Sunday 9 November 2014

RISKI AMALIANA - SIKLUS KEHIDUPAN WANITA


NAMA : RISKI AMALIANA
DIV KEBIDANAN

Siklus kehidupan wanita

Dimulai dengan masa pubertas, ovulasi dan kemudian menopause, perempuan mengalami banyak perubahan sepanjang hidup.
1.  Sebelum Lahir
Jenis kelamin bayi ditentukan oleh dua jenis kromososm. Pada sel normal laki-laki terdapat kromosom X dan Y. Sedangkan perempuan normal mempunyai 2 kromososm X.
               Pada dasarnya, jaringan embrio yang kemudian akan menjadi testes pada laki-laki dan ovarium pada perempuan, tidak bisa dibedakan. Sekitar 6-8 minggu masa kehamilan, kehadiran kromosom Y akan menyebabkan jaringan ini berkembang menjadi testes. Jika tidak ada kromososm Y, maka akan berkembang menjadi ovarium.
               Sama seperti hormon yang dilepaskan oleh testes dan ovarium, yang akan membedakan apakah kita tumbuh menjadi anak laki-laki atau perempuan, hormon juga mempengaruhi perkembangan otak dan perilaku.
Sebagian besar otak laki-laki dan otak perempuan sama. Tetapi di beberapa daerah seperti hypothalamus dan amygdala, yang mengontrol fungsi seksual, terjadi perbedaan. Di jaringan-jaringan ini ada reseptor-reseptor atau unit penerima yang memungkinkan sel-sel merespon androgen, atau hormon sel laki-laki.
               Situasi hormon pada saat-saat awal mempengaruhi perilaku secara permanen. Perempuan yang terekspose kadar androgen tinggi di dalam rahim mempunyai kecenderungan lebih menyukai mainan seperti mobil-mobilan dan kurang tertarik pada boneka, juga akan lebih suka bermain dengan anak laki-laki dan lebih memilih tipe permainan laki-laki yang keras dan menantang.

2. Masa pubertas dan setelahnya
               Secara alamiah, seperti organisme hidup lain, tujuan dasar tubuh manusia adalah mencapai kematangan dan bereproduksi sebelum sel tubuh mati, untuk melanjutkan kelangsungan hidup spesies.
               Perempuan terlahir dengan sel telur yang mereka miliki, sel telur ini, pada faktanya akan berkurang sepanjang hidup sampai mencapai menopause. Perlu waktu 12 tahun bagi perempuan untuk mencapai masa pubertas dan mecapai masa kesuburan.

Tidak jelas, mengapa perlu waktu selama ini. Walaupun mungkin ada kemungkinan pengaruh berat, menstruasi terjadi saat berat badan sekitar 47 kg, serta tergantung juga pada sistem hormon yang bekerja secara benar, termasuk pertumbuhan hormon.
               Pubertas menimbulkan perubahan yang besar, dipengaruhi oleh peningkatan kadar hormon termasuk estrogen, progesteron dan androgen.
Selama masa pubertas, para gadis mengalami perubahan yang nyata, seperti pembesaran payudara, perubahan bentuk serta pola rambut. Ritme hormon kompleks dari siklus ovulasi, termasuk otak, kelenjar, ovarium dan organ lain, juga dimulai.
               Setiap bulan, hormon-hormon tubuh mengkoordinir produksi sebuah telur dengan lapisan uterine tebal dan mucus servikal. Jika telur dibuahi, akan terjadi perubahan-perubahan hormon yang mendukung kehamilan yang terjadi.
Secara umum, perempuan di usia ini  dipertimbangkan belum matang secara mental untuk menjadi ibu, tetapi tubuh mereka sudah siap mempunyai anak dan secara umum akan terus begitu sampai mencapai saat menopause diantara umur 45-55.
Setelah melahirkan, menurunnya kadar hormon akan mengisyaratkan otak untuk memulai siklus ovulasi lagi. Tetapi jika ibu sedang menyusui, proses ini akan ditunda dan tidak akan ada menstruasi selama beberapa bulan.

3. Mengapa semua berhenti?
               Mengapa perempuan mengalami menopause saat mereka masih menjalani separuh dari masa hidupnya, penyebabnya belum diketahui. Mungkin, ribuan tahun yang lalu, angka harapan hidup normal perempuan adalah 50 tahun.
            Produksi estrogen oleh ovarium menurun saat perempuan mengalami menopause. Kondisi ini memicu otak untuk melepaskan hormon-hormon yang lain, LH dan FSH, untuk membuat ovarium bekerja lebih keras.
Jumlah dan kualitas telur yang dilepaskan menurun, serta berkurangnya estrogen membuat vagina jadi kering dan tipis, kesuburan juga menurun.
               Perubahan hormon ini menimbulkan gejala-gejala seperti cahaya panas, berkeringat, rasa sakit pada otot dan tulang, menjadi lebih sensitif serta menurunnya konsentrasi.
Setiap orang mungkin mengalami gejala yang berbeda-beda, tetapi hasil akhirnya semua sama, organ reproduksi tidak berfungsi  dan selanjutnya seluruh tubuh akan mengalami perubahan.

No comments:

Post a Comment