Hepatitis merupakan
penyakit yang menyerang liver (hati). Penyakit ini dapat menimbulkan kanker
hati atau sirosis yang berakhirdengan
kematian. Penularan hepatitis B antara lain adalah melalui transfusi darah,
hubungan seksual, penularan ibu kepada bayinya dan melalui fecal oral atau alat
dan organ pencernaan termasuk feses.
Untuk memberikan
perlindungan dari penyakit hepatitis B dapat dilakukan dengan memberikan
imunisasi. Bermacam-macam
imunisasi yang berguna untuk mencegah
penyakit-penyakit yang berbahaya saat ini. Imunisasi diberikan kepada mereka
yang rentan terhadap resiko penularan hepatitis B, terutama dapat diberikan
imunisasi hepatitis B pada bayi. Imunisasi Hepatitis B diberikan selama 3 kali
pada bayi. Imunisasi hepatitis B pada bayi dilakukan pertama kali segera
setelah bayi lahir, dilanjutkan dengan saat bayi usia 1 bulan dan kemudian
diulang lagi pada saat usia bayi 6 bulan. Imunisasi hepatitis B yang ketiga
berfungsi untuk menentukan atau memberikan respon terbentuknya antibody yang spesifik hepatitis B. Jarak yang
semakin panjang antara imunisasi kedua dengan imunisasi ketiga menghasilkan
anti body
yang relatif lebih banyak jumlahnya. Jarak pemberian imunisasi kedua dengan
ketiga adalah minimal 2 bulan.
Pemberian imunisasi
hepatitis B pada bayi sebaiknya diberikan
tepat waktu dan tidak terlambat, karena keterlambatan pemberian vaksin dapat
menurunkan efektivitas vaksin hingga 10 %. Pada umumnya pemberian vaksin ini
tidak menimbulkan efek samping. Namun bagi beberapa bayi yang cukup sensitif
terhadap serum atau protein asing, maka dapat timbul ruam ringan di sekitar
lokasi yang disuntik. Demam ringan juga dapat terjadi namun jarang dilaporkan.
No comments:
Post a Comment