Thursday 16 October 2014

KETUBAN PECAH DINI



KETUBAN PECAH DINI

Oleh : Linda Puspita Jati

  
A.    Definisi
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda – tanda mulainya persalinan dan di tunggu satu jam belum terjadi inpartu. Sebagian besar ketuban pecah dini terjadi pada usia kehamilan aterm dari 37 minggu sedangkan kurang dari 36 minggu tetapi tidak terlalu banyak (Ida Bagus, 2009).
Ketuban pecah dini adalah ketuban yang pecah sebelum adanya tanda – tanda persalinan (Ida Bagus, 2007).
Ketuban pecah dini adalah ketuban yang pecah sebelum adanya tanda – tanda persalinan dan setelah ditunggu selama 1 jam belum juga ada tanda – tanda inpartu. Early rupture of membrane adalah ketuban yang pecah pada saat fase laten. Hal ini bisa membahayakan karena bisa terjadi infeksi asenden intra uterine (Geri Morgan, 2009).
Jadi ketuban pecah dini adalah ketuban yang pecah sebelum adanya tanda tanda – tandainpartu.Ketuban pecah dini biasanya terjadi pada kehamilan aterm dari 37 minggu dan kurang dari 36 minggu.
B.     Etiologi
Menurut Mansjoer, 2001 etiologi ketuban pecah dini belum diketahui secara pasti tetapi faktor predisposisi ketuban pacah dini yaitu: Infeksi genetalia, Serviks inkomplet, Gemeli, Hidramion, Kehamilan preterm, Disproporsi sefalopelvik
C.     Tanda dan gejala
Tanda dan gejala ketuban pecah dini menurut Saifuddin, 2007 yaitu :
Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina.  Aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan bergaris warna darah. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai kelahiran. Tetapi bila Anda duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah terletak di bawah biasanya “mengganjal” atau “menyumbat” kebocoran untuk sementara. Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin bertambah cepat merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi.
D.    Pemeriksaan diagnostik
1.      Ultrasonografi
Ultrasonografi dapat mengindentifikasikan kehamilan ganda, anormaly janin atau melokalisasi kantong cairan amnion pada amniosintesis.
2.      Amniosintesis
Cairan amnion dapat dikirim ke laboratorium untuk evaluasi kematangan paru janin.
3.      Pemantauan janin
Membantu dalam mengevaluasi janin
4.      Protein C-reaktif
Peningkatan protein C-reaktif serum menunjukkan peringatan korioamnionitis
E.     Pengaruh Ketuban Pecah Dini
Menurut Sarwono Prawiroharjo, 2001
1.      Pengaruh terhadap janin
2.      Terhadap ibu

No comments:

Post a Comment