Oleh: Nova Avianti rahayu
Perlukah mencuci buah-buahan yang baru saja anda beli sebelum dikonsumsi ?
Tentu saja perlu! Sebab meskipun buah-buah tersebut terlihat bersih dan
segar ketika di pasar/ supermarket, belum tentu buah-buahan tersebut
cukup untuk dikonsumsi, masih ada kemungkinan terdapat kuman yang
mengandung bakteri penyakit yang melekat pada kulit buah, belum lagi
residu kimia akibat paparan pestisida yang tertinggal akibat penggunaan
pestisida yang cukup intensif dalam waktu yang cukup dekat sebelum masa
panen.
Mencuci buah atau sayuran sejenak dengan air bersih diyakini sudah cukup
untuk menyingkirkan kuman penyakit serta mengurangi residu yang kerap
tertinggal pada buah.Cara lainnya yang bisa dicoba yaitu dengan
menggunakan air panas untuk mencuci buah atau sayuran. Membilas dengan
air panas diyakini selain dapat membunuh mikroorganisme yang ada serta
dapat membantu memecah residu kimia pestisida yang ada pada kulit buah
dan sayuran.
Kuman yang terdapat dalam tanah/kotoran sendiri diyakini sebagian
ilmuwan tidak membawa efek penyakit pada tubuh orang yang sehat. Namun
yang menimbulkan penyakit pada tubuh manusia sebenarnya adalah bakteri
pathogen yang menyusup pada kuman tersebut. Hal tersebut dikarenakan
akibat sifat kuman / kotoran yang ideal sebagai tempat berlindung bagi
bakteri pathogen seperti Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella,
bakteri yang biasa ditemui hidup dalam organ pencernaan hewan berdarah
panas. Mungkin itulah sebabnya sering disebut sebagai kuman yang
mengandung bakteri.
Sedikit saja bakteri pathogen tersebut masuk ke dalam tubuh kita maka
sudah cukup untuk membuat kita terjangkit penyakit, seperti yang biasa
ditemui dalam beberapa kasus keracunan makanan. Bakteri lainnya seperti clostridium dan bacillus
berkembang dengan spora yang sanggup bertahan dalam tanah. Akan tetapi
jenis bakteri tersebut harus tumbuh terlebih dulu dalam makanan, ada
masa inkubasi tertentu dan biasanya baru akan berdampak pada kesehatan
kita bila terkonsumsi dalam jumlah yang cukup banyak.
Mencuci dan Aspek Higienis Dalam Menyiapkan Makanan
Sudah cukup jelas bahwa mengkonsumsi buah atau makanan yang
terkontaminasi bakteri-bakteri pathogen tersebut berdampak tidak baik
bagi kesehatan, serta menimbulkan dampak yang cukup serius bagi sebagian
orang seperti manula, bayi dan balita, wanita hamil dan penderita
alergi jenis makanan tertentu. Sehingga mencuci dengan air bersih adalah
suatu keharusan sebagai salah satu upaya memperkecil peluang
terpapar penyakit akibat dampak bakteri pathogen tersebut serta residu
kimia yang mungkin masih melekat pada buah atau sayuran.
Mengingat hal tersebut sangat penting untuk memperhatikan aspek higienis
pada semua jenis makanan yang anda persiapkan di rumah. Beberapa tips
berikut dapat anda terapkan:
- Selalu cuci tangan anda sebelum dan sesudah mempersiapkan makanan baik itu buah atau sayuran segar. Hal yang sama juga perlu anda terapkan setelah menangani daging mentah serta sebelum menyiapkan makanan yang sudah matang untuk dihidangkan.
- Hindari kontaminasi silang (cross contamination) antara makanan yang sudah matang, buah-buahan atau sayuran dengan bahan mentah,daging(daging merah maupun unggas) atau ikan mentah. Pisahkan peralatan masak yang digunakan untuk menangani bahan mentah dengan makanan yang sudah masak. Gunakan piring, pisau, talenan yang berbeda untuk makanan yang sudah masak.
- Untuk bebarapa jenis buah tertentu seperti melon, semangka, sebaiknya belilah buah tersebut dalam keadaan utuh atau tidak dalam bentuk yang sudah terpotong. Jika tidak memungkinkan anda boleh memilih buah apabila potongan buah terbungkus rapat dan disimpan dalam lemari es. Namun membeli buah tersebut dalam keadaan utuh tetap merupakan pilihan terbaik.
- Untuk sayuran berkecambah misalnya seperti tauge sebaiknya dikonsumsi habis pada hari yang sama saat anda membelinya. Bila tidak habis, simpan dalam lemari es, namun sebaiknya jangan disimpan terlalu lama, serta mencuci bahan tersebut terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
Upaya Mengurangi Residu Kimia
Meskipun ada batas minimum residu kimia berapapun kecil dosisnya pada
buah/sayur, apabila dikonsumsi dalam jangka panjang tetap saja residu
kmia tersebut dapat terakumulasi dalam tubuh yang pada akhirnya akan
berdampak pada kesehatan, salah satu diantaranya dapat memicu penyakit
kanker.
Bagaimanapun juga, mengurangi konsumsi buah dan sayuran tentunya bukan
hal yang bijak, mengingat buah dan sayur adalah sumber vitamin, mineral
dan serat yang diperlukan oleh tubuh kita. Pilihan yang cukup bijak
adalah tetap mengkonsumsi buah dan sayur dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan vitamin dan serat tubuh kita tentunya dengan
melakukan beberapa hal diantaranya mencuci buah dan sayur dengan air
sampai benar-benar bersih serta mengupas kulitnya untuk mengurangi
seminim mungkin, residu kimia terkonsumsi oleh kita.
No comments:
Post a Comment