NAMA : RISKI AMALIANA
DIV KEBIDANAN
PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN OBSTETRI
Diseluruh dunia, satu wanita
meninggal setiap menit akibat komplikasi kehamilan. Di Negara Berkembang,
kematian maternal memang jarang terjadi, namun diperkirakan sekitar 2/3
pelayanan maternal diberikan dengan layanan substandard dalam arti bahwa
sebagian besar kasus kegawatdaruratan obstetrik merupakan kasus yang jarang
terjadi sehingga ketrampilan staf junior dalam mengatasi masalah komplikasi
kehamilan sangat kurang dan kasus kegawat daruratan tersebut tidak memperoleh
penanganan yang baik.
Yang
termasuk kegawatdaruratan obstetrik :
Ø Perdarahan
obstetrik
Ø Eklampsia
Ø Emboli
paru
Ø Emboli
air ketuban
Ø Prolapsus
talipusat
Ø Retensio
plasenta
Ø Distosia
bahu
Ø Inversio
Uteri
Ø Ruptura
Uteri
1.PRINSIP
DASAR
Ø Kegawatdaruratan
merupakan bagian dari hak asasi manusia
Ø Antisipasi dan kesiapsiagaan adalah hal
yang amat penting
2.
PENILAIAN AWAL
Ø JALAN NAFAS
Tanda bahaya :
- Perhatikan sianosis,
gagal nafas
- Periksa kulit :
pucatParu : suara nafas, ronchi
Masalah :Anemia berat, gagal jantung,
pneumonia, asma
Ø SIRKULASI ( TANDA SYOK/ RENJATAN )
Tanda bahaya : Periksa
- Kulit : dingin dan
basah, turgor
- Nadi : cepat ( > 110 ) dan
lemah
- Tensi : rendah ( sistolik
< 90 mmHg )
Masalah : syok
Ø PERDARAHAN PERVAGINA( KEHAMILAN MUDA ATAU
LANJUT ATAUSETELAH PERSALINAN )
Tanda bahaya :
Tanyakan : hamil, usia gestasi, post partum,plasenta sudah lahir
Periksa :
- Vulva : jumlah darah, sisa plasenta, luka jalanlahir
- Uterus : atonia
- Kandung kemih : penuh
Ø JANGAN PERIKSA DALAM ( Bila kemungkinan plasenta previa )
Masalah : Abortus, Kehamilan ektopik terganggu, molahidatidosa, solusio plasenta,
ruptura uteri, plasentaprevia, robekan jalan lahir : servik, vaginaatonia
uteri, sisa plasenta, inversio uteri.
3.PENILAIAN KLINIK LENGKAP
Pemeriksaan
klinik lengkap secara sistematis meliputi sebagai berikut :
Ø Anamnesis :
diajukan pertanyaan kepada pasien atau keluarganya beberapa hal berikut dan
jawabannya dicatat dalam data medik.
a. Masalah/keluahan utama yang
menjadi alasan pasien datang ke klinik
b. Riwayat penyakit/masalah
tersebut
c. Tanggal hari pertama haid yang
terakhir dan riwayat haid
d. Riwayat kehamilan sekarang
e. Riwayat kehamilan, persalinan
dan nifas yang lalu termasuk kondisi anaknya
f. Riwayat penyakit yang pernah
diderita dan penyakit dalam keluarga
g. Riwayat alergi terhadap obat
Ø Pemariksaan
fisik umum :
a. pemeriksaan keadaan umum dan
kesadaran penderita
b. penilaian tanda vital (TD,
nadi, suhu, pernapasan)
c. Pemeriksaan tubuh secara
sistematis
d. pemeriksaan kepala dan leher
e. Pemeriksaan dada
f. Pemeriksaan perut (tanda
abdomen akut, cairan bebas dalam rongga perut)
g. Pemeriksaan anggota gerak
(edema tungkai bawah dan kaki)
Ø Pemeriksaan
obstetri :
a. Pemeriksaan vulva dan perineum
b. Pemeriksaan vagina
c. Pemeriksaan serviks
d. Pemeriksaan rahim (besarnya, kelainan bentuk,
tumor dan sebagainya)
e. Pemeriksaan adneksa
f. Pemeriksaan his (frekuensi, lama, kekuatan,
relaksasi, simetri dan dominasi fundus)
g. Pemeriksaan janin
1) Didalam atau diluar rahim
2) Jumlah janin
3) Letak janin
4) Presentasi janin dan turunnya
presentasi seberapa jauh
5) Posisi janin, moulage, dan
kaput suksedaneum
6) Bagian kecil janin disamping presentasi
(tangan, tali pusat dan lain-lain)
7) Anomali kongenital pada janin
8) taksiran berat janin
9) janin mati atau hidup, gawat
janin atau tidak
Ø Pemeriksaan
Panggul
a. Penilaian pintu atas panggul
1)
Promontorium teraba atau tidak
2)
Ukuran konjungata diagonalis dan konjungata vera
3)
Penilaian linea innominata
b. Penilaian ruang tengah panggul
1)
Penilaian tulang sakrum
2)
Penilaian dinding samping
3) Penilaian spina askiadika
(runcing atau tumpul)
4)
Ukuran jarak antar spina iskiadika
c. Penilaian pintu bawah panggul
1)
Arkus pubis
2) Penilaian tulang koksigis (ke
depan atau tidak)
d. Penilaian adanya tumor jalan lahir yang
menghalangi persalinan pervaginam
e. Penilaian panggul patologik
f. Penilaian ambang feto-pelvik
4.PRINSIP UMUM PENANGANAN SYOK PERDARAHAN
Ø Esensial
Diagnosis
- Riwayat perdarahan akut atau excessive diuresis
-hipotensi,
takikardia,tachipnea,oligouria, peruubahan status
-Penurunan hematokrit yang tepat
-
Sebagian besar untuk kasus obstetri penyebabnya perdarahan
Ø Penanganan
awal(umum):
-
Mintalah bantuan
-Pemeriksaan
secara cepat keadaan umum dan pastikan jalan nafas bebas
-Pantau
tanda vital (N, T, RR, Temp)
-Baringkan
dalam posisi miring → mencegah aspirasi dan membuka jalan nafas
-Jaga
agar tetap hangat
5.Penanganan
kasus perdarahan dalam obstetri
Ø Dalam kehamilan
Penanganannya
berupa :
- Persalinan per vaginam.
