Sunday, 9 November 2014

Vasektomi



Oleh: Nuryani
Vasektomi adalah salah satu metode pengendali kelahiran atau KB khusus pria dimana saluran sperma (vas deferens) yang berfungsi membawa sperma dari skrotum ke testis dipotong sehingga tidak ada sperma yang keluar bersama air mani ketika ejakulasi. Dari pengertian vasektomi di atas diketahui bahwa setelah divasektomi, sperma tidak bisa lagi bergerak keluar dari testis sehingga tidak memungkinkan terjadinya pembuahan.  Seorang pria yang memutuskan melakukan vasektomi harus meyakinkan dirinya terlebih dahulu sebab hal ini bersifat permanen.
Kelebihan dari kontrasepsi vasektomi:
1.      Vasektomi 100% efektif mencegah kehamilan
2.      Vasektomi adalah salah satu jenis operasi ringan dengan tingkat risiko terjadi komplikasi sangat rendah

3.      Biaya melakukan vasektomi lebih murah daripada biaya sterilisasi pada wanita (tubektomi)
4.      Anda tidak lagi membutuhkan kondom atau istri anda tidak perlu ikut kontrasepsi setelah anda melakukan vasektomi.
Pada umumnya tidak ada risiko serius setelah melakukan vasektomi. Air mani pasien akan diuji pada bulan-bulan pertama setelah operasi untuk memastikan tidak lagi mengandung sperma. Seperti halnya prosedur bedah lainnya, kemungkinan terjadi infeksi, bengkak, atau sakit berkepanjangan dapat saja terjadi. Sangat jarang, vas deferens dapat tumbuh kembali. Jika ini terjadi, sperma dapat bercampur dengan air mani dan keluar bersama melalui ejakulasi. Hal ini akan memungkinkan pasien dapat membuat seorang wanita hamil.
MekanismeVasektomi Selama proses operasi, vas deferens pada masing-masing testis dijepit atau dipotong. Hal ini untuk mencegah sperma bercampur dengan air mani saat akan ejakulasi. Meskipun wanita sedang subur, sel telurnya tidak bisa dibuahi jika tidak ada sperma dalam air mani. Biasanya dibutuhkan waktu berbulan-bulan setelah vasektomi agar semua sisa sperma terserap tubuh. Sampai saat itu terjadi, anda masih harus menggunakan alat kontrasepsi lain saat berhubungan intim, sampai hasil tes semen menunjukkan indikasi jumlah sperma nol dalam air mani.
Setelah operasi, pasien dilarang berlari atau melompat dan gunakan celana dalam untuk menyangga skrotum. Pasien juga dilarang berhubungan seks sebab sisa sperma masih ada dan kemungkinan membuahi masih besar. Satu-satunya risiko terbesar melakukan vasektomi adalah pasien mengubah pikiran dan ingin memiliki anak lagi. Meskipun prosesnya bisa dibalikkan tetapi tidak ada jaminan vas deferens akan bekerja seperti semula lagi. Pembalikan proses vasektomi membutuhkan operasi yang rumit, lebih mahal dan tidak efektif pada semua orang. Jadi sebelum anda memutuskan melakukan fasektomi, yakinkan dan pikirkan masak-masak terlebih dahulu.
Beberapa kemungkinan terjadi beberapa efek setelah operasi yaitu:
  • Perdarahan atau pembekuan darah dalam skrotum
  • Darah dalam air mani
  • Memar pada skrotum
  • Infeksi pasca operasi
  • Merasa tidak nyaman
  • Pembengkakan
Untuk mencegah terjadinya pembengkakan, sktorum sebaiknya di kompres dengan air es 24 jam setelah operasi, selain tetap menggunakan celana berpenyangga. Dokter juga perlu memastikan tidak ada infeksi yang terjadi akibat adanya bakteri yang masuk. Jika pembengkakan diikuti dengan skrotum menjadi merah meradang berarti sudah terjadi infeksi. Tidak ada yang berubah dalam urusan seks setelah operasi vasektomi. Jumlah cairan yang diejakulasikan hanya berkurang sedikit dan sama sekali tidak mengurangi kenikmatan yang muncul saat orgasme. Cairan air mani juga sama, baik itu kekentalan maupun aromanya. Yang tidak ada adalah spermanya.
Setelah vasektomi, testis akan terus memproduksi sperma tetapi sperma tersebut tidak dikeluarkan saat ejakulasi, melainkan akan diserap kembali oleh tubuh. Hal ini sesunguhnya lazim terjadi pada pria-pria yang belum menikah atau tidak melakukan aktifitas seks, sperma yang mereka hasilkan akan diserap kembali oleh tubuh.

No comments:

Post a Comment