KETUBAN PECAH DINI
Oleh : Linda Puspita Jati

A. Definisi
Ketuban pecah
dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda – tanda mulainya persalinan
dan di tunggu satu jam belum terjadi inpartu. Sebagian besar ketuban pecah dini
terjadi pada usia kehamilan aterm dari 37 minggu sedangkan kurang dari 36
minggu tetapi tidak terlalu banyak (Ida Bagus, 2009).
Ketuban pecah
dini adalah ketuban yang pecah sebelum adanya tanda – tanda persalinan (Ida
Bagus, 2007).
Ketuban pecah
dini adalah ketuban yang pecah sebelum adanya tanda – tanda persalinan dan
setelah ditunggu selama 1 jam belum juga ada tanda – tanda inpartu. Early
rupture of membrane adalah ketuban yang pecah pada saat fase laten. Hal ini
bisa membahayakan karena bisa terjadi infeksi asenden intra uterine (Geri
Morgan, 2009).
Jadi ketuban
pecah dini adalah ketuban yang pecah sebelum adanya tanda tanda –
tandainpartu.Ketuban pecah dini biasanya terjadi pada kehamilan aterm dari 37
minggu dan kurang dari 36 minggu.
B. Etiologi
Menurut Mansjoer, 2001 etiologi
ketuban pecah dini belum diketahui secara pasti tetapi faktor predisposisi
ketuban pacah dini yaitu: Infeksi genetalia, Serviks inkomplet, Gemeli, Hidramion,
Kehamilan preterm, Disproporsi sefalopelvik
C. Tanda
dan gejala
Tanda dan gejala ketuban pecah dini
menurut Saifuddin, 2007 yaitu :
Tanda yang terjadi adalah keluarnya
cairan ketuban merembes melalui vagina. Aroma air ketuban berbau manis
dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau
menetes, dengan ciri pucat dan bergaris warna darah. Cairan ini tidak akan
berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai kelahiran. Tetapi bila Anda
duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah terletak di bawah biasanya
“mengganjal” atau “menyumbat” kebocoran untuk sementara. Demam, bercak vagina
yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin bertambah cepat merupakan
tanda-tanda infeksi yang terjadi.
D. Pemeriksaan
diagnostik
1. Ultrasonografi
Ultrasonografi dapat mengindentifikasikan kehamilan ganda,
anormaly janin atau melokalisasi kantong cairan amnion pada amniosintesis.
2. Amniosintesis
Cairan amnion dapat dikirim ke laboratorium untuk evaluasi
kematangan paru janin.
3. Pemantauan janin
Membantu dalam mengevaluasi janin
4. Protein C-reaktif
Peningkatan protein C-reaktif serum menunjukkan peringatan
korioamnionitis
E. Pengaruh
Ketuban Pecah Dini
Menurut Sarwono Prawiroharjo, 2001
1. Pengaruh
terhadap janin
2. Terhadap
ibu
No comments:
Post a Comment