Sunday, 9 November 2014

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hyperemesis gravidarum

Oleh : Siska Septyarina

1.1      Menurut Runiari (2010), banyak faktor yang berhubungan dengan kejadian hyperemesis gravidarum seperti umur ibu, paritas, pekerjaan, umur kehamilan, status gizi, dan psikologis ibu.
a.       Umur ibu
Umur < 20 tahun secara psikologis emosinya belum labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan  kurangnya  perhatian   terhadap   pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilanya sehingga dapat menimbulkan hypermesis gravidarum.
b.      Paritas
Hypermesis garvidarum cenderung terjadi pada ibu hamil primipara. Hal ini disebabkan belum adanya persiapan fisik dalam menghadapi kehamilan serta pengalaman dalam masa kehamilan sehingga menimbulkan rasa takut semasa kehamilan.
c.       Pekerjaan
Takut kehilangan pekerjaan, tekanan pekerjaan, serta beban kerja yang berat dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat terjadinya  hyperemesis gravidarum.
d.      Umur kehamilan
Pada umumnya hyperemesisgravidarum mulai terjadi pada minggu keempat sampai kesepuluh kehamilan dan selanjutnya akan membaik pada usia kehamilan 20 minggu. Namun pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai pada kehamilan tahap berikutnya.
e.       Status gizi
Kejadian hyperemesis gravidarum dapat meningkat pada wanita yang mengalami pembatasan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi (contohnya wanita yang menjalankan puasa).  pembatasan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi dapat menimbulkan efek samping terhadap volume cairan amnion sehingga perlu dipertimbangkan pelaksanaan puasa pada wanita hamil.
f.       Psikologis ibu

Kehamilan yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan dapat menyebabkan terjadinya perasaan berduka serta konflik. Hal tersebut dapat menjadi faktor psikologis penyebab ternjadinya Hyperemesis gravidarum.

No comments:

Post a Comment