Saturday, 8 November 2014

Menoragia



Menoragia
Oleh, Liana Putri Medirisa

A.     Pengertian Menoragia
Menoragia adalah pendarahan dengan jumlah darah banyak, berlangsung selama 5−7 hari, dan melakukan pergantian pembalut sebanyak 5−6 kali per hari yang setiap pembalutnya basah seluruhnya, kehilangan darah lebih dari 80 ml selama periode menstruasi. Studi populasi menunjukkan bahwa kehilangan darah menstruasi yang normal adalah 30-40 ml, dan lama menstruasi antara 3-5 hari. Menstruasi yang berlangsung berkepanjangan dengan jumlah darah yang terlalu banyak untuk dikeluarkan setiap harinya dapat menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak darah sehingga memicu terjadinya anemia (Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta : EGC)
B.     Penyebab Menoragia
1.    Abortus - secara spontan atau disengaja (abortus provokatus)
2.  Kehamilan ektopik– umumnya berupa metroragia akibat lepasnya implantasi hasil konsepsi di daerah tuba yang menyebabkan perdarahan pada selaput lendir (endometrium) rahim
3.  Gangguan hormonal – menurunnya fungsi kelenjar gondok (hipotiroid - kadar tiroksin rendah) .
4.    Endometriosis – sel-sel endometrium mengadakan migrasi keluar rongga rahim antara lain kedalam ovarium atau kedinding Rahim
5.  Infeksi – antara lain klamidia atau penyakit radang panggul (pid – pelvic inflamatory disease).
6. Medikamentosa–penggunaan zat anti pembekuan darah dapat mengganggu proses pembekuan darah.
7.    Alat kontrasepsi dalam Rahim – akdr (iud) – alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rongga rahim dan dapat bersifat sebagai benda asing sehingga memicu terjadinya perdarahan per vaginam yang tidak normal.
8.    Kontrasepsi hormonal – pil kontrasepsi kombinasi atau injeksi depoprovera.
9.    Mioma uteri- tumor yang berasal dari otot rahim (miometrium), tempat tumbuhnya mioma dapat dilihat pada gambar diatas.
10.    Polip – tonjolan kecil bertangkai yang tumbuh dari endometrium dan seringkali disebabkan oleh mioma uteri (pedunculated submucous myoma ).
11.    Keganasan – sebagian besar kasus adalah keganasan yang berasal dari endometrium dan sejumlah kecil berasal dari myometrium
C.     Manifestasi Klinis
Penderita menoragia dapat mengalami beberapa gejala seperti:
1.    Pasien perlu mengganti pembalut hampir setiap jam selama beberapa hari berturut-turut
2.    Perlunya mengganti pembalut di malam hari atau pembalut ganda di malam hari
3.    Menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari
4.    Darah menstruasi dapat berupa gumpalan-gumpalan darah
5.    Terdapat tanda-tanda anemia, seperti napas lebih pendek, mudah lelah, pucat, kurang konsentrasi, dll.
D.     Pengobatan Menorargia
Jika menoragia diikuti oleh adanya anemia, maka zat besi perlu diberikan untuk menormalkan jumlah hemoglobin darah. Terapi zat besi perlu diberikan untuk periode waktu tertentu untuk menggantikan cadangan zat besi dalam tubuh.
Selain itu, menorrhagia juga dapat diterapi dengan pemberian hormon dari luar, terutama untuk menorrhagia yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal. Terapi hormonal yang diberikan biasanya berupa obat pill kontrasepsi yang hanya mengandung progesteron.
Menorrhagia yang terjadi akibat adanya mioma dapat diterapi dengan melakukan terapi hormonal atau dengan pengangkatan mioma dalam rahim baik dengan kuretase ataupun dengan tindakan operasi

No comments:

Post a Comment