentu akan dicangkokkan ke dalam rahim wanita tersebut.
Selanjutnya diharapkan embrio itu akan tumbuh dalam rahim wanita. Setelah itu kehamil anakan dialami wanita dan perkembangannya akan berlangsung seperti biasa.
Proses bayi tabung dalam melakukan in-virto- fertilisasi transfer
embrio dilakukan dalam tujuh tingkatan dasar yang dilakukan oleh petugas medis,yaitu :
1. Istri diberi obat pemicu ovulasi
yang berfungsi untuk merangsang indung telur mengeluarkan sel telur yang
diberikan setiap haid dan baru dihentikan setelah sel-sel telurnya matang.
2. Pematangan sel-sel di pantau setiap hari melalui pemeriksaan darah istri dan pemeriksaan ultrasonografi.
3. Pengambilan sel telur dilakukan dengan penusukan jarum melalui
vagina dengan tuntunan ultrasonografi.
4. Setelah dikeluarkan beberapa sel telur,kemudian sel telur tersebut dibuahi dengan sperma suaminya yang
telah diproses sebelumnya dan dipilih yang terbaik.
5. Sel telur dan sperma
yang sudah dipertemukan didalam tabung petri
kemudian di biakkan didalam lemari pengeram. Pemantauan dilakukan 18-20jam,
kemudian keesokan harinya diharapkan sudah terjadi pembuahan sel.
6. Embrio
yang berada dalam tingkat pembelahan sel ini.
Kemudian diimplantasikan kedalam rahim isteri. Pada periode ini tinggal menunggu terjadinya kehamilan.
7. Jika dalam waktu
14 hari setelah embriodi implantasikan tidak terjadi menstruasi, dilakukan pemeriksaan
air kemih untuk kehamilan,
dan seminggu kemudian dipastikan dengan pemeriksaan ultrasonografi.
No comments:
Post a Comment