Monday, 29 September 2014

SOLUSIO PLASENTA

Oleh : Arista Wisnu Riswati ( Afryansyahfm@gmail.com )




SOLSIO PLASENTA
A.      Pengertian
Solusio plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta yang normal implantasinya antara minggu 22 dan lahirnya anak. ( Buku Obstetri Patologi, Universitas Pajajaran Bandung).Solusio palsenta atau yang disebut placental abruption adalah pelepasan premature dari plasenta letak normal yang terjadi setelah usia kehamilan 22 minggu ( Buku Ajar Kebidanan Myles), yang dapat menyebabkan perdarahan eksternal (revaled hemorrhage).

B.      Tanda dan Gejala
Perdarahan yang disertai nyeri, juga diluar his. Warna darah kehitaman dan cair, tetapi mungkin ada bekuan jika solusio relative baru. Jika ostium terbuka, terjadi perdarahan berwarna merah segar.
ü Anemi dan syok: beratnya anemi dan syok sering tidak sesuai dengan banyaknya darah yang keluar.
ü Hipertensi essensial atau pre-eklamsi, karena desakan darah tinggi maka pembuluh darah mudah pecah, kemudian terjadi hematoma retensio plasenta yang dapat menyebabkan plasenta terlepas.
ü Rahim keras seperti papan dan nyeri dipegang karena isi rahim bertambah dengan darah yang berkumpul di belakang plasenta hingga rahim teregang (uterus en bois).
ü Palpasi sukar karena rahim keras
ü Fundus uteri makin lama makin naik
ü Bunyi jantung janin biasanya tidak ada
ü Palpasi toucher teraba ketuban teregang terus menerus (karena isi rahim bertambah)
C.     Patofisiologi
Solsio plasenta terjadi sejak perdarahan kedalam desisua basalis dan bentuknya hematom subkhoroik yang berasal dari pembuluh darah miometrium atau plasenta dari dinding uterus. Ruptur pembuluh arteri spiralis disidua menyebabkan hematoma retroplacenta yang akan memutuskan lebih banyak pembuluh darah, hingga pelepasan placenta makin luas dan mencapai tepi plasenta, karena uterus tetap berdistensi dengan adanya janin, uterus tidak mampu berkontraksi optimal untuk menekan pembuluh darah tersebut selanjutnya darah yang mengalir keluar dapat melepaskan selaput ketuban (Mansjoer, 2001).
Pengobatan Umum Pemberian darah yang cukup Pemberian antibiotica Pada shock yang berat diberi kortikasteroid dalam dosis tinggi Khusus Teraphy hypoibrinogenemi Subtitusi dengan human fibrinogen 10 gram atau darah segar Menghentikan fibrinolyse dengan trasylol (proteinase inhibitor) 200.000 s IV selanjutnya kalau perlu 100.000 s/jam dalam infus Untuk merangsang diurese.Deurese yang baik lebih dari 30-40 cc/jam Obstetris Pimpinan persalinan pada solusio placenta bertujuan untuk mempercepat persalinan diharapkan dapat terjadi dalam 3-6 jam.

No comments:

Post a Comment