Thursday, 25 September 2014

Kehamilan Dengan Hipertensi

KEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI


Oleh: Rizka Damayanti

Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang dialami ibu hamil akan sangat membahayakan baik kehamilan itu sendiri maupun bagi ibu. hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika darah yang dipompakan oleh jantung mengalami peningkatan tekanan, hingga hal ini dapat membuat adanaya tekanan dan merusak dinding arteri di pembuluh darah. Seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darahnya di atas 140/90 mmHG (berarti 140 mmHg tekanan sistolik dan 90 mmHg tekanan diastolik). Hipertensi pada kehamilan banyak terjadi pada usia ibu hamil di bawah 20 tahun atau di atas 40, kehamilan dengan bayi kembar, atau terjadi pada ibu hamil dengan kehamilan pertama.
Pre-eklampsia ialah penyakit yg timbul dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan proteinuria yg timbul karena kehamilan, biasanya istilah lainnya disebut juga keracunan kehamilan. Pre-eklampsia terjadinya kenaikan tekanan sistolik sebesar 30 mm Hg atau mencapai 140 mm Hg dan kenaikan tekanan diastolik sebesar 15 mm Hg atau mecapai 90 mm. Dan biasanya akan mengalami odem/bengkak yang terjadi terjadinya penimbunan cairan berlebihan dalam tubuh, biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Kenaikan berat badan sebesar 1 kg dalam seminggu beberapa kali bisa menjadi tanda pre-eklampsia. Dan, terdapat kandungan  protein dalam air kencing
Apabila pre-eklamsia tidak tetangani dengan baik, akan dapat menimbulkan bahaya bagi ibu juga janin yang sedang dikandung karena ibu dapat mengalami kejang. Menurut dr Mochamad Anwar, hipertensi yang tidak diobati dapat memberikan efek buruk pada ibu maupun janin. Efek kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah wanita hamil akan merusak sistem vascularasi darah,sehingga mengganggu pertukaran oksigen dan nutrisi melalui plasenta dari ibu ke janin.

Hindari minuman yang beralkohol, tidak merokok, hindari stress, pola makan yang sehat (konsumsi protein tinggi dan kurangi garam berlebih) dan berolahraga. Lakukan kontrol rutin terhadap kehamilan ibu dan ikuti petunjuk yang disarankan oleh dokter.

No comments:

Post a Comment