- Persalinan per abdominal.
Penderita
disiapkan untuk pemeriksaan dalam di atas meja operasi (double set up) yakni
dalam keadaan siap operasi. Bila pada pemeriksaan dalam didapatkan :
1. Plasenta previa marginalis
2. Plasenta previa letak rendah
3. Plasenta lateralis atau marginalis dimana
janin mati dan serviks sudah matang,
kepala sudah masuk pintu atas panggul dan
tidak ada perdarahan atau hanya
sedikit perdarahan maka lakukan amniotomi yang
diikuti dengan drips oksitosin
pada partus per vaginam bila gagal drips
(sesuai dengan protap terminasi
kehamilan). Bila terjadi perdarahan banyak,
lakukan seksio sesar.
Indikasi
melakukan seksio sesar :
- Plasenta previa totalis
- Perdarahan banyak tanpa henti.
- Presentase abnormal.
- Panggul sempit.
- Keadaan serviks tidak menguntungkan (beelum
matang).
- Gawat janin
Ø
Dalam
persalinan
Cara yang terbaik untuk mencegah terjadinya
perdarahan post partum adalah memimpin kala II dan kala III persalinan secara
lega artis. Apabila persalinan diawasi oleh seorang dokter spesialis obstetrik
dan ginekologi ada yang menganjurkan untuk memberikan suntikan ergometrin
secara IV setelah anak lahir, dengan tujuan untuk mengurangi jumlah perdarahan
yang terjadi.
—Penanganan
umum pada perdarahan post partum :10
Ketahui
dengan pasti kondisi pasien sejak awal (saat masuk)
Pimpin
persalinan dengan mengacu pada persalinan bersih dan aman (termasuk upaya
pencegahan perdarahan pasca persalinan)
Lakukan
observasi melekat pada 2 jam pertama pasca persalinan (di ruang persalinan) dan
lanjutkan pemantauan terjadwal hingga 4 jam berikutnya (di ruang rawat gabung).
Selalu
siapkan keperluan tindakan gawat darurat
Segera
lakukan penlilaian klinik dan upaya pertolongan apabila dihadapkan dengan
masalah dan komplikasi
Atasi
syok
Pastikan
kontraksi berlangsung baik (keluarkan bekuan darah, lakukam pijatan uterus,
berikan uterotonika 10 IU IM dilanjutkan infus 20 IU dalam 500cc NS/RL dengan
40 tetesan permenit.
Pastikan
plasenta telah lahir dan lengkap, eksplorasi kemungkinan robekan jalan lahir.
Bila
perdarahan terus berlangsung, lakukan uji beku darah.
Pasang
kateter tetap dan lakukan pemantauan input-output cairan
Cari
penyebab perdarahan dan lakukan penangan spesifik.
Ø
Dalam
masa nifas
Penanganan
dilakukan tergantung penyebab dan banyaknya perdarahan. Perdarahan pada 24 jam
pertama persalinan umumnya disebabkan oleh robekan/trauma jalan lahir, adanya
sisa plasenta ataupun atoni uteri. Apabila penyebabnya adalah atoni uteri,
penanganannya disesuaikan dengan derajat keparahannya. Jika perdarahan tidak
banyak, dokter akan memberikan uterotonika (obat perangsang kontraksi rahim),
mengurut rahim, dan memasang gurita. Bila perdarahan belum berhenti dan
bertambah banyak, selanjutnya diberikan infus dan tranfusi darah, lalu dokter
akan melakukan beberapa teknik (manufer). Dan bila belum tertolong juga maka
usaha terakhir adalah menghilangkan sumber perdarahan dengan dua cara yaitu mengikat pembuluh darah atau mengangkat
rahim (histerektomi).
No comments:
Post a Comment